HATI-HATI DI HATIKU
13. Scene (61-65)

61. INT. SEKOLAH - PERPUSTAKAAN — SIANG

Cast: Mona, Sintia, Ramo, Jubaidah

Anari masuk ke dalam perpustakan. Beberapa murid telihat sedang membaca buku. Anari menuju kursi paling belakang.

Putranta muncul tiba-tiba mendekati Anari yang terlihat sedang membaca buku. Ia lalu duduk berhadapan dengan Anari. Mereka saling memandang sejenak.

PUTRANTA

Hai ....
(Senyum)

ANARI

Hai juga.

Putranta tampak terkejut mendengar jawaban Anari.

PUTRANTA

Hmm ... lagi baca buku apa?

ANARI

Masih sama kaya kemarin, buku pelajaran bahasa Indonesia.

PUTRANTA

Sama dong, aku juga sama kaya kemarin.

Anari bingung.

PUTRANTA (CONT'D)

Masih sama dengan pertanyaan.
(Beat)
Kamu, mau ga jadi pacar aku?

Anari tampak menganggukkan kepala.

PUTRANTA (CONT'D)

Mengangguk berarti iya?

Anari menjawab malu-malu.

ANARI

Iya.
(Membenarkan kaca matanya)

PUTRANTA

Hmm ....
(Beat)
Hati-hati di hatiku!

Putranta dan Anari saling tersenyum.

FX: Hati Putranta berdebar kencang.

CUT TO:

62. EXT/INT. SEKOLAH - KANTIN — SIANG

Cast: Mona, Sintia, Ramo, Jubaidah

Mona terlihat mondar-mandir dengan memasang muka cemberut. Sedangkan Sintia terlihat melamun.

MONA

Ini ga bisa.

SINTIA

Apa aku harus ganti cermin baru lagi, Mon?

MONA

Ini ga bisa.

Ramo dan Jubaidah berjalan mendekati Mona dan Sintia.

RAMO

Kalian berdua, baik-baik ajakan?
(Tersenyum)

MONA

Ini ga bisa.

Mona terlihat mondar-mandir.

SINTIA

Apa aku harus ganti cermin baru lagi, Mon?

Ramo menggaruk kepalanya melihat tingkah Mona dan Sintia.

Jubaidah hanya duduk diam.

MONA

Ini ga bisa.

RAMO

Ga bisa apanya?

MONA

Anari udah nerima Putranta.
(Beat)
Mereka, pacaran.

RAMO

Wah akhirnya.
(Tersenyum lebar)

Jubaidah terlihat merengut.

CUT TO:

63. INT. SEKOLAH - RUANG KELAS XII — SIANG

Cast: Ramo, Luluna, Ibu Cecil, Sintia, Putranta, Semua Murid Kelas XII

Suasana ramai. Murid-murid saling bicara.

Ramo terlihat makan camilan dan menjatuhkan bungkusan plastik bekas camilanya ke lantai.

Luluna menoleh ke arah Ramo. Dia terlihat mau menangis, kemudian berdiri dan berjalan mendekati Ramo.

LULUNA

Ramo ....

Luluna menghentakkan kakinya, lalu mengapu air mata yang mengalir di pipinya.

Ramo terkejut dan bingung melihat Luluna.

RAMO

Aku, Putranta ya?

LULUNA

Buang sampah pada tempatnya.
(Menangis)

Ramo melihat ke arah lantai. Ada beberapa bungkusan plastik bekas camilannya.

RAMO

Eh, maaf ... maaf.

Ramo dengan cepat memungut bungkusan plastiknya.

Luluna kembali duduk ke bangkunya sambil mengusap air matanya.

Ibu Cecil masuk ke dalam kelas.

IBU CECIL

Halo ... anak-anak ibu yang ganteng dan cantik.

Fx: Lonceng istirahat.

Murid-murid terlihat berdiri.

IBU CECIL (CONT'D)

Tunggu-tunggu, ibu minta waktunya sebentar.

Murid-murid terlihat duduk kembali.

IBU CECIL (CONT'D)

Kerjakan soal latihan kelompok halaman 20 di buku pelajaran Matematika kalian.

SINTIA

Sekarang ya Bu?

IBU CECIL

Tidak, jadikan PR saja.
(Tersenyum)

SEMUA MURID KELAS XII

Siap Bu.

IBU CECIL (CONT'D)

Tapi, kasih ibu waktu 5 atau 10 menit saja untuk menyampaikan materinya dulu ya ....

