Behind the Tears

Jane, bukan tanpa alasan kenapa dia diberi nama jane, jane lahir dibulan penuh hujan 'januari'. Ibunya sudah khawatir sejak di lahir, khawatir jika hidupnya akan sulit karena kelahirannya yang terlalu cepat.

Pengawasan orang tua yang overprotektif membuat jane cukup lelah dengan pagar pagar kasih sayang yang terlalu erat mengikatnya.

Seperti dugaan ibunya, jane sedari kecil selalu mengalami berbagai cerita, cerita pahit yang terkadang membuatnya menangis begitu kencang. Membuatnya harus keluar masuk rumah sakit, membuatnya semakin rentan dan tentunya pagar itu semakin kencang.

Beranjak dewasa, tak ada yang berubah dengan kondisi jane, dia selalu menangis ketika pulang dari sekolah mendapati sebuah penghinaan dari teman temannya, tapi jane tak pernah mengatakan bahwa dia lelah, dia kesal dan dia ingin mengakhirinya. Justru dia semakin menjatuhkan diri kedalam pergaulan itu..

Ibunya tak habis pikir, putri semata wayangnya terus terluka dan menangis mengeluarkan air mata ketika para pria mengatakan hal buruk tentangnya.

Jane selalu menangis dan keluar tanpa ada masalah dikemudian hari, tahu apa? Itulah yang membuat ibunya semakin khawatir, khawatir akan keadaan putrinya..

Ibunya tak pernah masuk atau mengetuk pintu kamar jane, gambaran bagaimana jika dia menemukan gantungan mayat diatas tempat tidur atau tubuh yang terkapar dikamar mandi dengan busa yang keluar dari mulutnya, selalu menghantuinya tepat didepan pintu kamarnya.

Namun sekali lagi, jane selalu keluar dengan perasaan yang berbeda dari sebelumnya.

Hari ini adalah hari minggu, ibu tidak bekerja, jane ada dirumah. Untuk pertama kalinya Ibu bertanya.

"Kamu baik baik aja?"

Senyuman itu, senyuman paling hangat bagi para ibu.

Dia mengangguk dan berkata

"Rasa sakit itu akan membantu jane menemukan kebahagiaan, rasa sakit akan membimbing jane memahami kebahagiaan yang sebenarnya."

Kata kata itu menyadarkan dirinya sendiri mengenai masa lalunya...

Masa lalunya yang kelam karena dia selalu menolak rasa sakit dan menyalahkan orang lain. Beginilah akibatnya, jane yang terlahir dalam penderitaan.

Dia tersadar dia seharusnya Jangan menolak rasa sakit, itulah sebabnya beberapa orang sulit melangkah menuju kedewasaan, karena mereka belum paham rasa sakit, apalagi paham apa kebahagiaannya...

Tahukah kamu? Dibalik air mata itu selalu dipersiapkan kebahagiaan sebanyak apa kamu merasa sakit. Tinggal waktu yang menentukan kapan bayaran bagi kesedihanmu akan diberikan....

4 disukai 5.5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction