Serenada Cinta
14. Fatih

81. INT. RUMAH YUYA - RUANG TENGAH — DAY

Cast. Zaki, Yuya, Bapak Yuya, Ibu Yuya

Yuya, ibu dan ayah Yuya sedang duduk di ruang tengah, menonton televisi. Perut Yuya terlihat sudah sangat besar. Zaki keluar dari kamar dengan pakaian rapi. Lalu ikut duduk bersama Yuya dan orang tuanya.

ZAKI

Perkiraan dokter, lahirannya kapan, Yu?

YUYA

Masih sepuluh hari lagi, Bang.
Beat
Abang jadi kan, ikut festival?

ZAKI

Iya, jadi!

YUYA

Kapan, Bang?

ZAKI

Hari ini.

Bapak Yuya yang sedari tadi diam, mendengar jawaban Zaki, segera mengucapkan kalimat protes.

BAPAK YUYA

Hari ini? Ngga bisa diundur sampai Yuya melahirkan?

YUYA

Bapak ini lucu. Mana bisa, Pak! Festival itu sudah ada jadwalnya. Yang ikut bukan cuma Bang Zaki aja.
Beat
Jadi, mana bisa abang yang nentuin waktunya, Pak!

BAPAK YUYA

Tapi nanti, kalo tiba-tiba terjadi hal diluar perkiraan dokter bagaimana?
Beat
Dokter itu kan juga manusia, perkiraannya bisa aja meleset.

IBU YUYA

Sudahlah, Pak, kan ada kita di sini!
Beat
Lagi pula, Zaki ikut festival itu, dalam rangka dia berjuang untuk keluarganya juga.
Beat
Mungkin, bapakmu pikir, "festival" itu nama orang, Yu, hehe ....

BAPAK YUYA

(Sewot)

Iya, ledek aja suamimu ini!

Bapak Yuya sedikit kesal lalu berdiri dan berjalan ke belakang. Ibu Yuya geleng-geleng kepala melihat suaminya.

YUYA

Ngga papa kok, Bang, pergi aja! Kan ada ibu sama bapak di sini.
Beat
Abang tenang aja, semua akan baik-baik aja, kok!

ZAKI

Oke, kamu jaga diri baik-baik, ya!

YUYA

Iya, Abang juga, ya, hati-hati! Semoga menang ya, Bang.

ZAKI

Aamiin ... insha Allah, Yu!
Beat
Oya, Kak Sarah sama Kak Ariani juga pesan, kalo udah waktunya lahiran, telpon aja!

YUYA

Iya, Bang.

Zaki berdiri dan masuk ke kamar. Tak lama kemudian keluar dengan sebuah gitar di tangannya.


Cut to


82. EXT. FESTIVAL WINKUSTOCK - BELAKANG PANGGUNG — DAY

Cast. Zaki, Agung, Avil, Kuri, Wanda

Zaki dan teman-temannya duduk di belakang panggung menunggu giliran tampil. Mereka terlihat bersemangat kecuali Zaki. Zaki sedikit murung.

WANDA

Gimana kabar Yuya, Zak?

ZAKI

Alhamdulillah, baik, sehat!

KURI

Lahirannya kapan?

ZAKI

Insha Allah, sepuluh hari lagi menurut perkiraan dokter.
Beat
Cuma, bisa aja perkiraan dokter meleset, kan?

AVIL

Bener, Zak, anakku dulu juga begitu. Lebih cepat seminggu dari perkiraan dokter waktu lahirnya.
Beat
Ya, namanya juga perkiraan manusia. Pengetahuannya sangat terbatas.

ZAKI

Iya, Vil.
Beat
Makanya aku tadi merasa ngga enak waktu berangkat.

AGUNG

Ya udah, mumpung kamu udah di sini, kita do'ain, semoga semuanya baik-baik aja.
Beat
Toh, yang kamu lakukan ini buat si kecil juga, kan?

Zaki sedikit terkesiap mendengar kata "si kecil" yang keluar dari mulut Agung. Tiba-tiba dia merasa semangatnya mengalir begitu saja, tak terbendung. Hal itu terlihat dari wajahnya yang tersenyum sumringah.

ZAKI (V.O)

Ah, si kecilku!

ZAKI (CONT'D)

Eh, itu giliran kita, kan?

Zaki meletakkan jari telunjuknya di bibir. Mengisyaratkan teman-temannya untuk mendengar dengan baik panggilan dari pembawa acara, melalui pengeras suara.

PEMBAWA ACARA (O.S)

Kepada "Imaginer Band", dipersilahkan untuk naik ke atas panggung.

KURI

Iya, yuk!

