FANBOY
cia
10. Scene 48 - 56 #10
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SCENE 48 EX, DI DEPAN SEKOLAH

Cast. Zafran, Sandra

(Zafran berjalan menuju gerbang sambil mengirim pesan untuk Raka)

Pesan text (Zafran) : Gue duluan ke mobil

(Pesan terkirim)

(Zafran memasukkan ponselnya)

(Zafran melihat Sandra sedang menunggu jemputan di dekat gerbang sambil bermain ponsel)

(Zafran tersenyum lalu menghampiri Sandra)

Zafran : Halo, Kak.

(Sandra menoleh)

Sandra : Hai. Nunggu jemputan juga?

Zafran : Umm...udah. (sambil menunjuk mobilnya)

(Sandra mengangguk)

Sandra : Nggak heran sih. Anak politisi besar mana mungkin dibiarin nunggu.

(Zafran tertawa sambil menggaruk kepala)

Zafran : Oh ya, semalem, Kakak dimarahin nggak sama orang tua Kakak?

Sandra : Pasti lah. Apalagi, pas tahu kalau aku makan makanan nggak sehat. Mama ngome...l terus sampai pagi.

Zafran : Duh, jadi nggak enak. Maaf ya, Kak.

Sandra : Santai. Aku malah bersyukur kamu ajak aku makan makanan kayak gitu. Kamu tahu? Seumur hidup, aku nggak pernah dikasih makanan kayak gitu. Aku nggak pernah makan makanan pedes, berminyak, apalagi yang dijual di jalanan. Se-aware itu Mama sama kesehatan aku.

Zafran : Kak Sandra nggak pernah berontak? Paling enggak makannya diem-diem gitu?

(Sandra menggeleng)

Sandra : Mama nggak bisa dilawan. Mama selalu punya seribu satu cara untuk membuat anaknya ngerasa bersalah.

(Zafran tertawa lalu mengangguk)

Zafran : Iya, Ibu Panti juga kayak gitu.

(Sandra mengangguk namun sedikit ragu)

(Zafran terkejut setelah menyadari ucapannya)

Zafran : Umm...karena dulu aku tinggal di panti.

Sandra : Iya, aku tahu. It’s okay. Meskipun nggak sedarah, dia juga Ibu kamu.

(Zafran terdiam)

Zafran (Vo Prolog) :

Mendengar ucapan Sandra Diana, hatiku benar-benar merasa nyaman. Dia selalu menggambarkan sesuatu dengan baik dan membuat siapapun tersentuh saat mendengarnya. Dia memang luar biasa.

(Ojol pesanan Sandra datang)

Sandra : Eh, pesanan aku udah dateng. Aku duluan, ya.

Zafran : Oh, iya, Kak. Hati-hati.

(Sandra mengangguk)

Sandra : Kamu juga.

(Sandra masuk ke mobil)

Sandra : Dah. (sambil melambaikan tangan ke arah Zafran)

Zafran : Dah. (sambil melambaikan tangan ke arah Sandra)

(Mobil berjalan)

(Zafran terus menatap mobil yang Sandra tumpangi sambil tersenyum)

 

SCENE 49 IN, DI DALAM KELAS

Cast. Zafran, Bobi, Luna

(Pelajaran sedang berlangsung)

(Zafran menatap Luna yang sedang fokus mendengarkan pejalaran sambil sesekali mencatat)

Zafran (Vo Prolog) :

Sebulan berlalu. Aku sudah mengunjungi ibunya untuk meminta maaf, memberinya sekardus susu, mengirim pesan chat yang sama setiap hari, tapi Luna belum juga memaafkanku. Entah aku yang tidak bisa membujuknya, atau memang kesalahanku kali ini sulit untuk diampuni. Pikiranku benar-benar buntu. Bobi yang biasanya bisa membantu, kali ini tidak bisa berbuat apa-apa.

(Zafran menghela napas)

Spekaer sekolah : Tes! Tes!

(Semua orang fokus mendengarkan pengumuman)

Spekaer sekolah : Kepada seluruh siswa, kami beritahukan bahwa kami sudah menempel hasil Ujian Tengah Semester di papan mading. Kalian bisa melihatnya sejak istirahat pertama. Terima kasih.

(Anak-anak mengeluh)

 

SCENE 50 IN, DI DEPAN PAPAN MADING

Cast. Zafran, Sandra, Bobi, Dara

(Anak-anak mengerubungi papan mading untuk melihat hasil Ujian Akhir Semester)

(Bobi yang baru saja datang bersama Zafran langsung menerobos kerumunan, sementara Zafran hanya berdiri di dekat kerumunan)

Zafran : Sekalian, Bob!

Bobi : Oke!

(Zafran melihat Sandra berdiri di belakang kerumunan)

(Sandra melihat ke papan mading sambil bersedekap)

(Zafran menghampiri Sandra)

Zafran : Emangnya kelihatan dari situ? (sambil berdiri di samping Sandra dan bersedekap)

(Sandra menoleh, lalu tertawa)

Sandra : Oh...ngeledek nih?

Zafran : Enggak, Kak. Setinggi-tingginya orang kalau ngelihatnya dari sini juga nggak akan kelihatan. Emangnya Kakak nggak kepo sama hasilnya?

Sandra : Tuh, udah ada panglima yang aku kirim ke medan perang. (sambil mengarahkan dagunya ke arah Dara yang berada di tengah kerumunan)

(Melihat Dara, Zafran tertawa)

Zafran : Bisa aja.

Sandra : Kamu sendiri? Kamu ngirim panglima juga?

(Zafran mengangguk)

Zafran : Tuh, yang paling brutal. (mengarahkan dagunya ke arah Bobi)

(Sandra tertawa)

(Dara datang)

Dara : Sandra! Kamu ranking satu parelel!

(Dara memeluk Sandra)

Dara : Ugh...pintarnya.

(Sandra tersenyum)

(Dara melepas pelukannya)

Dara : Jangan lupa pajaknya, ya.

(Sandra tersenyum lalu mengangguk)

(Bobi datang sambil mengibaskan kerah bajunya)

Bobi : Za, lo ranking dua puluh-

(Zafran membekap mulut Bobi)

(Zafran berpamitan kepada Sandra dan Dara sambil membawa Bobi pergi)

 

SCENE 52 IN, DI LORONG SEKOLAH

Cast. Zafran, Bobi

(Zafran menurunkan tangannya dari mulut Bobi)

Bobi : Lo kenapa, sih? Lo nggak mau tahu hasilnya?

Zafran : Bukannya gitu. Gue cuman nggak mau Kak Sandra tahu. Gue nggak mau kelihatan bodoh di depan dia.

(Bobi tertawa)

Bobi : Lo cuman fans, Za. Nggak perlu kelihatan baik di depan idola lo.

Zafran : Tetep aja. Gue selalu pengen bikin dia terpukau.

Bobi : Astaga. (sambil tertawa)

Bobi : Lo bisa apa, Za, tanpa Luna? Cuman Luna yang bisa bikin lo pinter. Cuman Luna yang bisa bantu lo masuk ke Galaxy.

Zafran : Udahlah...ngapain bahas dia? Masih banyak cara untuk bikin Kak Sandra terpukau. Gue nggak mau ganggu Luna lagi. Gue udah cukup bikin dia kecewa.

Bobi : Lo nyerah, Za?

Zafran : Bukannya nyerah, tapi kalau usaha udah nggak ada harganya, buat apa gue terus-terusan nyoba?

(Bobi mengangguk)

Bobi : Kenapa Luna semarah itu, ya? Padahal lo nggak ngelakuin kesalahan yang besar.

(Zafran mengedikkan bahu)

(Seorang siswi melewati Zafran sambil membawa selebaran brosur)

(Zafran tidak sengaja membaca brosur tersebut)

(Zafran menghentikan siswi itu dan meminta selembar brosur yang ia bawa)

(Bobi membaca brosur yang dibawa Zafran)

Bobi : Audisi band sekolah. Juara satu akan berkesempatan mengikuti Dinusfest 2017 Band Competition dan menjadi penampil di acara perpisahan sekolah.

(Zafran kegirangan)

Zafran : Fix, gue harus ikut. Gue harus bikin Kak Sandra terpukau di acara perpisahannya.

Bobi : Serius lo? (sambil menahan tawa)

(Bobi tertawa)

Bobi : Kalau stand up comedy, lo masih punya harapan, Za. Lah ini? Lo megang alat musik aja nggak pernah, gimana mau jadi juara?

Zafran : Nyoba nggak ada salahnya kan, Bob? Emangnya lo nggak mau ketemu Pak Jokowi?

Bobi : Apa urusannya sama Pak Jokowi?

Zafran : Ada lah. Kalau band kita terkenal, kita bisa diundang ke istana untuk ngisi acara-acara kenegaraan. Otomatis, lo bisa ketemu Pak Jokowi.

Bobi : Iya juga, ya. Lebih gampang lewat jalur musik daripada jalur politik. Gue kan nggak pinter-pinter banget.

Zafran : Hu, pede lo. (sambil memukul Bobi dengan brosur)

Bobi : Kalau gitu, kita mulai dengan masuk ekskul musik. Kita harus bangun relasi supaya dapet partner yang bagus.

(Zafran mengangguk)

Zafran : Ayo. Kita nggak boleh keduluan sama anak lain. (sambil menggeret tangan Bobi)

 

SCENE 53 IN, DI RUANG MUSIK

Cast. Zafran, Bobi

(Zafran dan Bobi mengikuti kelas pertama mereka)

(Guru memberi kelas menggitar)

(Sepanjang kelas berlangsung, Zafran dan Bobi mengikutinya dengan baik)

(Sesekali, Zafran kesal karena kesulitan mengimbangi teman-temannya, tetapi ia tidak menyerah)

 

SCENE 54 IN, DI TEMPAT MENJUAL GITAR

Cast. Zafran, Bobi

(Bobi membantu Zafran memilih gitar yang ingin ia beli)

 

SCENE 55 IN, DI KAMAR ZAFRAN

Cast. Zafran

(Zafran belajar bermain gitar)

(Sambil bermain gitar, Zafran membaca buku belajar gitar)

Zafran (Vo Prolog) :

Sepertinya, aku sudah gila. Aku melakukan berbagai cara untuk memenangkan audisi band dan hati Sandra sekaligus. Dari masuk ekskul musik, membeli gitar, hingga belajar sepanjang hari. Apakah aku hanya mengaguminya? Aku rasa tidak. Sepertinya, perasaanku sudah lebih dari sekadar kagum.

 

SCENE 56 IN, DI RUANG MUSIK

Cast. Zafran, Bobi, Luna, Raka

Sebulan kemudian... (text)

(Zafran dan Bobi memanfaatkan waktu istirahat untuk bermain gitar di ruang musik)

(Zafran memainkan satu lagu)

(Bobi mendengarkan)

(Zafran selesai bermain)

Zafran : Gimana? (menatap ke arah Bobi)

(Bobi mengacungkan dua jempol)

(Zafran kegirangan)

(Zafran dan Bobi berjingkrak-jingkrak untuk meluapkan kebahagiaan mereka)

(Luna menghentikan langkahnya saat melihat Zafran dan Bobi)

(Luna menatap Zafran dan Bobi dari jendela)

(Luna menitikkan air mata)

(Raka datang)

(Dari belakang Luna, Raka melihat ke arah Luna menatap)

(Saat berbalik badan, Luna melihat Raka)

(Luna terkejut)

(Luna mengusap air matanya dan melenggang pergi)

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar