Serenada Cinta
6. Terancam


Cut to


39. EXT. PINGGIR JALAN - DERETAN TENDA PEDAGANG MAKANAN PINGGIR JALAN — NIGHT

Cast. Zaki, Kuri, para pembeli makanan

Tenda-tenda pedagang makanan kaki lima yang berderet di sepanjang jalan ramai dikunjungi pembeli. Ada yang makan di tempat, ada juga yang minta makanannya dibungkus untuk dibawa pulang.

Zaki dan Kuri memulai aksinya. Zaki bermain gitar mengiringi lagu-lagu yang dibawakan Kuri.

MONTAGE

1. Zaki dan Kuri mengamen dari satu tenda ke tenda berikutnya. Ada yang mau memberi mereka uang, ada juga yang tidak.

2. Setelah selesai, mereka duduk di tempat yang agak sepi. Menghitung pendapatan mereka malam itu.

3. Zaki dan Kuri melakukan "tos" karena pendapatan mereka lebih dari yang diharapkan.

4. Zaki dan Kuri membeli dua bungkus nasi untuk mereka masing-masing, lalu kembali ke tempat kos Kuri.

MONTAGE SELESAI


40. INT. SMA CINTA BUNDA - RUANG KELAS TIGA — DAY

Cast. Zaki, Kuri, Dion dan semua siswa kelas tiga

Mata pelajaran pertama telah dimulai. Guru menerangkan pelajaran di depan kelas. Ada siswa yang menyimak dengan serius tapi ada juga yang sibuk membicarakan hal-hal diluar pelajaran.

Di bangkunya, Zaki tak dapat menahan kantuk. Kelopak matanya terasa begitu berat. Akhirnya mukanya tertelungkup di meja dengan beralaskan kedua lengannya dan tertidur pulas.

Suara bising semakin keras, akhirnya ibu guru tidak tahan lalu mengetuk meja dengan penggaris besi dengan keras. Kelas hening seketika.

IBU GURU

Begini ya, kelakuan kalian, dibiarkan malah ngelunjak!
Beat
Itu, siapa yang tidur di belakang?

Tak ada yang berani menjawab. Ibu guru mendatangi meja Zaki, lalu memukul bahunya dengan penggaris. Zaki yang kaget terkesiap, tanpa sadar mengeluarkan kata-kata umpatan yang membuat ibu guru jadi emosi.

IBU GURU (CONT')

Apa? Kamu ngomong apa barusan? Coba ulangi! Biar didengar semua siswa untuk jadi contoh.

Zaki diam saja. Raut wajahnya kesal karena merasa dipermalukan. Walau begitu, dia tidak berani menjawab. Karena Zaki diam, ibu guru makin emosi.

IBU GURU (CONT')

(Nada tinggi)

Ayo, ulangi!

Ibu guru berkata sambil kembali memukul pundak Zaki, yang secara reflek ditepisnya. Karena tak dapat menahan emosinya, Zaki berdiri dan berjalan keluar kelas.


41. SMA CINTA BUNDA - WARUNG DEKAT SEKOLAH — DAY

Cast. Zaki, Kuri

Jam pelajaran sekolah baru saja usai. Semua murid sudah keluar dari kelas masing-masing. Kuri melihat ke pelataran parkir, motor Zaki masih ada di sana tapi dia sendiri tidak ada. Lalu Kuri menyusul Zaki ke warung tempat biasa mereka berkumpul.

Di warung itu, Zaki tengah menyesap kopinya yang hampir habis. Kuri datang menghampiri, dan duduk di sebelah Zaki. Zaki melihat sekilas pada Kuri. Lalu mereka berdua terdiam beberapa saat. Kuri memulai pembicaraan.

KURI

Sepertinya, kamu bakal dapat masalah baru, Zak!
Beat
Kamu ngga tau ya, ibuk itu kan tunangannya Bapak Kepala Sekolah.

ZAKI

Trus, kalo tunangan, emang kenapa?

KURI

Ya, kan ibuk itu bisa ngadu, trus kamu bakal dapat sangsi.
Beat
Lagi pula, bulan depan kita udah ujian akhir.

ZAKI

Entahlah, Kur! Aku udah pasrah.


42. EXT. SMA CINTA BUNDA - KORIDOR SEKOLAH — NEXT DAY

Cast. Zaki, Kepala Sekolah

Pagi itu di SMA CINTA BUNDA, murid-murid sudah mulai berdatangan. Zaki berjalan dengan tenang menuju ke kelasnya. Di koridor sekolah, dia berpapasan dengan Kepala Sekolah.

KEPALA SEKOLAH

Masih berani kamu datang ke sekolah ini?

ZAKI

Kan saya masih siswa di SMA ini, Pak!

KEPALA SEKOLAH

Kamu sudah dikeluarkan dari sekolah ini. Ngga usah datang-datang lagi!

Kepala Sekolah segera pergi, meninggalkan Zaki yang masih termangu di tempanya berdiri. Tak lama kemudian Zaki pun pergi. Dia melangkah dengan lunglai.


43. INT. RUMAH KOS - KAMAR KURI — DAY

Cast. Zaki, Kuri

Kuri sedang sibuk mengerjakan tugas sekolah di meja belajar, Zaki datang dan langsung berbaring di tempat tidur, menghadap ke dinding. Kuri yang melihat ekspresi di wajah Zaki tidak enak, memilih untuk diam sejenak. Setelah berpikir ulang, dia beranikan diri untuk bicara.

KURI

Kemana aja, Zak? Kok udah seminggu ngga ke sekolah?
Beat
Empat hari yang lewat aku ke rumahmu. Kata Kak Sarah, kamu juga ngga pulang ke rumah.

Zaki membalikkan badannya. Dengan sedikit emosi menjawab,

ZAKI

Ngapain lagi aku ke sekolah?Bukannya aku udah diberhentikan?

KURI

Masak, sih? Trus kenapa tiap ambil absen, namamu masih terus dipanggil sama guru.
Beat
Kalau dikeluarkan, harusnya namamu udah dicoret dari buku absen.
Beat
Udah, Zak, kamu datang aja besok! Kalau takut, barengan kita ke sekolah.

ZAKI

(Nada suara lemah)

Aku ngga takut, kok! Aku hanya kecewa aja. Di mana-mana aku selalu yang disalahkan.
Beat
Ngga di sekolah, ngga di rumah. Tiap bikin band juga, bubar terus.

KURI

Ngga boleh patah semangat gitu lah! Hidup ini ngga kan selamanya seperti ini. Ngga ada yang abadi. Kecewa dan sedih, tak kan selamanya, ada masanya suatu saat nanti kita bahagia, menikmati hasil dari apa yang sudah kita usahakan.
Beat
Setidaknya, untuk sekedar tersenyum, kita ngga diwajibkan membayar. Senyum itu gratis, Zak. Cobalah, moga-moga, kalau mulutmu senyum, hatimu juga ikutan senyum.
Beat
Nih, sekalian, mainin gitar buat nemenin aku bikin tugas!

Kuri mengakhiri kalimatnya sambil memberikan gitar pada Zaki.

ZAKI

Ntar malam kita ngamen lagi? Dompetku juga udah kosong nih!
Beat
Mau pulang males! Minta ke abah, diomelin dulu.

KURI

Siiip ....
Beat
Untung banget aku teman sama kau, Zak. Uang belanjaku juga udah tipis, nunggu kiriman masih lama.


44. INT/EXT. RUMAH ZAKI - TERAS DEPAN — DAY

Cast. Sarah, teman sekelas Zaki

Siang itu, suasana rumah Zaki terlihat sepi. Seorang siswa SMA, membuka pintu pagar, berjalan ke teras dan mengetuk pintu sambil mengucap salam. Tak lama kemudian, Sarah datang, membuka pintu dan keluar.

SARAH

Waalaikumussalam ....
Beat
Iya, ada apa?

TEMAN SEKELAS ZAKI

Maaf, Kak, ini ada surat dari kepala sekolah, buat orang tua Zaki.

SARAH

Oh, iya, terima kasih!

TEMAN SEKELAS ZAKI

Sama-sama, Kak. Permisi.


45. INT. SMA CINTA BUNDA - RUANG KEPALA SEKOLAH — DAY

Cast. Sarah, Kepala Sekolah

Kepala sekolah sedang sibuk mempelajari dan menandatangani beberapa arsip. Sarah datang, dan berdiri di pintu.

SARAH

Permisi, Pak.
Beat
Saya Sarah, kakaknya Zaki, mewakili orang tua kami yang berhalangan hadir.

KEPALA SEKOLAH

Oh iya, silahkan duduk!

Sarah duduk di kursi, di depan meja Kepala Sekolah. Bapak Kepala Sekolah menyusun arsip yang telah selesai ditandatanganinya dan meletakkannya di sudut meja.

KEPALA SEKOLAH (CONT'D)

Begini, tempo hari, terjadi insiden kecil antara Zaki dan seorang guru. Guru itu mengadu kepada saya.
Beat
Saya sebagai Kepala Sekolah tentu berusaha mencari cara untuk menyelesaikan masalah. Tapi mungkin cara saya salah.
Beat
Besoknya, saat Zaki datang ke sekolah, saya menyuruhnya pulang dan mengatakan bahwa dia sudah diberhentikan. Tujuan saya berkata seperti itu, supaya dia datang ke kantor untuk meminta ma'af dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Beat
Tapi ya, itu, perkiraan saya meleset. Dia menganggap saya serius, dan tidak muncul lagi di sekolah hingga hari ini. Padahal beberapa hari lagi akan ujian akhir.

SARAH

Ya, kalo ke rumah dia juga ngga pulang, Pak. Pernah pulang sebentar, trus pergi lagi. Mungkin dia malas dimarahi terus sama ayah kami.
Beat
Tapi nanti, kalo dia pulang, saya akan coba kasih tau.

KEPALA SEKOLAH

Baiklah kalau begitu. Tolong ditandatangani saja surat ini, sebagai syarat untuk ikut ujian akhir. Dan ini besaran jumlah biaya yang harus dibayar!

SARAH

Iya, Pak.


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)