Serenada Cinta
10. Maukah Kamu Jadi Pacarku?

61. INT. BINTANGI MUSIK - RUANG PIMPINAN — DAY

Cast. Zaki, Iwan, Pak Bintang

Iwan membawa Zaki menghadap bosnya, PAK BINTANG. Di ruangan kerjanya, Pak Bintang sedang menelepon seseorang. Dia memberi isyarat dengan tangan, mempersilahkan Zaki dan Iwan untuk duduk. Zaki dan Iwan duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

Pak Bintang selesai bicara di telepon dan mendekati Zaki yang segera berdiri menyalaminya. Iwan memperkenalkan Zaki pada Bosnya.

IWAN

Ini si Zaki yang aku bilangin kemaren, Pak!

PAK BINTANG

(Mengangguk pada Zaki)

Oya?
Beat
Iwan udah ngasih tau semua kan?

ZAKI

Udah, Pak.

PAK BINTANG

Ya udah kalo begitu.
Beat
Saya hanya ingin tau aja, Zaki itu, orangnya yang mana. Makanya saya minta Iwan untuk membawamu ke sini.
Beat
Semoga kamu betah kerja di sini, ya!

ZAKI

Makasih, Pak.

PAK BINTANG

Sama-sama.

Zaki dan Iwan keluar dari ruang pimpinan. Kemudian Iwan menunjukkan pada Zaki, di mana kamarnya.


62. INT/EXT. BINTANGI MUSIK - TERAS DEPAN — NIGHT

Cast. Zaki, Rudi dan teman-temannya.

Pukul sembilan malam, semua karyawan sudah pulang, Zaki menutup pintu toko dari luar. Lalu duduk di kursi teras menyalakan rokok dan membuka ponselnya. Di sampingnya sebuah gitar menunggu untuk dimainkan. Beberapa orang pemuda mendekatinya. Zaki melihat dengan penuh tanda tanya ke arah para pemuda itu.

RUDI

Hai! Kerja di sini, Bang?

ZAKI

Eh, iya. Ada apa, ya?

RUDI

Enggak, cuma pengen tau aja.
Beat
Udah lebih seminggu ini kami perhatiin, Abang tiap malam di sini.

ZAKI

Iya, aku baru kerja sekaligus tinggal di sini.
Beat
Maaf, apa aku mengganggu?

RUDI

Enggak kok. Kami hanya ingin tau aja. Biar jelas, jadi ngga ada tanda tanya lagi.
Beat
Oya, kenalin, saya Rudi dan ini teman-teman saya.

Zaki menyambut uluran tangan Rudi dan teman-temannya untuk memperkenalkan diri.

ZAKI

Panggil "Zaki" aja!

RUDI

Oya, Zak, kantor kami di sebelah ini.

Menunjuk ke kantor yang tepat berada di sebelah tempat kerja Zaki.

INSERT: Merek bertuliskan "Kantor Pemuda Pancasila" terpampang di atas pintu masuk.

RUDI

Kalo suntuk, main aja ke sebelah! Atau kalo butuh bantuan, kami siaga 24 jam, kok!

Zaki mengangguk dan menawarkan rokok pada Rudi dan teman-temannya. Lalu mereka mulai terlibat dalam perbincangan yang akrab.


Cut to


63. INT. BINTANGI MUSIK - KAMAR ZAKI — NIGHT

Cast. Zaki

Setelah berkenalan dan berbincang dengan para pemuda dari kantor sebelah, Zaki masuk, memeriksa kembali semua pintu dan menguncinya. Kemudian naik ke lantai atas, masuk ke kamarnya.

Zaki mengeluarkan ponsel dari kantong celananya dan menekan nomor ponsel Yuya.

ZAKI

(On phone)

Yu, besok malam keluar, yuk!


64. INT. RUMAH YUYA - KAMAR YUYA — NIGHT

Cast. Yuya

Di kamarnya, Yuya berjalan ke dinding hendak mematikan lampu kamar, tiba-tiba ponselnya berdering.

SFX: Bunyi suara ponsel berdering.


YUYA

(On phone)

Besok malam?


INTERCUT PEMBICARAAN TELEPON ANTARA ZAKI DAN YUYA

ZAKI

Iya, deket sini ada pasar malam.
Beat
Kabarnya banyak barang antik murah-murah.

YUYA

Gimana ya?

ZAKI

Kamu ada acara?

YUYA

Ngga ada sih. Cuma kalo keluarnya malam, pasti baliknya lebih malam lagi.
Beat
Aku ragu, dapat ijin apa enggak.

ZAKI

Oo ... begitu?
Beat
Kalo kujemput gimana?

YUYA

Tapi jemputnya harus langsung ke rumah, ya! Biar ketemu sama bapak.
Beat
Biar bapak liat, anaknya pergi sama siapa.

ZAKI

Owkey ... siiip, siapa takut? Hehe ....
Beat
Kalo gitu, insha Allah, besok jam sembilan malam aku jemput, ya!

YUYA

Iya.


Cut to


65. INT/EXT. RUMAH YUYA - TERAS DEPAN — NIGHT

Cast. Zaki, Yuya, Bapak Yuya

Zaki menghentikan motornya saat sampai di depan rumah Yuya. Rumah itu terlihat sepi. Hanya suara televisi yang terdengar sayup-sayup dari dalam.

SFX: Suara televisi terdengar sayup-sayup.

Zaki mengetuk pintu.

ZAKI

Assalamu'alaikum!

Tak terdengar jawaban. Hingga Zaki mengulangi sekali lagi, mengetuk pintu dan membaca salam dengan suara yang lebih keras. Sesaat kemudian pintu dibuka.

Seorang lelaki sebaya ayah Zaki muncul dari dalam. Terpana melihat penampakan sosok di hadapannya. Pemuda berambut panjang terikat, mengenakan celana jeans dengan sobekan di lutut serta sepatu dan jaket kulit lusuh. Bapak Yuya mengamati dari ujung kepala hingga ke ujung sepatu Zaki sambil membetulkan letak kacamatanya.

Zaki salah tingkah dengan tatapan menyelidik dari bapak Yuya. Hingga Yuya muncul di depan pintu. Zaki menarik nafas dalam dan menghempaskannya dengan kuat. Merasa lega dengan kehadiran Yuya yang seperti mencairkan suasana tegang.

ZAKI (V.O)

Fyuuuh ... untung aja!

YUYA

Udah lama, Bang?

Zaki belum sempat menjawab, bapak Yuya memotong karena Yuya keluar dengan pakaian dan jilbab yang pas untuk dibawa keluar serta sebuah tas kecil tersandang di bahunya.

BAPAK YUYA

(Menyelidik)

Mau ke mana, malam-malam begini?

ZAKI

Nng ... kami mau ke pasar malam sebentar, Pak.
Beat
Mohon ijin mengajak Yuya.

Yuya ikut membujuk bapaknya.

YUYA

Iya, Pak, sebentar aja kok, ada barang yang mau dicari.

Bapak Yuya menatap Zaki kembali, masih dengan tatapan tajamnya.

BAPAK YUYA

Jangan sampai terlalu malam pulangnya!


Cut to


66. EXT. DI ATAS MOTOR — NIGHT

Cast. Zaki, Yuya

Zaki dan Yuya saling diam duduk di atas motor yang sedang melaju. Hingga di lampu merah, Zaki baru mulai bicara.

ZAKI

Bapak kamu serem juga, ya?

YUYA

Oo ... karena itu, Abang diam aja dari tadi?

ZAKI

Enggak juga.

Zaki berusaha mengelak, tapi Yuya menyadari perasaan Zaki.

YUYA

Enggak kok, Bang, itu tadi karena baru ketemu aja.
Beat
Kalo sama orang yang udah kenal, bapak itu justru baik banget.


Cut to


67. EXT. PASAR MALAM — NIGHT

Cast. Zaki, Yuya, pengunjung pasar malam

Zaki dan Yuya mengelilingi hampir setiap sudut pasar malam, tapi belum menemukan satu pun barang yang menarik hati untuk dibeli.

Tiba-tiba gemirimis mulai turun. Lama-lama semakin deras. Zaki dan Yuya ikut berteduh bersama pengunjung yang lain di depan lapak pedagang yang memasang tenda.

Kebetulan mereka berdiri di depan lapak pedagang sate.

ZAKI

Kebetulan ini! Ternyata hujan ini benar-benar ngerti kalo kita lagi kelaparan, makanya digiring ke sini.
Beat
Yuk, masuk!


Cut to


68. INT. PASAR MALAM - LAPAK PEDAGANG SATE — NIGHT

Cast. Zaki, Yuya, pedagang sate

Yuya mengikuti Zaki dan duduk di bangku yang telah tersedia. Zaki memanggil pedagang sate.

ZAKI

Bang, sate dua, ya!

Pedagang sate mengambilkan pesanan Zaki, lalu menyajikan di hadapan Zaki dan Yuya. Zaki menambah pesanannya.

ZAKI (CONT'D)

Teh manisnya dua, Bang!

Pedagang sate kembali membuatkan pesanan Zaki.

Sembari makan, hujan pun reda. Selesai makan, Zaki dan Yuya keluar dari warung sate.


Cut to


69. EXT. PASAR MALAM — NIGHT

Cast. Zaki, Yuya

Zaki dan Yuya kembali mengitari pasar malam yang sudah mulai sepi. Di beberapa tempat terlihat genangan air.

ZAKI

Mau beli apa, Yu?

YUYA

Ngga ada! Kan aku cuma mau nemanin Abang!

ZAKI

Beneran?

YUYA

Iya!
Beat
Emang, Abang mau beli apa?

ZAKI

Cuma pengen liat-liat aja. Orang-orang yang udah ke sini, pada bilang di sini barangnya bagus-bagus.
Beat
Kirain, ada gitar antik, murah dan bagus. Ternyata ngga ada!
Beat
Ya udah, kita pulang aja!


Cut to


70. EXT. DI ATAS MOTOR — NIGHT

Cast. Zaki, Yuya

Zaki dan Yuya sedang berada di atas motor, menuju ke arah rumah Yuya. Keduanya sama-sama diam. Zaki tak tahan lagi, dan memulai pembicaraan.

ZAKI

Yu ...!

YUYA

Iya?

Zaki terdiam. Mengatur nafasnya agar tetap tenang.

ZAKI (V.O)

Duh, gimana nih, kok aku gemetaran, ya?
Beat
Ngomong ngga, ya?

YUYA

Apa sih, Bang? Abang mau ngomong apa? Kok diam aja?

ZAKI

Ngg ... kamu mau nggak, jadi pacarku?

Giliran Yuya yang diam. Tapi terlihat jelas, di wajahnya sedang mengembang senyum yang lebar.

ZAKI

Yu? Kok diam aja? Mau nggak?

YUYA

(Mengeraskan suaranya, pura-pura tidak mendengar)

Mau apa?
Beat
Ngga kedengaran, suara motornya berisik!

ZAKI

(Berteriak)

Mau nggak, kamu jadi pacarku?

Seorang lelaki, pengendara motor lain yang sedang beriringan di samping Zaki, spontan melihat ke arahnya, demi mendengar Zaki berteriak dengan kalimat seperti itu. Tapi Zaki pura-pura tidak tau.

YUYA

Iyaaa ... aku mau!

Yuya menarik jaket Zaki. Zaki tersenyum bahagia.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)