FANBOY
cia
7. Scene 30 - 37 #7
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SCENE 30 EX, DI DEPAN RUMAH NIA

Cast. Nia, Kakak Nia, orang bertopeng

(Nia keluar rumah lalu menutup pintu dan mengucap salam)

Kakak Nia : Waalaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh. (suara dari dalam)

(Saat berbalik, dua orang bertopeng membius Nia)

(Nia pingsan)

(Nia dibawa masuk ke mobil oleh dua orang bertopeng)

(Mobil berjalan)

 

SCENE 31 EX, DI ATAP SEKOLAH

Cast. Nia, Sarah, Sinta

(Nia membuka matanya)

(Nia melihat dua orang sedang berbincang-bincang)

(Nia bangun sambil memegang kepalanya)

(Nia terkejut saat salah satu dari mereka melihatnya)

Sinta : Hai, Queen! (sambil berjongkok dan menatap Nia dengan tatapan tajam)

(Nia ketakutan)

(Sinta menatap Nia dari ujung kaki hingga kepala)

(Sinta menyeringai melihat baju yang Nia kenakan bukan seragam)

Sinta : Lo berniat bolos lagi? Takut sama kita?

Sarah : Nia, Nia. Kalau lo pengecut, nggak usah mimpi mau jadi pahlawan! Diajarin siapa, sih? Sandra?

Sinta : Sandra...si malaikat?

(Sarah dan Sinta tertawa)

(Nia berdiri dan berniat pergi, tetapi dengan sigap, Sinta berdiri dan memegang tangan Nia)

Sinta : Mau ke mana? Lo mau satu sekolah lihat lo pakai baju itu?

(Nia melepas genggaman Sinta)

Nia : Gue mau pindah! Makasih udah kasih gue tumpangan! Tapi maaf, untuk sekarang, gue nggak punya waktu buat kalian! Gue harus kasih surat pengunduran-

(Sarah menampar pipi kanan Nia)

Sarah : Kalau lo pindah, semua orang akan tahu lo pengecut!

(Sinta menampar pipi kiri Nia)

Sinta : Gara-gara lo sebarin video itu, Juki hampir dikeluarin dari sekolah! Dan sekarang dia diskors! Lo nggak ngerasa bersalah udah ngelakuin itu?!

Sarah : Dulu lo ngaduin kelakuan kita ke guru! Sekarang lo sebarin aib Juki ke ig! Lo punya masalah apa sih sama kita?! Emangnya kita sering ngusik hidup lo, ha?! (sambil mendorong dagu Nia hingga Nia berjalan mundur dan kepalanya terbentur tembok)

(Nia berusaha melepaskan tangan Sarah dari dagunya)

(Nia menangis)

Sinta : Apa yang lo iriin dari kita, Nia?! Meskipun kita nyontek, kita nggak akan bisa nyaingin lo! Nggak peduli seberapa keras kita berusaha, lo akan selalu di atas kita! (sambil berjalan menghampiri Sarah dan Nia)

Sinta : Sekarang, lo ngehancurin reputasi Juki untuk yang kedua kali?! Lo mau kita sehancur apa?!

(Nia menunduk dan menutup mata karena suara Sinta yang terlalu keras)

(Tak berselang lama, Nia membuka mata)

Nia : Gue cuman pengen kalian lebih ngehargain orang lain. Seharusnya kalian bersyukur masih ada orang yang peduli sama kalian.

Sarah : Nggak butuh! (dengan ekspresi mengejek)

(Nia mengepalkan tangannya)

(Nia berusaha mengontrol napasnya)

(Nia mengangkat kepalanya dengan perasaan lebih berani)

(Nia mengangguk-angguk)

Nia : Sekarang gue sadar kenapa nggak ada yang berani ngelaporin kalian. Percuma! Mata dan hati kalian udah tertutup!

(Nia meninggalkan atap sambil mengusap air mata di pipinya)

Sarah : Heh!

(Sarah dan Sinta mengikuti Nia)

 

SCENE 32 IN, DI TANGGA

Cast. Nia, Sarah, Sinta

(Nia berlari menuruni tangga)

(Sinta dan Sarah mengikutinya dan membuat Nia panik)

(Saking paniknya, Nia tidak teliti saat menapaki tangga)

(Nia terpeleset, menjerit, lalu tubuhnya menggelinding sampai ke bawah)

(Sarah dan Sinta berhenti)

(Nia pingsan dengan kepala berlumuran darah)

(Melihat keadaan Nia, Sarah sampai jatuh ke belakang saking kagetnya)

(Suasana heboh saat beberapa anak perempuan melihat Nia)

(Mereka berteriak meminta tolong)

(Banyak orang berdatangan)

(Nia dibawa ke rumah sakit)

 

SCENE 33 IN, DI DEPAN TANGGA

Cast. Zafran, Bobi, Luna,

(Awak media melakukan liputan)

(Polisi melakukan olah TKP)

(Anak-anak melihat, termasuk Zafran, Bobi, dan Luna)

Reporter : Seorang siswi berinisial NG ditemukan tewas di dekat tangga. Menurut pengakuan saksi, tidak lama setelah NG jatuh, dua orang siwi berinisial SB dan AS datang dari arah yang sama. Saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki hubungan korban dengan SB dan AS yang diduga bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Luna : Gue nggak nyangka, di balik nama besarnya, Galaxy punya cerita sekelam ini.

(Zafran dan Bobi mengangguk)

Bobi : Semoga ini menjadi yang terakhir.

Zafran, Luna : Aamiin.

 

SCENE 34 IN, DI RUMAH SAKIT

Cast. Sandra, Ayah Nia, Ibu Nia, Kakak perempuan Nia

(Sandra membuka pintu kamar jenazah)

(Sandra berlari menghampiri jenazah Nia yang dikelilingi oleh seorang dokter dan beberapa perawat)

(Kakak Nia mengikuti Sandra dari belakang)

(Sandra dan Kakak Nia menangis sambil memeluk jenazah Nia)

Sandra : Nia...kamu nggak boleh pergi...Nia...(sambil menangis tersedu-sedu)

Zafran (Vo Prolog) :

Hari ini, seorang kakak kehilangan adiknya, seorang sahabat kehilangan sahabatnya, dan Galaxy...kehilangan siswi terbaiknya. Semua orang merasakan kesedihan yang sama.

 

SCENE 35 IN, DI KAMAR HOTEL

Malaysia (text)

Cast. Dara

(Dara duduk sambil memeluk kakinya dan menangis)

(Ponsel Dara dibiarkan jatuh di lantai)

(Di layar ponselnya, terdapat tulisan ‘Sandra’ yang baru saja melakukan panggilan)

Zafran (Vo Prolog) :

Namun, daripada memeluk jenazah orang yang kita sayang, menangis sendirian di kamar hotel akan terasa lebih menyakitkan. Dia tidak bisa pergi meski sedang berduka. Dia dipaksa tegar meski hatinya tidak memiliki sandaran.

 

SCENE 36 IN, DI RUMAH NIA

Cast. Sandra

(Suasana pengajian di malam hari)

(Para tamu duduk sambil membaca yasin, termasuk Sandra)

(Sesekali Sandra mengusap air matanya)

(Begitu selesai, para tamu dipersilakan makan)

(Sementara para tamu makan, Sandra memilih meninggalkan tempat itu dan menuju taman belakang)

 

SCENE 37 EX, DI TAMAN BELAKANG RUMAH NIA

Cast. Sandra, Kakak perempuan Nia

(Sandra duduk sambil menunduk dan menangis)

(Kakak Nia datang)

Kakak Nia : San.

(Sandra mengangkat kepalanya dan mengusap air matanya)

Sandra : Iya, Kak?

Kakak Nia : Kamu nggak makan?

(Sandra menggeleng)

(Kakak Nia menghela napas)

(Kakak Nia duduk di sebelah Sandra lalu menatap ke atas)

Kakak Nia : Sejak kecil, Nia selalu mengalami kesulitan dalam berteman.

(Sandra menatap Kakak Nia)

Kakak Nia : Dia nggak punya kemampuan beradaptasi yang baik. Sampai akhirnya, Nia ketemu kamu dan Dara. Untuk pertama kalinya, Nia punya sahabat yang nggak cuman baik, tapi juga bisa dibanggain, terutama kamu.

(Kakak Nia menatap Sandra)

Kakak Nia : Kata-kata kamu telah banyak menginspirasi Nia.

(Sandra menyeringai)

Sandra : Inspirasi apanya? Karena kata-kata aku yang sok bijak, Nia jadi menderita. Aku bukan sahabat yang baik buat Nia. Aku cuman awal dari kehancuran Nia.

(Kakak Nia menggeleng sambil memeluk Sandra)

(Sandra menangis)

Kakak Nia : Kamu adalah sumber kebahagiaan Nia. Karena kamu, Nia menyukai dirinya yang sekarang. Kamu nggak boleh berfikiran kalau semua ini salah kamu.

Sandra : Tapi ini nggak adil buat Nia. Kalau Nia menderita, aku juga harus ngerasain hal yang sama. Sahabat macam apa yang nggak peka sama masalah sahabatnya?

Kakak Nia : Ssst. (sambil mengelus punggung Sandra)

Kakak Nia : Kamu cuman belum bisa menerima situasi ini. Kamu boleh nangis dan marah, tapi, jangan lama-lama, ya? Perlahan-lahan, itu akan ngehancurin hidup kamu.

(Kakak Nia mengusap air matanya)

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar