FANBOY
cia
1. Scene 1 - 4 #1
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SCENE 1 EXT, DI PINGGIR JALAN

Cast. Zafran, Genta, Jaka, Arik, Wiku, Wiko

Bandung, 6 April 2021 (text)

Zafran (Vo Prolog) :

Dua hari yang lalu, tepatnya Minggu, 4 April 2021 pukul 10 lebih 10 WIB, bencana besar melanda desaku dan beberapa desa lain di pedalaman Jawa Barat. Letusan gunung berapi memicu terjadinya gempa tektonik yang memaksa kami, penduduk setempat, untuk mengungsi. Kami tidak ingin ambil resiko jika terjadi gempa susulan. Apalagi, sebagian rumah kami sudah retak dan kemungkinan akan segera roboh. Kini, hidup kami bergantung pada bantuan logistik yang dikirim pemerintah pusat maupun daerah, salah satunya Tommy Bachtiar, walikota Bandung yang baru saja dilantik, sekaligus mantan ayah angkatku. Besok adalah hari kedatangannya. Jadi, para pemuda diminta untuk memperbaiki baliho dan spanduk yang rusak demi embel-embel ‘kenyamanan bersama’. Lucu, ‘kan? Di situasi seperti ini, dia masih saja memikirkan citranya.

(Suasana pagi)

(Genta, Jaka, Arik, Wiku, dan Wiko menurunkan baliho)

Genta : Sandra Diana? Siapa dia?

Jaka : Tahu UI? Tahun lalu, dia jadi lulusan terbaik di sana. Sekarang, dia bekerja di bawah naungan Kencana Group, salah satu raksasa industri media massa di Indonesia.

(Genta mengangguk, diikuti dengan diturunkannya tubuhnya dari bahu Wiku dan Wiko)

Genta : Mantannya Bang Zafran? (sambil melipat baliho yang baru saja diturunkan)

Arik : Iya, mantan.

(Genta mengalihkan pandangannya ke wajah Arik)

Arik : Mantan teman se-SMA.

(Arik tertawa sambil menunjuk wajah Genta)

(Genta menghela napas, kesal)

Genta : Kirain.

Jaka : Bukan teman biasa. Lebih dari itu, Sandra adalah idola sekaligus cinta pertama Zafran.

Genta : Wah! Pasti kenangannya banyak.

Jaka : Banyak dan indah. (berucap lirih dengan akhiran senyuman tipis)

(Zafran datang dengan napas terengah-engah, lalu menaiki motor Wiku yang terpampang di pinggir jalan)

Zafran : Gue pinjem, Wik!

(Semua menoleh)

Wiku : ‘Ku’! Gue nggak suka dipanggil ‘Wik’!

Zafran : Terserah! Mana kuncinya?

(Wiku melempar kunci motornya ke arah Zafran)

Wiko : Mau ke mana lo? (setelah melihat ransel di punggung Zafran)

Zafran : Mengejar masa depan! Doain, ya!

(Zafran menyalakan mesin)

Zafran : Bye, sobat miskinku! (sambil melambaikan tangan dan mulai menjalankan motornya)

Wiku : Gila lo, Za! Masa depan nggak bisa dikejar pakai motor!

(Wiko menjitak kepala Wiku)

(Wiku meringis sambil memegang kepalanya)

Wiko : Lo yang gila.

(Wiko mengalihkan pandangan ke arah Jaka)

Wiko : Mau ke mana tuh anak?

(Jaka mengangkat bahu)

 

SCENE 2 IN, DI TENDA DARURAT

Cast. Genta, Jaka, Arik, Wiku, Wiko

(Genta, Jaka, Arik, Wiku, dan Wiko beristirahat)

(Jaka dengan makanannya, Arik dengan bantalnya, Wiku dan Wiko dengan ponsel mereka, dan Genta dengan ranselnya)

(Di tengah kesibukannya mencari peralatan untuk mandi, Genta merasa barangnya ada yang hilang)

Wiku : Nyari apa, Ta?

Genta : Pantofel. Perasaan tadi pagi masih ada, kok sekarang nggak ada, ya?

Jaka : Coba diteliti lagi.

Genta : Udah, Bang. (terus mencari dengan wajah gelisah)

(secarik kertas jatuh dalam pencarian)

Genta : Apa nih? (sambil mengambil kertas tersebut)

(Jaka mendekati Genta, penasaran)

Jaka : Coba dibaca.

Genta : Untuk sobat miskinku.

(Semua auto menyimak)

Genta : Sorry kalau gue pergi mendadak. Gue akan kasih tahu alasannya begitu gue berhasil. Jangan berusaha nyari tahu. Gue cuman butuh doa kalian. Tertanda, Zafran. Ps: Gue akan lama pinjem motor Wiku. Gue juga akan lama pinjem pantofel Genta.

(Wajah Genta memerah)

Genta : Besok gue seleksi paskibra!!! (merengek sambil meremas surat dari Kenan dan menatap ke langit-langit tenda)

 

SCENE 3 EX, DI JALAN

Cast. Zafran

(Zafran mengendarai motor)

(Zafran tertawa)

Zafran (Vo Prolog) : Tanpa harus ada di sana – ekspresi Genta yang kesal, Jaka yang panik, Wiku yang kaget, Arik yang tertawa geli, dan Wiko...yang mungkin tak jauh berbeda dengan kembarannya – bisa terbayang di kepalaku. Maaf karena menyusahkan kalian. Maaf karena terlalu gengsi untuk cerita. Aku janji, aku akan membayarnya secepat mungkin. Semoga nasibku seberuntung dulu, seperti Zafran 6 tahun yang lalu, ketika Tommy Bachtiar mengangkatnya sebagai anak.

 

SCENE 4 EXT, DI DEPAN RUMAH TOMMY BACHTIAR

Cast. Zafran, bibi

(Zafran menekan bel)

Bibi : Sebentar. (sambil berjalan menuju pintu lalu membukanya)

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar