Serenada Cinta
4. Sahabat Baru

27. INT. RUMAH KOS - KAMAR KURI — DAY

Cast. Zaki, Kuri

Zaki dan Kuri sampai di depan kamar kos Kuri. Mereka membuka sepatu dan masuk ke kamar. Zaki meletakkan tasnya di atas meja belajar Kuri sementara Kuri sendiri menggantungkan tasnya di dinding.

Zaki melihat sebuah gitar di atas tempat tidur Kuri.

ZAKI

Gitarmu?

KURI

Iya.

Zaki memperhatikan gitar itu dan ingin memegangnya tapi ragu. Kuri melihat gelagat Zaki dan berkata.

KURI (CONT'D)

Kalo mau main, pake aja!

Zaki mengambil gitar itu lalu duduk di pinggir tempat tidur dan memainkan gitar. Kuri yang melihat kepiawaian Zaki bermain gitar, tertegun.

KURI (CONT'D)

Wah, hebat banget mainmu! Ikutan semangat aku jadinya.

Zaki menghentikan permainan gitarnya lalu menyerahkan gitar itu pada Kuri

ZAKI

Coba! Gantian kita mainnya.

KURI

Aku cuma baru sekadar bisa aja.

ZAKI

Santai aja, Bro! Lagian cuma aku sendirian kok yang liat.

Kuri mengambil gitar di tangan Zaki, lalu seperti tak mau kalah dengan Zaki, Kuri memainkan gitarnya dengan semangat. Zaki memperhatikan permainan Kuri. Lalu teringat sesuatu.

ZAKI (CONT'D)

Kamu pernah ikut festival, ngga?

KURI

Main gitar aja baru sekedar bisa, gimana mau ikut festival?

ZAKI

Gimana kalo kita bikin band, latihan, trus coba ikut festival.

Pancaran mata Zaki berbinar. Dia merasa sangat antusias dengan idenya itu.

KURI

Berdua aja?

Kuri mengernyitkan dahi. Zaki gelak tertahan melihat reaksi Kuri.

ZAKI

Ya enggaklah! Kita coba ajak si Aziz sama si Andri yang anak pindahan dari Curup itu. Denger-dengar dia juga pintar main musik.

KURI

Boleh, kalo mereka mau.
Beat
Aku sebenarnya juga pengen dari dulu, punya grup band.



28. EXT. SMA CINTA BUNDA - GERBANG SEKOLAH — DAY

Cast. Zaki, Dion, Bram, Kuri

Pada saat jam istirahat, murid-murid bertebaran keluar kelas. Ada yang belanja di kantin sekolah tapi ada juga yang memilih belanja di warung milik orang-orang yang tinggal di sekitar sekolah.

Zaki, Dion, Bram dan Kuri berdiri di depan gerbang sekolah mencegat anak-anak yang hendak belanja ke warung luar. Mereka memalak anak-anak kelas bawah yang terlihat berlagak seperti anak orang kaya. Seorang anak yang melihat kejadian itu, berlari menjauh dan menuju ruang kepala sekolah. Melaporkan apa yang baru saja dilihatnya.


29. INT. SMA CINTA BUNDA - RUANG KELAS TIGA — DAY

Cast. Zaki, Kuri, Bram, Dion, Ketua kelas, murid-murid kelas tiga lainnya

Bel pertanda waktu istirahat telah selesai, berbunyi. Semua siswa memasuki kelasnya masing-masing.

Kelas tiga masih heboh karena guru mereka belum memasuki kelas. Ketua kelas masuk dan memanggil Zaki dan teman-temannya.

KETUA KELAS

Zaki, Kuri, Dion, Bram, kalian dipanggil ke ruang kepala sekolah!
Beat
Segera!

Zaki, Kuri, Dion dan Bram cemas. Mereka saling pandang satu sama lain.

ZAKI

(Suara rendah)

Wah, gimana, nih? Kita ketahuan.

Zaki berkata pada Dion yang duduk di sebelahnya. Bram yang duduk di belakang Zaki, mendengar perkataan Zaki, menyela.

BRAM

Kamu sih, Zak, punya ide ada-ada aja.

ZAKI

(Menjawab sengit)

Kamunya kenapa mau?

Zaki tak terima disalahkan. Tiba-tiba sebuah suara menengahi pertikaian kecil itu.

ANTO

Udah, ngga usah ribut!
Beat
Ayo aku temenin.

Zaki, Kuri, Dion dan Bram melihat ke arah orang yang bicara itu. Demi melihat Anto, si anak tinggal kelas yang legendaris, Dion tersenyum ke arah Zaki dan menaikkan kedua alisnya, memberi isyarat bahwa urusan mereka akan jadi mudah.

Tanpa menunggu lama, Anto berdiri. Zaki dan teman-temannya ikut berdiri. Mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah.


30. INT. SMA CINTA BUNDA - RUANG KEPALA SEKOLAH — DAY

Cast. Kepala Sekolah, Anto, Zaki, Kuri, Dion, Bram

Kepala sekolah terlihat baru selesai bicara dengan seorang tamu. Saat tamu telah pergi, kepala sekolah melihat ke arah Zaki dan teman-temannya. Anto mendahului menyapa kepala sekolah.

ANTO

Assalamu'alaikum, Pak!

KEPALA SEKOLAH

Waalaikumussalam, eh kamu, Nto!

Kepala sekolah terlihat sungkan bicara dengan Anto.

ANTO

Iya, Pak.
Beat
Tadi ketua kelas bilang, kalau kami disuruh menghadap Bapak.