RAMO

Hah ... berkurang lagi jam makanku.
(Suara pelan)

SEMUA MURID KELAS XII

Siap Bu ....
(Muka datar)

IBU CECIL

Nanti ibu minta satu kelompok ada 2 orang ya.
(Beat)
Terserah, bebas mau sama siapa teman kelompoknya.

RAMO

Kalau gitu, aku sama Yayang Jubai dan kamu sama Anari.

Ramo menoleh ke arah Putranta. Putranta terlihat mengangguk.

RAMO (CONT'D)

Tapi aku sama Yayang Jubaiku, ikut ngerjainnya di rumah kamu aja ya Putranta.

PUTRANTA

Iya ....
(Tersenyum)

CUT TO:

64. INT. RUMAH PUTRANTA - RUANG TAMU — SORE

Cast: Ramo, Jubaidah, Bapak Aryo, Putranta, Anari

Ramo dan Jubaidah sudah berada di rumah Putranta.

Mereka terlihat duduk di bangku tamu bersama Putranta dan BAPAK ARYO (45) bapak kandungnya Putranta.

Bapak Aryo memiliki postur tubuh yang tinggi. Rambut sedikit beruban dan lurus. Bentuk mata sipit berkaca mata, bibir tipis dan hidung mancung besar. Warna kulit kecoklatan.

BAPAK ARYO

Kalian teman sekelasnya Putranta?

RAMO

Iya Pak Kades.
(Beat)
Hmm ... Pak boleh saya minta kue dalam toples itu.
Ramo terlihat senyum sambil menunjuk ke arah toples kue di atas meja.

BAPAK ARYO

Boleh, silahkan.

Dengan cepat Ramo membuka toples itu lalu memakan kuenya.

PUTRANTA

Makan aja kerjaannya.

BAPAK ARYO

Sudah-sudah, buruan kerjain tugas kalian katanya mau ngerjain tugas kelompok.

RAMO

Hehe, kami masih nungguin satu orang Pak.
(Beat)
Eh, bukan kami. Tapi Putranta saja.

BAPAK ARYO

Lo, kok Putranta saja.

RAMO

Iya Pak, kan pacarnya Putranta bukan pacar saya.
(Beat)
Eh teman kelompoknya Putranta maksud saya, hehehe.

BAPAK ARYO

Lo, Putranta udah punya pacar?

RAMO

Iya Pak hehehe.
(Tersenyum lebar)

Kita melihat wajar Putranta seolah tidak mendengarkan percakapan dari Ramo dan juga bapaknya.

BAPAK ARYO

Kok ga bilang, ke bapak.

(Tersenyum sumringah ke arah Putranta)

PUTRANTA

Iya Pak, tadinya rencana hari ini mau bilang dan ngenalin. Eh udah ke duluan dikasih tau, sama si tukang makan ini.

BAPAK ARYO

(Tertawa)
Sudah-sudah.

Bapak Aryo telihat tertawa.

Anari kemudian muncul tiba-tiba berdiri di depan pintu rumah Putranta. Dan dengan sekejap menghentikan tawanya Bapak Aryo.

Wajah Bapak Aryo terlihat kaget melihat Anari.

CUT TO:

65. EXT. JALAN RAYA — MALAM (FLASHBACK)

18 tahun yang lalu

Cast: Mas Aryo (27), Anami (25)

Kita melihat MAS ARYO (27) dan ANAMI (25) saling berdiri berhadapan.

Aryo terlihat memiliki postur tubuh tinggi. Rambut hitam dan lurus. Bentuk mata sipit berkaca mata, bibir tipis dan hitung mancung besar. Warna kulit kecoklatan.

Anami terlihat sangat mirip dengan Anari yang memiliki postur tubuh mungil dan ramping. Rambut lurus hitam kepang dua. Bentuk mata bulat dan berkaca mata, bibir tipis, hitung mancung dan kecil, kulit kuning langsat dan bersih.

ANAMI

Saya hamil, Mas.

Mata Anami terlihat berkaca-kaca.

Mas Aryo hanya menggelengkan kepalanya.

ANAMI (CONT'D)

Mas, jangan diam aja Mas.

MAS ARYO

Gugurkan saja.

ANAMI

Apa, ga Mas.

Anami terlihat menggelengkan kepalanya. Ia terlihat menangis.

MAS ARYO

Lalu mau kamu apa?
(Beat)
Saya harus ninggalin pekerjaan saya, dan istri saya di rumah yang juga lagi hamil.

MAS ARYO (CONT'D)

Atau kamu sama bapakmu, pergi saja dari desa ini.
(Beat)
Masalah uang, tenang, saya akan kasih.

ANAMI

Jahat kamu Mas.

Anami terlihat menangis.

CUT TO:


Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar