Disukai
0
Dilihat
1,513
PILIHAN
Slice of Life

Pagi itu, matahari belum sepenuhnya naik di atas atap rumah di sebuah komplek yang ditempati Romi dan ayahnya.

Udara masih lembap, aroma sisa hujan semalam belum juga hilang. Dari dapur, suara teko mendesis pelan menandakan air hampir mendidih. Romi duduk di kursi ruang tamu, menatap layar ponselnya yang sudah penuh notifikasi dari aplikasi ojek online. Tapi belum ada satu pun pesanan masuk.

“Belum ada yang nyangkut Rom?” suara ayahnya memecah keheningan. Lelaki paruh baya itu berdiri di depan pintu, sudah rapi, mengenakan seragam cokelat ASN dari kantor kecamatan. Wajahnya tampak lelah, namun tetap berusaha tersenyum.

“Belum, Yah. Mungkin nanti sebentar lagi” jawab Romi, tersenyum tipis sambil meneguk teh manis yang masih tersisa hangatnya.

Ayahnya hanya mengangguk. Ia tahu, setiap pagi kalimat itu diulang lagi dan lagi.

“Kalau nanti sudah dapat order, jangan lupa isi bensin dulu, ya. Jangan dipaksain sampai habis kayak kemarin,” katanya lagi, lalu menepuk bahu Romi sebelum berangkat.

Romi mengangguk pelan. Setelah ayahnya berlalu, ia menarik napas panjang. Sejak ibunya meningg...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp3.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Slice of Life
Rekomendasi