FANBOY
cia
6. Scene 22 - 29 #6
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SCENE 22 IN, DI DALAM KELAS ZAFRAN

Cast. Zafran, Luna, Bobi, Raka

(Zafran dan Bobi masuk)

(Luna mengerjakan PR)

(Sambil berjalan, Zafran menaruk sekotak susu di meja Luna)

Luna : Ini apa? (menghentikan menulis dan memegang susu pemberian Zafran)

Zafran : Permintaan maaf. (sambil meletakkan tasnya di kursi dan duduk)

(Luna tersenyum)

Luna : Soal kemarin? Lo nggak salah sama sekali. Nggak usah lah ngasih-ngasih susu segala.

(Luna menyodorkan susu yang Zafran beri ke arah Zafran, kebetulan meja mereka bersebelahan)

Zafran : Ambil aja. Nggak baik nolak rezeki. (sambil memainkan game di ponselnya)

(Luna menghela napas)

Luna : Ya udah deh. Makasih, ya.

Zafran : Hmm.

(Tanpa sepengetahuan Zafran, Luna tersenyum saat menatap susu tersebut)

Bobi : Video Juki bully lo masuk akun gosip sekolah, Za!

(Bobi menunjukkan sebuah video yang dipost di akun gosip sekolah)

(Zafran menonton video yang Bobi tunjukkan)

Luna : Serius lo?

Bobi : Kapan gue bercanda, Hayati?

Luna : Bukannya tiap hari kayak gitu?

(Suasana kelas heboh karena anak-anak mulai mengecek video tersebut di instagram)

(Beberapa anak meninggalkan komentar buruk di postingan tersebut, sedangkan lainnya hanya menggunjing ataupun mengonfirmasi kejadian di video tersebut kepada Zafran)

 

SCENE 23 IN, DI DALAM KELAS SANDRA

Cast. Sandra, Juki

(Anak-anak heboh karena video pembullyan Juki tersebar di instagram)

(Sandra yang tadinya asyik membaca buku kini kehilangan konsentrasi)

Sandra : Ada apa, sih?

Teman sekelas Sandra yang duduk di meja belakang Sandra : Ini, San. Video Juki bully anak baru kesebar. (sambil menunjukkan video tersebut kepada Sandra)

(Sandra terkejut)

(Juki datang dengan ekspresi marah)

Juki : Di mana Nia?!

(Suasana kelas mendadak hening)

(Juki menghampiri Sandra)

Juki : Di mana jejeran lo?!

Sandra : Nia belum dateng. Kenapa lo nyariin dia?

Juki : Brengsek! (sambil memukul meja Sandra)

(Juki berbalik badan dan berjalan meninggalkan kelas)

Sandra : Woi!

(Sandra meletakkan bukunya di meja, lalu berjalan mengikuti Juki)

 

SCENE 24 EX, DI DEPAN KELAS SANDRA

Cast. Sandra, Juki

Sandra : Berhenti!

(Juki berhenti berjalan, lalu berbalik menghadap Sandra)

Juki : Kenapa?!

Sandra : Kenapa lo nyariin Nia?!

Juki : Karena dia udah nyebarin video itu!

(Sandra terkejut)

Sandra : Nggak mungkin! (sambil menggeleng)

Sandra : Kalau lo nyari Nia karena itu, lebih baik lo berhenti, karena Nia nggak mungkin ngelakuin itu!

(Sandra berjalan meninggalkan Juki)

(Juki menyeringai)

Juki : Lo sahabatnya, kan?!

(Sandra berhenti berjalan)

(Juki membalikkan badannya dan menatap ke arah Sandra yang membelakanginya)

Juki : Apa lo bahkan kenal sama Nia?! Sekali aja, apa lo pernah lihat Nia gelisah?! Jangan naif, San! Di depan semua orang, lo boleh jadi malaikat! Seolah-olah, dengan kata-kata manis lo, lo bisa ngerubah perasaan seseorang yang tadinya buruk jadi baik!

(Juki menggeleng)

Juki : Tapi di belakang lo sama brengseknya kayak gue! Karena hasutan lo, lo bikin seseorang menderita! Lo selalu nyembunyiin kebusukan lo di balik kata ‘bijak’! Lo bukan malaikat! Lo adalah orang paling menjijikkan yang pernah gue kenal!

(Juki berbalik badan dan berjalan meninggalkan Sandra)

Speaker sekolah : Kepada Juki dan Zafran diharapkan segera menuju ruang BK!

Juki : Argh! (sambil menggaruk kepalanya, Juki berbelok menuju BK)

(Sandra mengepalkan tangannya)

(Air mata yang menetes di pipinya segera Sandra usap)

(Sandra mengambil ponselnya untuk menghubungi Nia, tetapi tidak mendapat jawaban)

(Sandra terus berusaha menghubungi Nia sampai ia kesal sendiri)

(Saat ingin menekan tombol call kembali, Sandra teringat kejadian kemarin)

*Flashback Sandra melihat Nia melamun di kantin

*Flashback Sandra melihat Nia memegang buku tentang bullying di pameran

(Sandra berfikir)

(Sandra berlari menuju gerbang sekolah)

 

SCENE 25 EX, DI GERBANG SEKOLAH

Cast. Sandra, Satpam

(Sandra berhenti berlari saat melihat gerbang sudah ditutup)

(Sandra menuju pos satpam)

Sandra : Pak! Tolong bukain gerbangnya! Saya ingin keluar sebentar!

(Satpam menaruh koran yang tadinya ia baca ke atas meja)

Satpam : Ada urusan apa? Kalau nggak penting-penting banget, kamu nggak saya izinin keluar. Sekarang udah jam masuk.

Sandra : Tolong, Pak! Saya harus ke rumah temen saya.

Satpam : Temen kamu kenapa? Sekarat?

(Sandra terdiam)

Satpam : Udah, sana masuk!

(Sandra menghela napas)

(Sandra berjalan menuju kelas dengan ekspresi kesal)

 

SCENE 26 IN, DI RUANG BK

Cast. Zafran, Juki, Guru BK

(Zafran dan Juki duduk bersebelahan di depan guru BK)

(Guru BK menghela napas saat menatap ke arah Juki)

Guru BK : Udah kangen sama saya, hmm?

Juki : Enggak, Pak. (sambil menunduk)

(Guru BK mengalihkan pandangannya ke arah Zafran)

Guru BK : Bisa kamu ceritakan bagaimana kronologinya?

Zafran : Bisa, Pak.

(Zafran menatap ke arah Juki)

(Juki membalas tatapan Zafran dengan tatapan tajam)

(Zafran teringat kata-kata Luna saat Luna mengatainya ‘tidak punya pembelaan’)

*flashback Luna mengatai Zafran ‘tidak punya pembelaan’

(Zafran mengalihkan pandangannya ke arah guru BK)

Zafran : Kemarin saya nggak sengaja mecahin mangkuk yang dia bawa. Saya mengaku salah dan bersedia bertanggung jawab. Tapi, saat sedang membersihkan pecahan mangkuk, dia tendang pecahan mangkuk ke tangan saya. Setelah itu, tangan saya berdarah. Anehnya, dia tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali. (menatap sinis ke arah Juki)

(Guru BK mengangguk)

(Sambil menatap Zafran, Juki mengepalkan tangannya yang tersembunyi di bawah meja)

Guru BK : Sampai sekarang?

Zafran : Iya, Pak. (mengalihkan pandangannya)

(Guru BK mengangguk)

Guru BK : Minta maaf cuman dua kata. Kamu mau dua kata itu saya lipat gandakan beribu-ribu kali?

Juki : Enggak, Pak.

Guru BK : Oke. Kalau gitu, tunggu apa lagi?

(Juki menatap Zafran)

Juki : Sorry, gue ngaku salah.

(Zafran hanya menatap Juki kemudian mengalihkan pandangannya ke depan)

Zafran : Oke.

Guru BK : Sama halnya dengan negara, Galaxy juga punya punya peraturan. Peraturannya, untuk siapapun yang melakukan kesalahan, dia harus diberi hukuman. Awalnya saya berfikir untuk memberi hukuman drop out, tapi karena kamu udah kelas tiga, saya berusaha memikirkan keputusan terbaik. Saya memutuskan untuk men-skorsing kamu selama seminggu. Bagaimana Zafran, apa itu cukup?

Zafran : Cukup, Pak.

Guru BK : Juki?

