FANBOY
cia
11. Scene 57 - 62 #11
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

SCENE 57 IN, DI DALAM MOBIL

Cast. Zafran, Raka

(Pulang sekolah)

(Raka bermain game)

(Zafran bertukar pesan dengan Bobi)

Pesan text (Bobi) : Gue udah dapet vokalis sama pianis. Lo tinggal nyari bassist.

Pesan text (Zafran) : Oke.

(Zafran memasukkan ponsel ke saku)

(Zafran mengambil chord gitar dan membacanya)

Raka : Tadi gue lihat Luna nangis saat natap lo.

(Zafran terdiam sejenak)

Zafran : Terus kenapa?

Raka : Gue punya firasat kalau lo yang bikin dia nangis.

(Zafran menyeringai)

Zafran : Kenapa lo bisa mikir kayak gitu?

Raka : Karena dulu gue sering lihat kalian bareng. Gue nggak pernah lihat Luna jalan sama temennya kecuali sama lo dan temen gila lo itu. Bahkan, Luna pernah belain lo mati-matian pas lo dibully. Kalaupun alasan dia nangis bukan lo, seenggaknya lo tahu kenapa dia sesedih itu.

(Zafran berfikir sejenak)

Zafran : Kenapa tiba-tiba lo peduli? Bahkan, masalah gue aja lo nggak pernah pengen tahu.

Raka : Karena itu Luna, bukan lo.

(Zafran menatap Raka)

Zafran : Lo suka sama dia?

(Raka tertawa)

Raka : Gue cuman kasihan. Gue sering lihat dia di rumah sakit untuk ngurus ibunya. Dia sama kayak gue, nggak punya siapa-siapa kecuali ibu.

Zafran : Lo punya Papa! Lo punya banyak teman! Jangan samain hidup lo sama Luna!

(Raka menatap Zafran dengan ekspresi kesal)

Raka : Dia bukan Papa gue! Gue dan dia nggak sedarah! Meskipun dia nikah sama Mama, bukan berarti dia Papa gue!

(Zafran terkejut)

(Raka mengalihkan pandangannya ke jendela setelah menyadari ucapannya)

Zafran : Jadi, lo cuman anak tiri?

(Raka terdiam)

(Mobil berhenti karena sudah sampai di rumah)

(Raka keluar)

Zafran : Ka! Sorry, Ka!

(Zafran keluar dan mengejar Raka)

 

SCENE 58 IN, DI RUMAH TOMMY BACHTIAR

Cast. Zafran, Raka

(Raka masuk rumah)

(Zafran mengejar Raka)

Zafran : Tunggu, Ka! (sambil memegang tangan Raka dan membuat Raka berhenti berjalan)

Raka : Kenapa?! Lo mau ngeledek gue?!

(Zafran menyeringai)

Zafran : Bahkan, posisi lo lebih baik daripada gue yang cuman anak angkat!

(Raka menyeringai)

Raka : Anak angkat apanya.

(Zafran menyerngitkan alis)

Zafran : Apa maksud lo?

(Raka menatap Zafran sebentar kemudian pergi)

Zafran : Ka!

(Zafran mengejar Raka dan lagi-lagi menghentikan langkah Raka)

(Raka menepis tangan Zafran)

(Zafran menatap tajam ke arah Raka)

Zafran : Apa maksudnya?! Apa maksud omongan lo tadi?! Kenapa lo benci gue?! Kenapa lo ngomong seolah-olah Papa bukan Papa lo?! Kenapa Mama nggak keluar-keluar dari rumah sakit padahal dia cuman kelelahan?! Terlalu banyak pertanyaan di kepala gue dan sekarang gue nggak tahan lagi!

(Raka terdiam sambil menahan kekesalannya)

Zafran : Kenapa, Ka?!

Raka : Karena lo Helsa Bachtiar! Lo...anak kandung Tommy Bachtiar!

(Zafran terkejut)

Raka : Lo dibuang saat Tommy Bachtiar kehilangan istri dan jatuh miskin! Sebelum dibuang, nama lo diubah jadi Zafran supaya hidup lo seberuntung nama lo! Setelah berada di puncak kariernya, Tommy Bachtiar ambil lo! Di satu sisi, dia pengen lo hidup layak supaya kesalahannya di masa lalu terbayar! Di sisi lain, dia ingin mempermulus langkahnya di panggung politik!

(Zafran mulai menitikkan air mata)

Raka : Dia terlalu berambisi sampai dia lupa sama Mama yang udah banyak berkorban untuk dia! Dia cuman peduliin lo dan jabatannya!

(Zafran menyeringai)

Zafran : Nggak mungkin. (sambil menggeleng)

Zafran : Bahkan, gue nggak punya kemiripan sama Tommy Bachtiar. Lo pasti bohong!

(Raka menyeringai)

Raka : Buat apa gue bohong?! Kalau semua yang gue omongin nggak bener, gue nggak akan benci lo! Gue bersikap dingin ke lo supaya lo nggak betah dan tinggalin tempat ini, karena gue tahu, setelah Tommy Bachtiar ngedapetin apa yang dia mau, dia akan buang gue dan Mama! Nggak masalah kalau gue harus kehilangan dia, tapi Mama?!

(Raka menggeleng)

Raka : Gue nggak akan ngebiarin Tommy Bachtiar ngehancurin hidup Mama!

(Raka pergi)

(Zafran terus memikirkan ucapan Raka sambil menangis)

(Zafran mengepalkan tangannya dan berjalan meninggalkan rumah)

 

SCENE 59 IN, DI DALAM MOBIL

Cast. Zafran, sopir

(Di sepanjang perjalanan, Zafran terus menangis dan mengingat kenangannya dengan Tommy Bachtiar)

Sopir : Den, Aden serius mau balik ke Bandung?

Zafran : Iya, Pak.

Sopir : Baik, kalau itu mau Aden.

(Zafran menangis sambil menatap ke luar jendela)

Zafran (Vo Prolog) :

Hari itu, aku benar-benar kalut. Bukannya senang karena akhirnya aku tahu siapa ayah kandungku, aku malah sedih dan memilih untuk meninggalkan Tommy Bachtiar. Tommy Bachtiar telah meninggalkan luka yang begitu dalam. Tidak hanya untukku, tetapi juga Raka dan Mama. Dia begitu mengecewakan, dan rasanya aku ingin melupakan semua tentang Jakarta, termasuk Sandra Diana. Kalau dipikir-pikir, benar kata Sandra, “seperti kembang api, kisah kita bersama seseorang juga akan habis”. Kisahku dengan Luna sudah habis. Begitupun nanti dengan Sandra dan Bobi. Mungkin Bobi akan kecewa karena keputusanku yang terkesan mendadak. Bagaimanapun, aku telah banyak menyulitkannya. Namun, inilah hidup. Ada atau tidak adanya aku di sisinya, hidup akan tetap berjalan. Di masa depan, kami akan memiliki kehidupan kami masing-masing. Jadi, pergi sekarang pun tidak masalah karena takdir kami sudah digariskan.

 

SCENE 59 IN, DI PANTI ASUHAN

Cast. Zafran, Ibu Panti, Jaka, Arik, Wiku, Wiko

Bandung (text)

(Zafran menghampiri Ibu Panti dan memeluknya sambil menangis)

(Zafran memeluk Jaka, Arik, Wiku, Wiko, dan anak-anak lain secara bergantian)

 

SCENE 60 IN, DI PANTI ASUHAN

Cast. Zafran, Tommy Bachtiar

(Suasana malam)

(Zafran dan Tommy Bachtiar duduk berhadapan di ruang tamu)

Tommy Bachtiar : Maafin Papa, Nak. Papa berdosa sekali sama kamu. Izinkan Papa untuk menebus semuanya.

Zafran : Dengan tinggal di sana, hidup bergelimang harta, merenggut kebahagiaan Raka dan Mama…apa itu bisa menebus semuanya, Pa?

(Zafran menggeleng)

Zafran : Papa cuman akan mengecewakan Raka dan Mama. Cukup aku aja yang Papa buang, jangan mereka.

Tommy Bachtiar : Papa nggak berniat untuk buang mereka! Mereka adalah orang-orang yang Papa sayangi selain kamu! Bagaimana mungkin Papa akan membuang orang-orang yang udah menemani Papa dari nol?

(Zafran menyeringai)

Zafran : Apa cuman uang dan jabatan yang ada di pikiran Papa? Bukannya Papa seharusnya nggak menyayangi mereka karena alasan itu? Pa! Jangan menyayangi orang hanya karena dia bermanfaat untuk kita, dan jangan membuang orang hanya karena dia mempersulit hidup kita! Kalau Papa laki-laki, jadilah manfaat itu! Jadilah jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi bersama orang yang kita sayang!

(Zafran pergi)

Tommy Bachtiar : Nak!

(Diam-diam, Zafran bersembunyi di balik pintu dan menatap Tommy Bachtiar sambil menangis)

(Tommy Bachtiar mendapat panggilan)

(Tommy Bachtiar mengangkat telepon)

Tommy Bachtiar : Halo! Iya, Pak. Saya akan segera ke sana.

(Tommy Bachtiar pergi)

 

Babak Akhir

SCENE 61 EX, DI PINGGIR SUNGAI

Cast. Zafran, Jaka, Arik, Wiku, Wiko

(Zafran, Jaka, Arik, Wiku, dan Wiko duduk di pinggir sungai sambil memancing)

Jaka : Serius lo nggak mau balik? Apa perlu cewek itu yang bujuk lo supaya lo mau balik?

(Zafran tertawa)

Zafran : Apa yang bisa diharapin dari seorang fans seperti gue? Bahkan, meskipun dia di deket gue, gue selalu ngerasa kalau dia jauh. Apalagi sekarang.

Arik : Tetep aja, Za. Lo udah berjuang sejauh ini. Bahkan, Bobi udah nyariin vokalis dan pianis untuk band kalian. Lo nggak ngerasa bertangggung jawab atas itu?

Zafran : Keberadaan gue nggak sepenting itu, Rik. Gue masih dalam tahap belajar. Banyak orang yang bisa ngelakuin itu. Lagian, kalau gue balik, gue cuman punya Tommy Bachtiar. Hidup gue bergantung sama dia. Tapi, gue nggak mau kembali ke posisi itu. Keputusan ini udah yang paling baik buat gue, Tommy Bachtiar, Raka maupun mamanya. Gue nggak mau Tommy Bachtiar ngecewain mereka hanya karena gue ada di sana.

(Jaka, Arik, Wiku, dan Wiko mengangguk)

Jaka : Oke, kalau emang tekad lo udah bulat, kita nggak akan bujuk lo lagi.

(Arik, Wiku, dan Wiko mengangguk)

Jaka : Tapi, lo punya satu masalah lagi, Za.

Zafran : Apa?

Jaka : Sekolah. Lo mau cuman tamat SMP?

(Zafran tertawa)

Zafran : Enggak lah. Gue udah berencana untuk ngurus surat pengunduran diri dan nyari sekolah di sini. Kalian ada rekomendasi nggak?

Wiku : Ke sekolah gue aja. Sekolah gue nggak beda jauh kok sama sekolah lo.

(Wiko tertawa)

Wiko : Jangan percaya, Za. Dia aja di sekolahnya bisa masuk lima besar, kebayang nggak tuh gimana sekolahnya?

Wiku : Kurang ajar!

(Wiku mendorong Jaka hingga jatuh ke sungai)

Wiko : Wah, brengsek lo.

(Wiko menghampiri Wiku dan menarik kakinya)

(Zafran, Jaka, dan Arik tertawa melihat pertengkaran Wiku dan Wiko)

Zafran (Vo Prolog) :

Sudah lama aku tidak melihat pemandangan ini. Pertengkaran Wiku dan Wiko mengingatkanku dengan Bobi dan Luna.

(berhenti tertawa)

Bagaimana, ya, keadaan mereka?

 

SCENE 62 IN, DI PANTI ASUHAN

Cast. Zafran, Tommy Bachtiar

(Zafran menelpon Tommy Bachtiar)

Zafran : Halo, Pa.

Tommy Bachtiar : Zafran? Ini kamu, Nak?

Zafran : Iya. Jangan senang dulu, Pa. Aku nelpon Papa karena aku mau minta tolong supaya Papa urusan surat kepindahan aku.

Tommy Bachtiar : Sayang, kamu nggak mau mikir-mikir lagi? Apa semudah itu kamu ngelupain Jakarta? Kamu nggak kasihan sama temen-temen kamu?

Zafran : Pa! Jangan pernah berfikir aku akan goyah karena rayuan Papa! Aku cuman minta Papa urus surat kepindahan aku supaya aku bisa segera sekolah dan membangun masa depan aku di sini! Apa itu sulit, Pa?!

Tommy Bachtiar : Iya, Sayang, Papa akan urus surat kepindahan kamu. Satu hal yang harus kamu inget. Kamu boleh ke sini kapan aja. Kamu boleh temui Papa kalau kamu lagi punya masalah.

Zafran : Papa lagi ngomongin uang kan? Nggak perlu repot-repot, Pa. Sebelum aku kenal sama Papa pun hidup aku udah layak. Udah, ya, Pa, aku tutup. Aku cuman mau ngomong itu. Makasih udah ngabulin permintaan aku.

(Zafran menutup telepon)

Zafran (Vo Prolog) :

Sebenarnya, aku tidak benar-benar marah pada Papa. Namun, jika tidak seperti ini, Papa tidak akan menyadari kesalahan yang sudah Papa perbuat.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar