FANBOY
cia
9. Scene 45 - 47 #9
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SCENE 45 IN, DI DALAM KELAS

Cast. Zafran, Bobi, Luna

(Zafran dan Bobi bermain game sambil menunggu bel masuk)

(Luna datang)

(Luna duduk sambil meletakkan tasnya)

Luna : Semalem ke mana, Za?

Zafran : Duh, sorry, Lun. Semalem gue ketemu Kak Sandra di jalan. Gue nggak tega lihat dia jalan sendirian sambil nangis. Ya udah, gue samperin dia, gue hibur dia, gue ajak dia ngelilingi taman kota...pokoknya apapun yang bikin dia bahagia, gue akan ngelakuin itu. (sambil fokus bermain game)

(Luna menahan kesal)

Luna : Terus, kenapa nggak ngabarin gue?

Zafran : Nah...sepulang dari sana, niatnya mau gitu, tapi hp gue keburu lowbat. Paginya gue charge, terus baru...banget gue buka. Ya udah, gue kabarin lo-nya langsung aja pas lo dateng. Sorry, ya. Sampaiin maaf gue ke nyokap lo juga. (tetap fokus dengan game)

(Luna menyeringai)

Luna : Banyak banget alasannya.

Bobi : Sumpah, Lun. Gue juga nggak nyangka malam itu gue bakal ketemu sama Kak Sandra. (tetap fokus dengan game)

Luna : Terserah. (sambil menggeleng dan meninggalkan kelas)

Bobi : Waduh, dia ngambek, Za. (tetap fokus bermain game)

Zafran : Biarin. Nanti juga balik lagi. (tetap fokus bermain game)

(Bobi mengangguk)

(Tak berselang lama, bel masuk berbunyi)

(Luna dan anak-anak lain yang belum masuk langsung masuk)

(Guru datang)

(Zafran meminjam pulpen ke Luna, tapi Luna tidak mengindahkannya)

(Luna bersikap cuek terhadap Zafran selama pelajaran)

(Zafran bingung)

(Zafran berusaha mengganggu Luna, tetapi tidak berhasil membuat Luna tersenyum)

 

SCENE 46 EX, DI DEPAN KELAS

Cast. Zafran, Luna

(Luna keluar kelas)

(Zafran mengejar Luna sambil terus memanggilnya)

(Luna berhenti berjalan saat Zafran sudah berada di depannya)

Zafran : Lo kenapa sih? Apa gue harus beliin lo susu kayak waktu itu supaya lo mau maafin gue?

(Luna menyeringai)

Luna : Kalau lo masih nggak tahu letak kesalahan lo, lebih baik nggak usah ngomong dulu sama gue!

(Zafran berjalan satu langkah ke kanan agar Luna tidak bisa pergi)

Zafran : Gue tahu! Gue tahu gue salah karena gue nggak nepatin janji gue ke lo dan nyokap lo! Gue tahu gue salah karena gue nggak ngabarin lo! Apa lagi?!

Luna : Apa semalam lo sebahagia itu sampai ngelupain gue sama Ibu?

Zafran : Kenapa muter-muter sih, Lun? Ini bukan tentang gue bahagia atau enggak, tapi karena seseorang butuh gue malam itu.

Luna : Terus...Ibu? Apa lo nggak pernah mikirin perasaan Ibu?

(Luna menitikkan air mata)

(Zafran terdiam)

Luna : Satu jam, Za, Ibu nungguin lo! Meskipun masakan Ibu udah dingin, Ibu masih nungguin lo. Setelah selesai makan pun, Ibu masih nungguin lo. Ibu punya firasat kalau lo bakal dateng, entah tengah malam atau paginya, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Gue mencoba positif thinking karena Zafran yang gue kenal selalu mikirin perasaan orang lain sebelum mikirin dirinya sendiri. Tapi, begitu lo minta maaf dan ngejelasin semuanya, lo berubah menjadi orang lain. Bukannya ngelihatin gue, lo malah fokus main game. Kalau lo tulus, seharusnya lo lihat gue, lo ngehargain keberadaan gue. Gue nggak masalah kalau lo nggak dateng malam itu, tapi gue nggak suka cara lo minta maaf. Nggak beretika!

(Luna meninggalkan Zafran)

(Baru berjalan tiga langkah, Luna berhenti)

(Luna teringat sesuatu)

*flashback hari pertama ospek

(Zafran mengamati satu per satu senior berprestasi yang berdatangan)

Bobi : Nyari siapa, Za? (berbisik)

Zafran : Maria Teguh.

Bobi : Hah? Sejak kapan Mario Teguh punya kembaran?

Zafran : Bukan. Itu panggilan dari gue karena ucapan dia selalu memotivasi.

(Bobi mengangguk)

Bobi : Yang mana?

Zafran : Itu...yang paling cantik. (sambil menunjuk Sandra)

*flashback tadi di kelas

Luna : Semalem ke mana, Za?

Zafran : Duh, sorry, Lun. Semalem gue ketemu Kak Sandra di jalan. Gue nggak tega lihat dia jalan sendirian sambil nangis. Ya udah, gue samperin dia, gue hibur dia, gue ajak dia ngelilingi taman kota...pokoknya apapun yang bikin dia bahagia, gue akan ngelakuin itu. (sambil fokus bermain game)

Luna : Apa alasan lo masuk Galaxy karena Sandra Diana?

(Zafran menatap punggung Luna)

(Zafran berfikir sejenak)

Zafran : Iya.

(Luna menyeringai)

(Luna mengangguk)

Luna : Gue paham.

(Luna pergi)

Zafran : Lun!

(Zafran hanya melihat Luna yang semakin jauh tanpa berniat mengejarnya)

Zafran (Vo Prolog) :

Hari itu, untuk yang kedua kali, aku melihat Luna menangis. Jika dulu aku berusaha keras membujuknya, entah kenapa, hari itu aku merasa santai. Aku pikir, Luna akan segera memaafkanku seperti yang ia lakukan sebelumnya.

 

SCENE 47 EX, DI ATAP SEKOLAH

Cast. Luna, Raka

(Luna duduk di atap sambil menangis)

(Luna teringat banyak hal)

*flashback di kantin

Luna : Selain pintar, gue bisa bantu lo masuk Galaxy.

Zafran : Caranya?

Luna : Hubungan guru dan murid. Gue jadi guru, lo jadi murid. Gue nggak minta bayaran gede, cukup dengan tiga mesin cuci. Deal? (mengulurkan tangan)

(Tanpa banyak berfikir, Zafran langsung membalas uluran tangan Luna)

Zafran : Deal!

*flashback Luna mengajar Zafran di kelas

*flashback Zafran memakaikan Luna kacamata di bus

*flashback di jalan

(Luna membaca pesan dari Zafran)

Zafran (Vo Prolog) :

Seberat apapun masalah yang lo hadapi, lo nggak akan sendiri. Ada gue.

*flashback di kelas

(Sambil berjalan, Zafran menaruk sekotak susu di meja Luna)

Luna : Ini apa? (menghentikan menulis dan memegang susu pemberian Zafran)

Zafran : Permintaan maaf. (sambil meletakkan tasnya di kursi dan duduk)

(Luna tersenyum)

(Luna memeluk lututnya dan menangis semakin kencang)

(Raka sampai di atap dengan napas terengah-engah karena menaiki atap sambil berlari)

(Setelah melihat Luna, Raka menghela napas)

(Raka berniat menghampiri Luna, tetapi baru maju selangkah, Raka sudah berhenti)

(Raka memilih mengawasi Luna dari belakang)

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar