Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Peradaban telah tiba pada senjausia. Sebentar lagi malam menjelang. Tak banyak manusia yang tersisa. Barangkali hanya belasan di desa yang Erlyna tinggali.
Erlyna menghabiskan harinya dengan membuka kedai teh kecil di seberang perpustakaan tua. Tidak ada nama yang tertera di tokonya. Namun, kalau mau, kau boleh menyebutnya "Kedai Erlyna" saja, seperti julukan yang diberikan profesor dan putri kecilnya, nenek yang gemar memiturkan kisah dari masa lalu, putri petani yang kerap datang dengan sekeranjang hasil panen, dan pengelana yang memutuskan singgah setelah sekian lama.
Saat akhir pekan, dengan bersepeda, Erlyna mengunjungi "Pondok Musim Semi" di hutan pinus.
Saat senyap mengisi malam, dia memainkan lagu-lagu ciptaannya dengan kalung harmonika yang senantiasa melingkar di lehernya. Harmonikanya hanya sebesar kelingking, tapi mampu mengembuskan nada-nada sehangat pelukan.
Apa lagi, ya? Rasanya tidak ada.
Lagi-lagi ini hanya cerita sederhana dan biasa saja yang tidak menawarkan gejolak, membosankan, dan mungkin cocok dibaca pada malam-malam insomnia saat kau mendamba lelap. Mungkin kau akan tertidur pada kalimat ketiga, atau barangkali lebih cepat dari itu.
Semoga saja.
Erlyna menghabiskan harinya dengan membuka kedai teh kecil di seberang perpustakaan tua. Tidak ada nama yang tertera di tokonya. Namun, kalau mau, kau boleh menyebutnya "Kedai Erlyna" saja, seperti julukan yang diberikan profesor dan putri kecilnya, nenek yang gemar memiturkan kisah dari masa lalu, putri petani yang kerap datang dengan sekeranjang hasil panen, dan pengelana yang memutuskan singgah setelah sekian lama.
Saat akhir pekan, dengan bersepeda, Erlyna mengunjungi "Pondok Musim Semi" di hutan pinus.
Saat senyap mengisi malam, dia memainkan lagu-lagu ciptaannya dengan kalung harmonika yang senantiasa melingkar di lehernya. Harmonikanya hanya sebesar kelingking, tapi mampu mengembuskan nada-nada sehangat pelukan.
Apa lagi, ya? Rasanya tidak ada.
Lagi-lagi ini hanya cerita sederhana dan biasa saja yang tidak menawarkan gejolak, membosankan, dan mungkin cocok dibaca pada malam-malam insomnia saat kau mendamba lelap. Mungkin kau akan tertidur pada kalimat ketiga, atau barangkali lebih cepat dari itu.
Semoga saja.
Tokoh Utama
Erlyna
Karya yang Terhubung
#1
Secangkir Teh Hangat (1)
#2
Secangkir Teh Hangat (2)
#3
Secangkir Teh Hangat (3)
#4
Secangkir Teh Hangat (4)
#5
Suara Kesunyian (1)
#6
Suara Kesunyian (2)
#7
Suara Kesunyian (3)
#8
Suara Kesunyian (4)
#9
Suara Kesunyian (5)
#10
Suara Kesunyian (6)
#11
Kelening di Senja Hari (1)
#12
Kelening di Senja Hari (2)
#13
Kelening Senja (3)
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
27
Dibaca
2.7k
Tentang Penulis
Rafael Yanuar
Spesialis cerita yang biasa-biasa saja.
rafaelyanuar@gmail.com
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 1,001 pengguna
Sudah memublikasikan 88 karya
Menulis lebih dari 447,294 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Eyes
Cumiplutoo
Novel
12 HARTA KARUN
Didiiswords
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Gerbong Kereta
Lentera jingga
Novel
Love-A-Mia
Mpii
Novel
Amanda's Life
Nanda Putri Andita
Novel
Wedding Life
Scarlet Yoe
Novel
Heart Reset
nisafaza
Skrip Film
Burung dan Awan
Eko Hartono
Skrip Film
Maaf, Sungguh Aku Tak Bermaksud Jatuh Cinta Padamu
Deasy Wirastuti
Flash
Dewasa
Lentera jingga
Flash
The Last Painting
Ilestavan
Cerpen
Kenangan Akan Selalu Sama
Suryawan W.P
Novel
If I Can't
Keyna Azura
Novel
1 Hati 2 Raga
Nur Fitriani
Rekomendasi
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Flash
Layang-Layang
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Cerpen
Rehat Sejenak
Rafael Yanuar
Flash
Kekasih Hujan
Rafael Yanuar
Flash
Rafa Pergi ke Surga
Rafael Yanuar
Flash
Lukisan Rendra
Rafael Yanuar
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Flash
Penulis Paling Berbakat di Dunia
Rafael Yanuar
Cerpen
Racau
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Cerpen
Tujuh Belasan di Desa Dukun
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Flash
Ternyata Aku Masih
Rafael Yanuar