Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Syafitri mengantar Mamanya menengok Bu Syamsi teman lama di sekolah yang tengah sakit. Di pertemuan ini timbul niat keduanya untuk menjodohkan anak-anak mereka, Syafitri dengan Ridho anak Bu Syamsi.
Syafitri mengetahui ternyata Ridho sudah jatuh hati pada Airin teman akrabnya sendiri. Hal itu menimbulkan kecemburuan di hatinya. Syafitri menerima perjodohan dan dilamar oleh Ridho, namun dengan satu permintaan. Ridho tidak lagi berhubungan dengan kaum Akhwat (perempuan) terutama Airin.
Ketika keduaya sudah menikah, Ridho bermaksud ingin membahagiakan Syafitri. Dia bertemu dengan Airin untuk mengetahui apa keinginan dan selera Syafitri. Namun hal itu justeru membuat kecemburuan Syafitri sampai pada puncaknya. Dia marah besar dan membanting kotak perhiasan yang baru dibelikan Ridho. Saking kalap Syafitri tidak bisa mengendalikan diri, kakinya terpeleset jatuh hingga tak sadarkan diri.
Ridho membawa Syafitri ke Rumah Sakit. Benturan keras di kepala menyebabkan Syafitri mengalami koma dan menjurus mati suri. Dalam tidurnya Syafitri bermimpi bertemu Afifah, calon isteri Ridho yang gagal menikah karena meninggal dunia. Dari mimpinya Syafitri bisa mengerti Ridho benar-benar ingin membahagiakannya. Dan Dia juga bisa mengetahui Airin benar-benar memang berhati mulia.
***
Syafitri mengetahui ternyata Ridho sudah jatuh hati pada Airin teman akrabnya sendiri. Hal itu menimbulkan kecemburuan di hatinya. Syafitri menerima perjodohan dan dilamar oleh Ridho, namun dengan satu permintaan. Ridho tidak lagi berhubungan dengan kaum Akhwat (perempuan) terutama Airin.
Ketika keduaya sudah menikah, Ridho bermaksud ingin membahagiakan Syafitri. Dia bertemu dengan Airin untuk mengetahui apa keinginan dan selera Syafitri. Namun hal itu justeru membuat kecemburuan Syafitri sampai pada puncaknya. Dia marah besar dan membanting kotak perhiasan yang baru dibelikan Ridho. Saking kalap Syafitri tidak bisa mengendalikan diri, kakinya terpeleset jatuh hingga tak sadarkan diri.
Ridho membawa Syafitri ke Rumah Sakit. Benturan keras di kepala menyebabkan Syafitri mengalami koma dan menjurus mati suri. Dalam tidurnya Syafitri bermimpi bertemu Afifah, calon isteri Ridho yang gagal menikah karena meninggal dunia. Dari mimpinya Syafitri bisa mengerti Ridho benar-benar ingin membahagiakannya. Dan Dia juga bisa mengetahui Airin benar-benar memang berhati mulia.
***
Premis
Syafitri di-perjodohkan dengan Ridho yang sebelumnya sudah jatuh hati pada Airin teman akrab Syafitri sendiri. Rasa cemburu di hati Syafitri berlanjut yang bahkan hingga keduanya menikah.
Pengenalan Tokoh
Syafitri mengantar ibunya menengok Bu Syamsi teman lama di sekolah yang tengah sakit. Di pertemuan ini timbul niat keduanya untuk menjodohkan anak-anak mereka, Syafitri dengan Ridho.
Syafitri mengetahui ternyata Ridho sudah jatuh hati pada Airin teman akrabnya sendiri. Hal itu menimbulkan kecemburuan di hatinya. Syafitri menerima perjodohan dan dilamar oleh Ridho, namun dengan satu permintaan. Ridho tidak lagi berhubungan dengan kaum Akhwat (perempuan) terutama Airin.
Ketika keduaya sudah menikah, Ridho bermaksud ingin membahagiakan Syafitri. Dia minta pendapat Airin untuk mengetahui apa keinginan dan selera Syafitri. Namun hal itu justeru membuat kecemburuan Syafitri sampai pada puncaknya. Dia marah besar dan membanting kotak perhiasan yang baru dibelikan Ridho. Saking kalap Syafitri tidak bisa mengendalikan diri, kakinya terpeleset jatuh hingga tak sadarkan diri.