ZAKI

Iya, semangat, semangat! Kita kalahkan mereka semua!

Kuri, Avil, Agung dan Wanda saling berpandangan satu sama lain, kemudian mengangkat bahunya dan tersenyum melihat Zaki yang tiba-tiba saja jadi bersemangat.

Semua berdiri dan naik ke atas panggung.


Cut to


83. INT/EXT. FESTIVAL WINKUSTOCK - DI ATAS PANGGUNG — DAY

Cast. Zaki, Agung, Avil, Kuri, Wanda.

Zaki, Agung, Avil, Kuri dan Wanda menampilkan performa terbaik mereka.

MONTAGE

1. Zaki dan grup bandnya selesai dengan permainan musik mereka dan mendapat tepuk tangan yang meriah dari penonton yang hadir serta para juri. Siulan nyaring dari kursi penonton juga terdengar.

2. Pengumuman pemenang untuk babak audisi, band Zaki terpilih sebagai juara pertama.

3. Zaki dan teman-teman berpelukan saking senangnya.

MONTAGE SELESAI


84. INT. KAFE — DAY

Cast. Zaki, Agung, Avil, Kuri, Wanda

Zaki, Agung, Avil, Kuri dan Wanda masuk ke kafe. Mereka memesan makanan dan minuman.

ZAKI

Laper, nih!

KURI

Iya, aku juga

AVIL

Kita semua laper, tau!

Begitu makanan yang mereka pesan diantar ke meja oleh seorang pelayan, mereka langsung memakannya dengan lahap.

ZAKI

Wah, benar-benar ngga nyangka, akhirnya kita bisa menang juga.

WANDA

Iya. Tapi ini kan baru babak penyisihan, Zak. "Emotikon Band" yang juara dua itu, kulihat juga ngga kalah bagus.

AGUNG

Kayaknya dia kesal kita yang jadi juara satu.

ZAKI

Biar aja, yang penting kita jangan pesimis melihat orang lain lebih hebat. Kita berusaha aja sebaik-baiknya, sekuat kemampuan kita.

Zaki dan teman-temannya menghabiskan makanan mereka yang masih tersisa. Tiba-tiba ponsel Zaki berbunyi.

SFX: Deringan suara ponsel.

INSERT: Layar ponsel terlihat tulisan "My Soulmate"

ZAKI

(On phone)

Iya, Yu!


85. INT. RUMAH YUYA - RUANG TENGAH — DAY

Cast. Yuya

Yuya sedang duduk di sofa sambil menelepon, sebelah tangannya lagi mengelus-elus perutnya. Sebuah tas besar berisi pakaian terletak di sampingnya. Ibu dan bapak Yuya duduk gelisah di dekatnya.

YUYA

(On phone)

(Meringis)

Bang, sepertinya apa yang dikhawatirkan bapak tadi, benar. Ketubanku pecah, anak ini harus segera dilahirkan hari ini juga.


INTERCUT PEMBICARAAN TELEPON ANTARA ZAKI DAN YUYA

ZAKI

Wah, gimana nih, ini kami baru selesai babak audisi. Final sebentar lagi akan dimulai.

YUYA

Ngga papa, Bang, Abang tenang aja! Kami udah mau berangkat ke rumah sakit. Taksi udah dalam perjalanan kemari.
Beat
Habis ini aku akan telpon Kak Sarah sama Kak Ariani.

ZAKI

Oke, kabari aku lagi, ya!
Beat
Begitu selesai, aku segera ke sana.

Teman-teman Zaki yang menyimak pembicaraan Zaki dengan Yuya, ikut merasa khawatir.

AGUNG

Gimana, Zak?

ZAKI

(Berkata lirih)

Yuya ... harus melahirkan hari ini juga. Ketubannya udah pecah!

Zaki terlihat murung. Kuri merangkul pundaknya.

KURI

Berdo'a aja, Zak! Kita sedang sama-sama berjuang. Yuya berjuang untuk melahirkan anak kalian, dan kau berjuang untuk kemenangan kita bersama.

ZAKI

Iya, Kur! Terima kasih.


Cut to


86. INT/EXT. FESTIVAL WINKUSTOCK - DI ATAS PANGGUNG — NIGHT

Cast. Zaki, Agung, Avil, Kuri, Wanda

Di atas panggung, Zaki dan teman-temannya menyetel alat. Setelah semua dirasa pas, Avil sebagai vokalis, memberikan sedikit kata pembuka.

AVIL

Baiklah, buat semua panitia dan para juri yang terhormat, serta semua musisi-musisi yang hadir malam ini, juga buat semua yang telah menyempatkan untuk datang menyaksikan penampilan kami, saya mewakili band kami IMAGINER BAND, mengucapkan banyak terima kasih.
Beat
Kami akan membawakan sebuah lagu dari Jambul "Oh Putri"

Begitu Avil selesai mengucapkan kata terakhirnya, musik segera dimainkan Zaki dan teman-temannya.


MONTAGE:

1. Zaki memetik gitar dengan lesu. Teman-teman yang lain, yang melihatnya jadi terpengaruh. Mereka juga bermain seadanya tanpa semangat.

2. Zaki teringat sesuatu, lalu menyadari permainan teman-temannya yang memburuk. Dia mulai menunjukkan semangatnya dengan cara mengangkat headstock gitarnya.

3. Teman-teman Zaki melihat perubahan irama permainan Zaki yang mulai bersemangat. Mereka jadi ikut semangat.

4. Permainan mereka selesai, semua hadirin bertepuk tangan. Zaki dan teman-temannya turun dari panggung.

MONTAGE SELESAI


87. INT. RUMAH SAKIT - RUANG BERSALIN — NIGHT

Cast. Zaki, Ibu Yuya, Bapak Yuya, perawat

Zaki sampai di rumah sakit dan segera berlari ke ruang bersalin. Di sana hanya ada ayah dan ibu Yuya. Dengan nafas terengah-engah Zaki menghampiri mertuanya.

ZAKI

Yuya gimana, Buk?

IBU YUYA

Alhamdulillah, Yuya dan anaknya baik-baik aja.
Beat
Tadi sempat mau dioperasi, karena posisi bayi sungsang. Untung dokternya pengalaman banget. Akhirnya ngga perlu dioperasi.
Beat
Tapi Yuya kecapekan banget kayaknya. Kata dokter biar dia istirahat dulu.

ZAKI

Kalo anaknya mana, Buk? Udah diazanin?

IBU YUYA

Tuh, liat di sana! Masih di ruang inkubator. Tadi udah diazanin sama bapak.

Zaki melihat ke ruang inkubator yang dibatasi dinding kaca. Sehingga bayi-bayi yang ada di ruangan itu bisa terlihat melalui dinding kaca. Seorang perawat yang masuk ke ruangan itu, melihat ke arah Zaki. Zaki memanggilnya dengan isyarat tangan.

Perawat itu mendekat. Zaki menunjuk seorang bayi yang dekat dari dinding kaca. Zaki bisa tahu dari tulisan yang ada di kaca inkubator tertulis namanya dan nama Yuya sebagai orang tua bayi itu.

Perawat itu mengangkat bayi Zaki, dan mendekatkannya ke dinding kaca sehingga Zaki bisa melihat anaknya dengan jelas. Tak terasa air matanya berlinang.

ZAKI (V.O)

Alhamdulillah ya Allah, telah Engkau anugerahi kami seorang anak yang sempurna. Dia bagaikan malaikat bagi kami.
Beat
Jadikanlah dia menjadi anak yang sholih dan membahagiakan kami dunia dan akhirat ... aamiin ya Robbal 'alamin


Tak lama kemudian, teman-teman Zaki menyusul ke rumah sakit. Di tangan Avil terdapat sebuah piala. Dan Kuri juga memegang sebuah piala.

KURI

Zak, kita berhasil! Tapi cuma juara dua.

ZAKI

Alhamdulillah, Kur, aku justru ngga nyangka kita bisa juara lagi.
Beat
Pikiranku hanya ke sini aja, nih.

Zaki mengalihkan pandangannya kembali ke ruang inkubator dan menunjuk ke anaknya.

WANDA

Yang mana, Zak? Cowok apa cewek?

ZAKI

Tuh, cowok, yang mirip aku, hehe ....

AGUNG

Wah iya, mirip si Zaki!

AVIL

Ya iyalah, anaknya!

AGUNG

(Sewot)

Iya, maksudku, kan ada juga anak itu yang mirip ibunya!
Beat
Oya, namanya siapa, Zak?

ZAKI

Namanya Fatih, Gung!

Avil teringat piala di tangannya.

AVIL

Ini ada lagi, Zak, khusus buat kamu!

Avil menyerahkan piala yang dipegangnya kepada Zaki. Zaki menggenggam piala itu dengan kedua tangannya.

ZAKI

Untuk apa ini?

KURI

Kamu terpilih sebagai "The Best Guitar", Zak!

ZAKI

Waah ... alhamdulillah banget, sepertinya hari ini benar-benar hari kemenangan buatku!
Beat
Dan tentu saja, piala terbesarku adalah Fatih!





Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)