Juki : Baik, Pak. Saya bersedia menjalankan hukuman itu.

(Guru BK mengangguk)

Guru BK : Kalau gitu, kalian boleh keluar. Ingat, hari ini terakhir kalinya kamu saya panggil karena membuat kerusuhan. (sambil menunjuk Juki)

(Juki mengangguk)

Guru BK : Silahkan.

Zafran, Juki : Makasih, Pak.

(Zafran dan Juki keluar ruangan)

 

SCENE 27 EX, DI DEPAN RUANG BK

Cast. Zafran, Juki, Guru BK

(Juki menutup pintu)

(Zafran jalan duluan)

(Zafran berhenti untuk mengangkat telepon dari Tommy Bachtiar)

Zafran : Aku gapapa, Pa. Cuman masalah kecil kok.

(Zafran mengangguk)

Zafran : Oke, Pa. Dah.

(Zafran menutup telepon)

Juki : Papa...Papa...Papa... (berjalan menghampiri Zafran dan berhenti saat sudah di depan Zafran)

(Juki tertawa)

Juki : Setelah gue bikin ulah sama lo, salah satu temen gue bilang, “Hati-hati, dia anak politisi besar”. Lo tahu apa jawaban gue? Gue cuman ketawa. Bukan karena gue nggak takut, tapi karena gue nggak percaya orang secupu lo punya bokap sekeren itu. Keraguan gue terbukti setelah gue tahu lo cuman anak angkat. Dan lo tahu, apa yang paling lucu? Arti nama lo. Zafran, yang berarti keberuntungan. Entah kenapa gue punya keyakinan kalau nama itu adalah alasan Tommy Bachtiar angkat lo sebagai anaknya. Dia nggak butuh lo selamanya, dia cuman butuh lo sampai dia menguasai Jakarta.

(Juki tertawa)

Juki : Gue sering bertanya-tanya, apa semua orang berfikiran yang sama soal ini?

(Zafran mengepalkan tangannya)

Zafran : Brengsek! (sambil memukul wajah Juki)

(Zafran dan Juki bertengkar hingga keduanya babak belur)

(Guru BK keluar dari ruang BK)

Guru BK : Berhenti!

(Guru BK menghampiri Zafran dan Juki, kemudian mendorong Zafran dan Juki agar saling menjauh)

Guru BK : Ke ruangan saya lagi, sekarang!!!

 

SCENE 28 EX, DI DEPAN SEKOLAH

Cast. Zafran, Sandra, Raka, Dara, sopir ojol

(Sambil berjalan keluar, Sandra menjawab telepon dari Dara)

Dara : Nia masih belum bisa dihubungi?

Sandra : Belum, Ra. Dia juga nggak ngasih keterangan apapun ke wali kelas.

Dara : Astaga! Jadi, beneran Nia yang nyebarin video itu?

Sandra : Iya, Ra. Admin akun gosip sekolah udah diinterogasi. Setelah dicek, ternyata akunnya udah dihack. Dan kemungkinan Nia ada di balik semua itu.

Dara : Oh my God! Nia kenapa, sih? Apa motif dia ngelakuin itu?

Sandra : Aku juga nggak tahu. Informasi dari Juki nggak jelas. Jadi, sekarang aku mau ke rumah Nia. Aku harus nanyain motif Nia ngelakuin itu.

Dara : Ya udah, San. Kalau udah tahu infonya, jangan lupa kabarin aku, ya?

Sandra : Oke. Aku tutup, ya. Assalamualaikum.

Dara : Waalaikummussalam warohmatullahi wabarokatuh.

(Sandra menutup teleponnya)

(Sandra berlari menuju gerbang dan menunggu ojol yang ia pesan)

(Zafran dan Raka keluar bersama)

(Raka sibuk memainkan ponselnya, sedangkan Zafran beberapa kali menatapnya tetapi enggan berkata-kata)

Zafran (Vo Prolog) :

Daripada pulang dengan Raka, aku lebih suka pulang dibonceng Bobi. Lebih baik mendengar candaan Bobi yang receh daripada diabaikan oleh Raka.

(menghela napas)

Menjaga reputasi keluarga terpandang tidak semudah yang kubayangkan. Kami harus berangkat dan pulang berasama meski kami tidak ingin. Kami harus terlihat seperti saudara meski perasaan kami menolaknya. Penuh kepalsuan!

