"Aneh, heran! Kok, bisa sekarang ramai melebihi pasar. Padahal dulu sepi dan enak belanja, bisa sambil nggosip. Sekarang boro-boro ngobrol sebentar, baru aja mau pesan sudah habis. Jam makan siang aja belum datang. Apa jangan-jangan .... "
Darto yang sedang membaca buku manajemen ekonomi di sofa ruang tamu, menatap heran pada Suri, istrinya yang begitu masuk sudah ngedumel.
Darto melepas kacamata bacanya, lalu menaruh di atas meja bersama dengan buku yang sedang dibaca tadi.
"Pak, merasa curiga tidak, kalau warung yang biasanya sepi mendadak ramai?" tanya Suri begitu duduk di sofa panjang.
Darto tak langsung menjawab, dia menatap ke arah wajah Suri yang riasannya luntur. Mungkin efek panas dan stres karena keinginan Suri tak terpenuhi, membuat riasan istrinya yang telah menjadi teman hidup tiga puluh tahun itu cepat luntur.
"Pak, lah malah bengong!" tegur Suri dengan nada sedikit lebih tinggi.
"Ada apa sih Bu, kok pulang-pulang malah misuh-misuh?" tanya Darto, tangan kirinya membelai rambutnya, eh salah botaknya.
Mungkin karena faktor usi...