KEPALA SEKOLAH

(Tergagap)

Ah, eh iya, sebenarnya ngga terlalu penting.
Beat
Tapi ya udah, lupakan saja! Silahkan kalian kembali ke kelas, lanjutkan pelajaran!


MONTAGE - VARIOUS LOCATION

1. MINI MARKET: Zaki dan teman-teman sekelasnya memasuki mini market. Melihat penjaga lengah, mereka menggunakan kesempatan untuk menggondol beberapa slove rokok. Zaki mengawasi situasi. Begitu berhasil, mereka segera keluar. Tapi mereka tidak sadar kelakuannya diawasi oleh kamera pengintai. Penjaga dan pemilik toko melihat nama sekolah yang tertera di lengan baju Zaki. Mereka segera mendatangi sekolah Zaki.

2. RUANG KEPALA SEKOLAH: Penjaga dan pemilik toko mendatangi ruang kepala sekolah dan melaporkan kejadian tersebut. Zaki dan teman-temannya masuk bersama Anto diantara mereka. Demi melihat Anto, kepala sekolah langsung membujuk pemilik mini market dan meminta damai.

3. JALAN RAYA: Zaki dan murid-murid SMA CINTA BUNDA terlibat tawuran dengan siswa-siswa dari sekolah lain.

4. RUANG KEPALA SEKOLAH: Semua siswa yang ikut tawuran berkumpul di ruang kepala sekolah. Anto terlihat berdiri di rombongan Zaki. Zaki dan murid sekelasnya disuruh keluar oleh kepala sekolah. Sementara murid yang lain mendapat sangsi.

5. KORIDOR SEKOLAH: Zaki dan murid kelas tiga keluar dari ruang kepala sekolah. Zaki dan teman sekelas lainnya ada yang merangkul Anto dan ada juga yang berjingkrak kegirangan karena kebebasan yang mereka dapatkan.

MONTAGE SELESAI


31. INT. RUMAH KOS - KAMAR KURI — DAY

Cast. Zaki, Kuri, Aziz, Andri

Zaki, Kuri, Aziz dan Andri berkumpul di kamar kos Kuri.

ZAKI

Jadi kapan kita mulai latihan di studio?

AZIZ

Selain Sabtu, aku bisa.
Beat
Soalnya, itu hari bapakku belanja buat toko. Maklumlah, pedagang, hehe ....

Yang lain diam lalu Zaki bertanya.

ZAKI

Yang lain gimana?

KURI

Kayaknya kita bisa kapan aja, Zak!

ZAKI

Oke, kalo gitu, kita latihan dua kali seminggu.
Beat
Selasa dan Kamis. Kalau Minggu biasanya rame, bisa-bisa ngga jadi kita latihan.


32. INT. SMA CINTA BUNDA - KANTIN SEKOLAH — DAY

Cast. Zaki, Kuri, Andri, Aziz, murid-murid yang belanja di kantin

Kantin terlihat ramai oleh murid-murid yang belanja. Zaki dan rombongannya duduk di bangku pojok kantin sambil menikmati pesanan mereka.

ZAKI

Tadi, Buk Siska manggil aku.
Beat
Beliau nanya, band kita bisa ngga mewakili sekolah untuk ambil bagian dalam festival musik antar pelajar se-tiga propinsi.

ANDRI

Wow, tiga propinsi?
Beat
Festival besar itu mah!

ZAKI

Iya, tapi justru ini kesempatan kita buat mengasah kemampuan sekaligus mencari pengalaman.

AZIZ

Tanggung jawabnya besar itu! Kita bawa nama sekolah. Kalo ngga sesuai harapan gimana?

ZAKI

(Berapi-api)

Sudahlah, yang penting, ini adalah kesempatan kita, dan ngga boleh disia-siakan.
Beat
Kita berusaha sekuat kemampuan. Apa pun hasilnya, terserah "Yang Di Atas".

Semua diam, saling memandang satu sama lain. Lalu seolah tak peduli, meneruskan melahap makanan yang masih tersisa di meja. Zaki geregetan melihat reaksi teman-temannya.

ZAKI (CONT'D)

Ayolah, Brothers! Semangat dong!
Beat
Lagian, masih ada dua bulan lagi kesempatan kita untuk latihan. Tinggal kita tambah aja jadwalnya jadi tiga kali seminggu.

ANDRI

Okelah kalau begitu.

AZIZ

Iya deh.

KURI

Aku juga ikut aja.


33. INT. STUDIO MUSIK - RUANG LATIHAN — DAY

Cast. Zaki, Andri, Kuri, Aziz, Budi

Zaki dan teman-temannya terlihat semangat latihan band. BUDI, sang pemilik studio yang memperhatikan permainan mereka dari balik dinding kaca pembatas tertarik untuk masuk.

Budi melihat sambil berdiri, melipat tangannya di dada. Lalu kepalanya mengangguk-angguk. Begitu Zaki dan teman-temannya selesai, Budi bertepuk tangan.

BUDI

Mantap! Kalau begini sih, aku yakin kalian bakal menang.
Beat
Performance kalian benar-benar sempurna!

Zaki dan teman-temannya tersenyum sumringah mendengar pujian dari Budi.

ZAKI, ANDRI, AZIZ, KURI

Makasih, Bang.

Budi mengangguk.

BUDI

Jadi, kapan acaranya?

ZAKI

Insha Allah, minggu depan, Bang.

BUDI

Oke. Nanti, sebelum kalian ke sana, mampir dulu ke sini.
Beat
Jemput gitar sama bass ini. Kalian boleh pake gratis. Anggaplah sebagai pengganti diriku untuk memberi semangat pada kalian.

ZAKI

Waaah ....

Mata Zaki dan teman-temannya tampak berbinar. Wajah mereka berseri-seri.












Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)