(Zafran dan Raka sampai di tempat di mana mobil mereka diparkirkan)

(Di dekat mobil itu, Sandra terihat gelisah)

(Sandra melihat ke arah jalan dan ponselnya secara bergantian)

(Raka masuk mobil)

(Sebelum masuk ke mobil, Zafran berhenti sejenak karena melihat Sandra di dekatnya)

(Zafran berniat menghampiri Sandra, tetapi ia menarik langkahnya saat ingat wajah lebamnya)

(Zafran menatap wajahnya di kaca mobil)

Zafran (Vo Prolog) :

Aku ingin menghampiri Sandra Diana. Namun, dengan wajah seperti ini, sepertinya aku hanya akan membuatnya takut.

(menatap ke arah Sandra)

Mengapa kami selalu bertemu di situasi yang buruk? (sambil menggaruk kepalanya)

Raka : Heh! Mau pulang nggak? (sambil mengintip Zafran dari dalam)

Zafran : Iya.

(Zafran masuk mobil setelah sempat menatap Sandra)

(Mobil melaju)

(Ojol pesanan Sandra datang)

Sopir ojol : Sandra, ya?

Sandra : Iya, Pak.

(Sandra masuk mobil)

(Mobil berjalan)

 

SCENE 29 IN, DI DALAM MOBIL

Cast. Sandra, Mama, Dara, sopir ojol

(Suasana di dalam mobil yang ditumpangi Sandra)

(Sandra mengangkat telepon dari Mama)

Sandra : Kenapa, Ma?

Mama : Barusan Mama lacak lokasi kamu lewat gps, kenapa bukan menuju tempat les? Kamu mau bolos?

(Sandra menghela napas)

Sandra : Ada urusan mendadak, Ma.

Mama : Semendadak apa, sih? Kamu udah kelas tiga, lho. Kamu nggak bisa leha-leha kayak dulu.

Sandra : Ma, please...kali ini aja. Aku harus ketemu Nia karena seharian ini dia nggak ada kabar. Aku nggak akan tenang kalau aku belum tahu keadaan Nia.

Mama : Siapa tahu dia lagi pergi ke tempat yang sinyalnya susah. Atau...bisa jadi ada urusan pribadi yang nggak bisa dikasih tahu siapapun. Kenapa harus seheboh itu, Sayang? Nia udah dewasa. Dia nggak mungkin ngelakuin hal yang membahayakan dirinya sendiri.

Sandra : Kalau perkiraan Mama salah? Kalau ternyata Nia sedang dalam bahaya, apa Mama mau aku ngejalanin sisa hidup aku dengan penuh penyesalan?

Mama : Menyesal? Bahkan, kamu nggak ngelakuin apapun!

Sandra : Justru karena itu, Ma!

(Mama terdiam)

(Air mata Sandra menetes)

(Sandra mengusapnya)

Mama : Papa sama Mama susah payah kerja untuk biayain kamu les. Mama harap, kamu tahu cara menghargai usaha kami. (dengan nada getir)

(Mama menutup telepon)

(Sandra menurunkan ponselnya dari telinganya)

(Sandra mengusap air matanya)

Sandra : Berhenti, Pak. Saya turun di sini aja.

Sopir : Tapi...lokasi yang dituju masih jauh, Dek.

Sandra : Nggak papa, Pak. Saya mau ganti tujuan.

Sopir : Oh, baik, Dek.

(Mobil berhenti)

Sandra : Ini, Pak. Kembaliannya ambil aja. (sambil menyodorkan uang ke sopir ojol)

Sopir : Makasih, Dek.

(Sandra turun dari mobil)

(Mobil melaju)

(Sandra menghubungi Dara)

Sandra : Halo, Ra.

Dara : Kenapa, San? Udah ketemu sama Nia?

(Sandra terdiam sejenak)

Sandra : Maaf, Ra. Kayaknya kita nggak bisa cari tahu soal Nia hari ini. Tiba-tiba, aku ada urusan mendadak.

Dara : Oh, ya udah, San, gapapa. Kamu selesaiin dulu urusan kamu.

Sandra : Iya.

(Sandra menutup telepon)

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar