Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Kalavi dan Alera tidak pernah membayangkan bahwa empat belas hari di kaki gunung akan mengubah cara mereka memandang orang lain—dan mungkin, diri mereka sendiri.
Dipilih sebagai perwakilan dari dua sekolah yang berbeda dalam kegiatan Camp Pramuka Nasional, mereka ditempatkan dalam satu regu, bersama peserta dari berbagai penjuru. Lokasinya: kaki Gunung Welirang—sejuk, terpencil, dikelilingi hutan pinus, tak jauh dari kebun teh yang mengular hingga lereng bukit. Tempat yang semestinya menenangkan—jika saja mereka bukan musuh alami sejak hari pertama.
Kalavi adalah tipe yang tenang, logis, berpikir lima langkah ke depan. Sementara Alera adalah ledakan berjalan: impulsif, ceplas-ceplos, dan berani mengambil keputusan tanpa pikir panjang. Sebuah kombinasi yang jika digabungkan dalam satu regu... hasilnya adalah medan perang kecil setiap harinya.
Dan seolah keadaan belum cukup rumit, hadirlah satu sosok lain: Jantzen Aksa Krüger, atau yang akrab dipanggil Jeje, si anak lokal. Jeje adalah akamsi Gunung Welirang. Wajah bule, logat medok khas kampung, dan tingkahnya... rese, tetapi menggemaskan. Sebagai penjaga yang bertugas mendampingi para peserta, Jeje kerap wara-wiri di sekitar regu Kalavi dan Alera.
Cinta segitiga yang pelan-pelan tumbuh dalam keheningan gunung dan nyala api unggun itu tak pernah diumumkan—hanya terasa. Dalam tatapan, dalam perhatian kecil, dalam diam yang terlalu lama atau dalam tawa yang sedikit berlebihan.
Namun, ketiganya membawa luka masing-masing, yang seakan-akan menahan mereka untuk mampu memberikan kebahagiaan kepada satu sama lain. Hari-hari berlalu, Gunung Welirang tetap gagah di atas tanah bumi. Sementara ketiga anak malang itu terjebak dalam penderitaan di atas kata cinta, yang tak seharusnya perlu untuk mereka alami.
Dalam empat belas hari, apakah mereka mampu membuktikan di bawah saksi Gunung Welirang, bahwa cinta itu benar adanya?
Dipilih sebagai perwakilan dari dua sekolah yang berbeda dalam kegiatan Camp Pramuka Nasional, mereka ditempatkan dalam satu regu, bersama peserta dari berbagai penjuru. Lokasinya: kaki Gunung Welirang—sejuk, terpencil, dikelilingi hutan pinus, tak jauh dari kebun teh yang mengular hingga lereng bukit. Tempat yang semestinya menenangkan—jika saja mereka bukan musuh alami sejak hari pertama.
Kalavi adalah tipe yang tenang, logis, berpikir lima langkah ke depan. Sementara Alera adalah ledakan berjalan: impulsif, ceplas-ceplos, dan berani mengambil keputusan tanpa pikir panjang. Sebuah kombinasi yang jika digabungkan dalam satu regu... hasilnya adalah medan perang kecil setiap harinya.
Dan seolah keadaan belum cukup rumit, hadirlah satu sosok lain: Jantzen Aksa Krüger, atau yang akrab dipanggil Jeje, si anak lokal. Jeje adalah akamsi Gunung Welirang. Wajah bule, logat medok khas kampung, dan tingkahnya... rese, tetapi menggemaskan. Sebagai penjaga yang bertugas mendampingi para peserta, Jeje kerap wara-wiri di sekitar regu Kalavi dan Alera.
Cinta segitiga yang pelan-pelan tumbuh dalam keheningan gunung dan nyala api unggun itu tak pernah diumumkan—hanya terasa. Dalam tatapan, dalam perhatian kecil, dalam diam yang terlalu lama atau dalam tawa yang sedikit berlebihan.
Namun, ketiganya membawa luka masing-masing, yang seakan-akan menahan mereka untuk mampu memberikan kebahagiaan kepada satu sama lain. Hari-hari berlalu, Gunung Welirang tetap gagah di atas tanah bumi. Sementara ketiga anak malang itu terjebak dalam penderitaan di atas kata cinta, yang tak seharusnya perlu untuk mereka alami.
Dalam empat belas hari, apakah mereka mampu membuktikan di bawah saksi Gunung Welirang, bahwa cinta itu benar adanya?
Tokoh Utama
Alera
Kalavi
Jeje
#1
Prolog
#2
01: Bumi Perkemahan [Hari 1 - Siang]
#3
02: Dark Sistem [Hari 1 - Malam]
#4
03: Setengah Puncak Welirang [Hari 2 - Siang]
#5
04: Ayam Bakar dari Bunda [Hari 2 - Malam]
#6
05: Estafet Air [Hari 3 - Siang]
#7
06: Jurit Malam [Hari 3 - Malam]
#8
07: Anak Mami [Hari 4 - Siang]
#9
08: Air Matanya Cowok Paling Humoris [Hari 4 - Malam]
#10
09: Tanggung Jawab dan Dapat Dipercaya [Hari 5 - Siang]
#11
10: Deep Talk [Hari 5 - Malam]
#12
11: Tembak Saja Dulu [Hari 6 - Siang]
#13
12: Little Jantzen [Hari 6 - Malam]
#14
13: Problem Kalavi [Hari 7 - Siang]
#15
14: Tobelo [Hari 7 - Malam]
#16
15: Alera Nomor Satu Harga Mati [Hari 8 - Siang]
#17
16: Kelomang Tepi Sungai [Hari 8 - Malam]
#18
17: EKSPRESIF [Hari 9 - Siang]
#19
18: Semua Gara-gara Kalavi [Hari 9 - Malam]
#20
19: Kata-Kata Keramat Coba Saja Dulu [Hari 10 - Siang]
#21
20: I'll Do Everything Just for You [Hari 10 - Malam]
#22
21: Mendadak Jadi Manis [Hari 11 - Siang]
#23
22: Suara Hati Langit [Hari 11 - Malam]
#24
23: Mengapa Menyakiti Diri Sendiri? [Hari 12 - Siang]
#25
24: Step Back, Dear Jantzen [Hari 12 - Malam]
#26
25: Menghilangnya Pionering [Hari 13 - Siang]
#27
26: ‘"Secret Letter" [Hari 13 - Malam]
#28
27: Salah Kirim Foto [Hari 14 - Siang]
#29
28: Di Bawah Saksi Gunung Welirang [Hari 14 - Malam]
#30
Epilog 1: Edelweiss Puncak Welirang
#31
Epilog 2: HURAAAA
Disukai
28
Dibaca
1.5k
Tentang Penulis
Adinda Amalia
"Bagai bintang jatuh, bersinar dan menjadi harapan."
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 500 pengguna
Sudah memublikasikan 48 karya
Menulis lebih dari 438,983 kata pada novel
Rekomendasi dari Romantis
Novel
PILIHAN RENA
Rose Shinta
Novel
Walk the Talk
respati kasih
Novel
SOMEONE
SOS (Share Our Story)
Novel
Pragma
Elva Lestari
Novel
EMMA
Mizan Publishing
Novel
KARELUNA
Jenitha
Novel
Hearts to Venturer
Adinda Amalia
Skrip Film
Kembali
Chesar Kurniawan
Skrip Film
The Last Bougenville
Diah Pitaloka
Flash
I love You
Lirin Kartini
Flash
Dan Kini Usai
A.S Rahayu
Novel
High Romance Shoot : Trisha Version
eliyen
Novel
Seven Days
ken fauzy
Novel
Pocong Berjaket Kuning
Kingdenie
Novel
Neng Zulfa: Menikah dengan Gus Dingin
Puput Pelangi
Rekomendasi
Novel
Hearts to Venturer
Adinda Amalia
Flash
Yang Selalu Memimpikan Bintang
Adinda Amalia
Flash
Bronze
Akuarium Air Laut
Adinda Amalia
Novel
X Class 007
Adinda Amalia
Flash
Bronze
Ayah, Kau di Mana?
Adinda Amalia
Cerpen
Halimunte Cafe: Please Smile If Possible
Adinda Amalia
Novel
Tuan Lori
Adinda Amalia
Flash
Pieces of Hearts A
Adinda Amalia
Flash
Ke Manakah Harapan?
Adinda Amalia
Novel
Remains Nameless
Adinda Amalia
Flash
Tuan Pembawa Sial dan Bunga Merah Ribuan Tahun
Adinda Amalia
Flash
Bronze
Rombongan Teater "Dramatika"
Adinda Amalia
Flash
Merpatinya Boleh Ikut Tidak?
Adinda Amalia
Flash
Amongst Laughters
Adinda Amalia
Cerpen
Bronze
Bombastik
Adinda Amalia