Serenada Cinta
8. Babak Baru

50. INT. KONTER HAPE — DAY

Cast. Zaki, Jefri

Siang itu, di sebuah konter hape, Zaki sedang berdiri di depan etalase, melayani seorang pembeli. Jefri datang, melihat Zaki sibuk, dia langsung masuk ke belakang menuju ruang istirahat. Tak lama kemudian dia keluar, ditangannya telah ada sebuah tas, sedangkan Zaki baru selesai dengan pembeli tadi.

ZAKI

Bang!

JEFRI

Hai, Zak! Gimana, aman semua?

ZAKI

Alhamdulillah, Bang, aman!

JEFRI

Oya, aku sekalian mau ngasih tau, besok-besok, mungkin aku akan jarang ke sini. Insha Allah, kita akan buka cabang ke empat.

ZAKI

Wah, hebat, Bang! Baru dua bulan aku di sini, Abang udah bisa buka cabang lagi.

JEFRI

Berkat do'a dan bantuanmu juga ini mah, Zak.

ZAKI

Alhamdulillah, Bang.

JEFRI

Iya Zak, alhamdulillah. Walaupun ngga besar seperti milik orang-orang itu, tapi semoga berkah ya.

ZAKI

Nah, itu yang penting, Bang, usaha yang berkah!

Mereka berdua tertawa.


Cut to


51. INT. KONTER HAPE — NEXT DAY

Cast. Zaki, Yuya, Vina

Di konter hape, Zaki sedang duduk sendiri. Suasana sepi, belum ada pembeli yang mampir.

Tiba-tiba, terdengar suara motor mendekat dan berhenti di depan konter.

SFX: SUARA MOTOR MENDEKAT

Zaki masih menekuri ponselnya. Terdengar lagi suara langkah kaki memasuki konter, Zaki mengangkat kepalanya.

SFX: SUARA LANGKAH KAKI MEMASUKI KONTER

Seorang wanita muda, mengenakan seragam kerja dari sebuah perusahaan operator seluler masuk sambil mengembangkan senyumnya, menyapa Zaki. Di bajunya tertulis nama "VINA". Tangannya menjinjing sebuah tas berukuran sedang.

VINA

Assalamu'alaikum, Bang!

ZAKI

Waalaikumussalam ....

VINA

Bang, kami dari perusahaan operator seluler LX. Mau menawarkan kartu perdana.

ZAKI

Kami?

Zaki celingukan karena melihat Vina hanya sendiri.

VINA

Iya, kami, saya berdua teman saya yang itu, Bang.

Vina menunjuk temannya yang duduk menunggu di atas motor, terhalang oleh banner yang dipajang di depan konter.

VINA (CONT'D)

Oya, kenalin Bang, saya Vina dan dia itu namanya YUYA.
Beat
Yuuu ... sini!

Vina memanggil Yuya dari dalam konter. Yuya menggeleng. Zaki melihatnya sekilas. Lalu fokus pada kartu-kartu yang dikeluarkan Vina dari dalam tasnya.


Jump cut to


Sepuluh menit kemudian, Vina masih asyik bicara dengan Zaki. menanggapi cerita Vina dengan sesekali menimpali dengan lelucon. Mereka lalu tertawa bersama. Yuya yang menunggu di luar mulai resah, melihat jam tangannya kemudian melihat ke arah Vina yang seolah tidak ingat kalau Yuya sedang menunggunya.


Later


Lima belas menit kemudian, Vina masih asyik bicara dengan Zaki. Yuya semakin resah, ditambah lagi oleh sengatan matahari yang cukup terik. Akhirnya Yuya ikut masuk ke dalam konter. Duduk di bangku yang tersedia di sana.

Melihat Yuya masuk, Vina baru sadar bahwa dia sedang ditunggu. Vina dan Zaki segera menyelesaikan transaksi. Zaki mengambil beberapa kartu perdana, lalu menyerahkan beberapa lembar uang kertas ke Vina. Lalu Vina pamit pada Zaki. Sedangkan Yuya langsung keluar begitu saja.


52. INT. RUMAH VINA - KAMAR VINA — NIGHT

Cast. Vina

Vina menghempaskan dirinya ke tempat tidur. Lalu menekan nomor yang ada di ponselnya. Terdengar nada sambung.

SFX: Nada Sambung telepon

Telepon diangkat.

VINA

(On phone)

Assalamu'alaikum, Bang! Ini, Vina.


53. KONTER HAPE — NIGHT

Cast. Zaki

Zaki sedang menyusun kartu-kartu yang sedikit berantakan setelah melayani pembeli, saat itu terdengar ponselnya berdering.

SFX: Suara ponsel berdering

Zaki mengangkatnya, terdengar suara seorang wanita dari seberang sana mengucapkan salam. Zaki menjawab dengan sopan.

ZAKI

(On phone)

Waalaikumussalam ....
Beat
Oya, ada apa, Vina? Tumben, baru kali ini nelfon.


INTERCUT PEMBICARAAN TELEPON ANTARA ZAKI DAN VINA

VINA

Iya, capek ngetik sms terus.
Beat
Lagi ngapain, Bang?

ZAKI

Lagi nelfon!

VINA

Ah, Abang ini bisa aja.

ZAKI

Hehe ... kamu sendiri lagi ngapain?

VINA

Lagi kepikiran Abang!

ZAKI

Bener?

VINA

Hu'uh

Jantung Zaki berdebar-debar. Zaki terdiam sesaat, berusaha agar terdengar "biasa-biasa saja".

SFX: Suara jantung berdebar kencang.

ZAKI (V.O)

Hmm ... Boleh juga nih, setidaknya untuk membungkam mulut anak-anak itu. Biar mereka tau, aku juga bisa punya cewek.
Beat
Lagian, udah tiga tahun jomblo, sepi juga rasanya.


54. INT. RUMAH KOS - KAMAR KURI — DAY

Cast. Zaki, Kuri, Ryan, Indra


Flashback

Dua bulan yang lalu

Zaki dan teman-temannya sedang berkumpul di kamar Kuri. Zaki fokus memainkan gitar, teman-temannya yang lain berkelakar sambil makan gorengan. Tiba-tiba Kuri menyindir Zaki.

KURI

Sepertinya si Zaki mau pacaran dengan gitar aja tuh. Dia ngga doyan manusia.

Semua tertawa mendengar perkataan Kuri. Zaki bereaksi mendengar namanya disebut.

ZAKI

(Sambil terus memainkan gitarnya)

Apa sih, kalian!

KURI

Nah, kan? Kalian liat sendiri!

RYAN

Woi, Zak? Cewekmu mana?
Beat
Liat kami nih, udah pada punya cewek! Kau cari juga, dong!
Beat
Emang gitar bisa diajak ngomong, apa?

Zaki tidak mempedulikan sindiran teman-temannya, dia terus saja memainkan gitar.


Flashback end


Cut to


55. INT. RUMAH VINA - KAMAR VINA — NIGHT

Cast. Vina

Vina duduk di atas tempat tidur, sambil bersandar di dinding. Masih melanjutkan obrolannya di telepon bersama Zaki.

VINA (CONT'D)

(On phone)

Bang, beliin pulsa, dong.
Beat
Pulsaku udah mo habis. Ntar kalo tiba-tiba pembicaraan kita terputus gara-gara itu, kan ngga enak.

ZAKI

Hmmm ...?
Beat
Oke deh ....

VINA

Ke nomor yang ini ya, Bang!

ZAKI (V.O)

Kok aku merasa sedang dimanfaatkan, ya?
Beat
Waah, ngga bener ini!


56. INT. KONTER HAPE — DAY

Cast. Zaki, Yuya, Vina

Zaki sedang duduk di depan meja di dalam konter. Tak lama kemudian, Vina dan Yuya datang. Mereka berdua masuk ke dalam konter.

VINA

Bang, kartunya nambah lagi, ngga?

EDO

Masih ada, nih!
Beat
Yang kemaren banyak banget sih, makanya masih ada.

Vina melihat kartu perdana yang masih tersisa.

VINA

Aku tambahin dikit lagi, ya!

Tanpa menunggu jawaban Zaki, Vina langsung mengeluarkan setumpuk kartu perdana dari dalam tas yang dibawanya.

Zaki sungkan untuk mencegahnya. Dia terdiam sesaat, merasa kesal dan menatap Vina dengan tatapan dingin. Lalu dengan langkah berat berjalan ke meja, membuka laci dan mengambil beberapa lembar uang kemudian menyerahkan ke Vina. Vina menerima uang itu tanpa mempedulikan reaksi Zaki.

Setelah itu, Vina duduk di sebelah Yuya yang sedang membaca brosur sebuah ponsel keluaran terbaru. Vina ikut malakukan apa yang sedang dikerjakan Yuya. Sesekali dia bertanya pada Zaki. Zaki menjawab sekenanya karena kesal. Setelah berulang kali, akhirnya Zaki luluh dan bisa tertawa mendengar lelucon yang dikatakan Vina. Sedangkan Yuya, tak banyak bicara hanya menimpali sesekali.


57. INT. RUMAH YUYA - KAMAR YUYA — NIGHT

Cast. Yuya

Yuya baru selesai membersihkan ranjangnya dan menyusun bantal-bantal di tempat tidur.

Ponselnya yang terletak di meja nakas berbunyi.

SFX: Suara ponsel berbunyi.

Yuya mengangkat ponsel. Lalu duduk di tepi ranjang.

YUYA

Assalamu'alaikum ... hallo?

ZAKI

(Nada merayu)

Waalaikumussalam, hallo juga.
Beat
Lagi ngapain Yuya?

YUYA

Ini ... Bang Zaki?

ZAKI

Iya!

YUYA

(Ketus)

Ada apa, Bang?

ZAKI

Ngga ada, cuma pengen nelpon aja.

YUYA

Abang ngga takut, ntar Vina marah?

ZAKI

Marah? Kenapa emang?

YUYA

Lho, kan Abang pacarnya dia!

ZAKI

Siapa bilang?

YUYA

Vina sendiri yang bilang!

ZAKI

Ooo ... gitu, ya?

ZAKI (CONT'D)

Bohong, Yu! Dia aja yang ngaku-ngaku. Mentang-mentang udah sering sms dan telfonan, trus dia bilang itu pacaran?

YUYA

Ya ... mungkin dia merasa dapat sinyal atau apa gitu dari Abang.

ZAKI

Enggak, Yu, kalo aku suka, aku akan bilang langsung. Ngga cukup sekedar sinyal.
Beat
Kalo sinyal, belum tentu artinya sama dengan yang dimaksud, tergantung orang yang menafsirkannya. Jadi, lebih baik ngomong langsung kalo emang suka.
Beat
Yang pasti, bohong banget kalo aku pacaran dengan Vina!

YUYA

Ooo ... jadi dia bohong ya, selama ini. Padahal dia udah ngomong ke orang-orang juga.

ZAKI

Ya udah, kasihan, biar aja. Jangan bilang siapa-siapa! Kalo orang tau, dia bakal malu sendiri.
Beat
Oya, kalian kenapa ngga datang-datang lagi ke konter? Udah hampir dua bulan.

YUYA

Kontrak kami udah habis, Bang. Makanya, ngga ada alasan lagi buat datang.

ZAKI

Hmmm ... jadi gitu?
Beat
Trus, mesti ada alasan ya, buat datang?

YUYA

Ya iyalah, Bang.
Beat
Ntar kalo ditanya mo ngapain, jawabnya apa, coba?

ZAKI

Bener juga, ya.
Beat
Ngomong-ngomong, kalo aku yang minta kamu besok main-main ke sini, gimana? Mau kan?

YUYA

Hmm ... gimana, ya?
Beat
Lihat besok aja deh, Bang!

ZAKI

Oke, aku tunggu, ya!












Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)