Ridho membawa Syafitri ke Rumah Sakit. Benturan keras di kepala menyebabkan Syafitri mengalami koma dan menjurus mati suri. Dalam tidurnya Syafitri bermimpi bertemu Afifah, calon isteri Ridho yang gagal menikah karena meninggal dunia. Afifah yang dari dunia lain mengajak Syafitri memperlihatkan pertemuan antara Ridho dan Airin. Dimana pada dasarnya pertemuan itu demi untuk membhagiakan Syafitri.
***
Syafitri mengetahui ternyata Ridho sudah jatuh hati pada Airin teman akrabnya sendiri. Hal itu menimbulkan kecemburuan di hatinya. Syafitri menerima perjodohan dan dilamar oleh Ridho, namun dengan satu permintaan. Ridho tidak lagi berhubungan dengan kaum Akhwat (perempuan) terutama Airin.
Ketika keduaya sudah menikah, Ridho bermaksud ingin membahagiakan Syafitri. Dia minta pendapat Airin untuk mengetahui apa keinginan dan selera Syafitri. Namun hal itu justeru membuat kecemburuan Syafitri sampai pada puncaknya. Dia marah besar dan membanting kotak perhiasan yang baru dibelikan Ridho. Saking kalap Syafitri tidak bisa mengendalikan diri, kakinya terpeleset jatuh hingga tak sadarkan diri.
Ridho membawa Syafitri ke Rumah Sakit. Benturan keras di kepala menyebabkan Syafitri mengalami koma dan menjurus mati suri. Dalam tidurnya Syafitri bermimpi bertemu Afifah, calon isteri Ridho yang gagal menikah karena meninggal dunia. Afifah yang dari dunia lain mengajak Syafitri memperlihatkan pertemuan antara Ridho dan Airin. Dimana pada dasarnya pertemuan itu demi untuk membhagiakan Syafitri.
***
Sinopsis
Disukai
4
Dibaca
2k
Tentang Penulis
Awang Nurhakim
Awang Nurhakim lahir di Klaten Jawa Tengah, namun berdomisili di Kotabumi, Lampung. Saat menulis novel ini berstatus pensiunan PNS. Alhamdullilah sampai saat ini dalam keadaan sehat walafiat, tidak ada riwayat penyakit kronis. Terima kasih.
Bergabung sejak 2020-06-03
Telah diikuti oleh 240 pengguna
Sudah memublikasikan 9 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Drama
Novel
Langit Biru
andisalsa_khr
Novel
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
Lilis Alfina Suryaningsih
Skrip Film
Kabut Cinta Syafitri
Awang Nurhakim
Novel
Cerita Gadis Kecil
Dini Pujiarti
Skrip Film
Gajah Oling
Teguh Santoso
Cerpen
Impian Dann
Jie Jian
Novel
Those Memories
Aurum
Skrip Film
Sanatorium
Han Gagas
Flash
Warisan
silvi budiyanti
Novel
Shagara
Dita
Novel
Teras Dua Rumah
@vi_soegito
Skrip Film
Elegi Memori Klasik
Tira Riani
Skrip Film
RETAK RETAK SOLU
Sri kartini Handayani
Novel
Cerita Sang Aktor
ab
Novel
KKPK Garage Sale
Mizan Publishing
Rekomendasi
Skrip Film
Kabut Cinta Syafitri
Awang Nurhakim
Flash
Kepergianmu...
Awang Nurhakim
Skrip Film
Petualangan di Agartha
Awang Nurhakim
Flash
Patah Hati
Awang Nurhakim
Novel
Bronze
Permata Hati
Awang Nurhakim
Novel
Asa yang Tersisa
Awang Nurhakim
Novel
Bronze
Pramuria (Waitress)
Awang Nurhakim
Flash
Elysium
Awang Nurhakim
Novel
Bronze
Jakarta Blues (1998)
Awang Nurhakim