Discovery of Love
13. Rahasia yang Terungkap

58. INT. KAMAR REINARA - MALAM HARI

Lula menunggu Reinara di kamarnya. Lula penasaran dengan isi kotak hitam kemudian membukanya. Dia melihat satu demi satu barang-barang di dalamnya. Mulai dari amplop merah berisikan surat dari Bayu hingga foto-foto kebersamaan Reinara dengan Bayu.


LULA
Dulu kalian sebahagia ini. Tapi takdir berkata lain.


Lula menutup kotak hitam itu, menaruhnya di sisi ranjang.

Lula tidak sengaja melihat buku harian Reinara yang terselip di bawah bantal, lalu membukanya.

Lula membaca buku harian Reinara halaman demi halaman, sampai pada halaman yang tidak pernah disangkanya.


#1

Katanya, cinta adalah sesuatu yang tumbuh dari hati.

Katanya, cinta bisa membuat siapa pun bahagia.

Katanya, cinta itu suci.

Tapi, kenapa tidak demikian denganku?

Cinta itu tidak benar-benar tumbuh dari hati.

Cinta itu tidak benar-benar membuatku bahagia.

Cinta itu tidak sesuci cinta orang lain.


Lula membuka halaman-halaman berikutnya.


#2

Dia datang lagi.

Seseorang yang namanya bahkan tidak pernah hilang dari kepalaku.

Yang kenangan-kenangannya bahkan sangat sulit untuk dilupakan.

Apa salah jika aku semakin goyah?

Apa salah jika aku ingin mengikuti kata hatiku?

Apa salah jika aku ingin kembali dan melupakan tentang misi balas budi ini?


Lula menutup buku harian Reinara lalu menyimpannya kembali di bawah bantal. Dia tidak menyangka jika selama ini Reinara tidak benar-benar mencintai Pram. Semuanya hanya untuk membalas budi. Reinara tidak sampai hati menolak cinta Pram yang sudah begitu baik terhadap dia dan ibunya.


LULA
Kenapa lo nggak pernah cerita sama gue sih Ra? (menangis sedih memikirkan perasaan Reinara)

CUT TO


59. INT. KAMAR BU NAWANG-KAMAR PAK BASKORO - MALAM HARI

Percakapan lewat sambungan telepon.

Note.

Bu Nawang duduk di depan meja rias.

Pak Baskoro duduk di sofa sembari menikmati kopinya.


PAK BASKORO
Halo. Selamat Malam.

INTERCUT

BU NAWANG
Selamat Malam.


Hening beberapa saat.


BU NAWANG
Pram sedang pergi bersama Reinara. Mereka rapi sekali.

INTERCUT

PAK BASKORO
Pram akan melamar anakmu lagi. Mau nggak mau, aku yang harus mengalah.

INTERCUT

BU NAWANG
Demi anak-anak, Mas.

CUT TO


60. INT. MOBIL PRAM - MALAM HARI

Pram menghentikan mobilnya di depan rumah Reinara. Pram meraih tangan Reinara lalu mencium punggung tangan yang halus itu.


REINARA
Mau mampir dulu nggak?
PRAM
Nggak, Ra. Aku langsung pulang, ya. Salam buat Ibu.
REINARA
Okay. See you.
PRAM
See you.


Reinara turun. Mobil Pram melaju. Reinara masuk setelah mobil Pram menghilang di tikungan.

CUT TO


61. INT. KAMAR REINARA - MALAM HARI

Reinara masuk ke kamar.


REINARA
Lo kok belum balik La?
LULA
Gue nginep sini ya, boleh?
REINARA
Emang kapan gue ngelarang lo nginep di rumah gue?


Reinara membersihkan riasannya di depan meja rias. Lula yang sedang tiduran beranjak duduk ketika melihat sesuatu yang silau di jari Reinara.


LULA
Emang tadi lo pakai cincin ya Ra?


Reinara mengubah posisi duduknya hingga berhadapan dengan Lula. Memamerkan cincin yang tersemat di jarinya.

REINARA
Pram tadi ngelamar gue. And I said YES.


Lula diam dan membatin.

"Di depan orang-orang lo pura-pura bahagia sama semuanya padahal dibalik itu lo nyimpen semua luka dan keresahan lo sendiri Ra. Why?"

CUT TO


62. INT. CAFFE - SIANG HARI

Lula sudah membuat janji dengan Bayu untuk bertemu di sebuah caffe saat jam makan siang hari ini.

Lula duduk di sudut ruangan. Bayu datang bersama Dika yang memaksa ikut saat Bayu mengatakan akan bertemu dengan Lula.


DIKA
Hai.
BAYU
Sok akrab lo, Dik. Kaya udah sering ketemu aja.
DIKA
Sering dong. Masa sama ayang sendiri nggak sering ketemu.


Bayu tersedak minuman di meja yang Lula pesan sebelumnya.


DIKA
Santai, Man.
BAYU
Sejak kapan anjir? Kok lo nggak pernah bilang sama gue?
DIKA
Sambil menyelam minum air. Hehe.


Lula tersenyum, memamerkan giginya.


DIKA
Ihhh... lucu banget ayang.
LULA
Makasih ayang.


Bayu memutar bola matanya. Geli melihat 2 sejoli di depannya.


BAYU
Ada apa lo ngajak gue ketemu La?
LULA
Reinara nyuruh gue ngasih ini ke lo. (Lula meletakkan kotak hitam di atas meja)
BAYU
Apa nih?
LULA
Barang-barang kenangan lo sama Reinara.
BAYU
Dia nggak nitip pesan sama lo?
LULA
Dia cuma nyuruh gue ngasih ini ke lo. Nggak bilang apa-apa. Mungkin setelah lo liat isinya, lo bakal tahu apa maksud Reinara ngasih ini ke lo.


Dika dan Lula pamer kemesraan di depan Bayu.

Bayu membuka kotak hitam itu dan melihat isinya satu per satu.

CUT TO


63. EXT. TAMAN DEKAT KANTOR PRAM - MALAM HARI

Bayu duduk di bangku taman. Memainkan HP-nya. Mengirim pesan kepada Pram.

Bayu : "Gue tunggu di taman deket kantor lo malam ini."

CUT TO


64. INT. LOBBY KANTOR - MALAM HARI

Pram dan Reinara berjalan keluar kantor.

HP Pram bergetar. Sebuah pesan dari Bayu masuk, ia membacanya sekilas.


REINARA
Dari siapa Pram?
PRAM
Temen lama ku. Baru balik dari Amrik. Minta ketemu. Kamu pulang sendiri nggak papa kan Ra?
REINARA
Sure. Nggak papa.


Lula berpapasan dengan Pram dan Reinara.

PRAM
Eh, La. Lo bawa mobil kan? Tolong anter Reinara pulang ya, gue ada urusan soalnya jadi nggak bisa nganter.
LULA
Siap. Aman sama gue.

CUT TO


65. EXT. PARKIRAN - MALAM HARI

Pram membuka kaca mobilnya. Mobil di sebelah juga membuka kacanya.


PRAM
Kalian jalan dulu aja. Nanti kabarin aku ya kalau sudah sampai rumah Ra.


Reinara mengangguk lalu menutup kaca mobil.

Mobil Lula melaju meninggalkan parkiran.

CUT TO


66. INT. MOBIL LULA - MALAM HARI

Dari dalam mobil, Reinara dan Lula melihat Bayu sedang duduk di bangku taman.

Reinara mengalihkan pandangannya ke depan.

Lula melirik Reinara, memperhatikan raut wajah yang sedih itu.

CUT TO


67. EXT. TAMAN - MALAM HARI

Pram datang dengan wajah yang tidak terlalu ramah. Duduk di samping Bayu. Mengapit kotak hitam.


BAYU
Gue nggak tahu hubungan lo sama Reinara sudah sejauh mana. Tapi, gue rasa sebelum lo melangkah lebih jauh, lo harus tahu ini. (menggeser kotak hitam kepada Pram)


Pram melirik kotak hitam itu sekilas.


BAYU
Tinggalin Reinara ya Pram. Biar dia bahagia sama gue.


Pram mengepalkan tangannya, siap menonjok Bayu.

Bayu melanjutkan kalimatnya.


BAYU
Biar bokap lo juga bisa bahagia sama nyokap Reinara. Lo pasti nggak tahu kan di masa lalu mereka saling cinta, bahkan sampai saat ini. Mereka ngorbanin perasaan mereka demi anak-anaknya, lebih tepatnya demi perasaan lo, karena Reinara juga nggak bener-bener cinta sama lo.


Bayu berdiri. Berjalan menjauhi Pram.

Pram membuka kotak hitam itu. Melihat isinya satu per satu, lalu menangis. Kecewa karena dia terlambat mengetahui semua ini.

CUT TO


68. EXT. DI PINGGIR JEMBATAN - MALAM HARI

Mobil Pram melaju kencang lalu tiba-tiba berhenti di pinggir jalan, suara rem berdecit.

Pram keluar, berdiri di sisi jembatan. Lalu berteriak kencang.


PRAM
AAAAAAAA!!!!!


Pram membenamkan tangisnya ke dalam tangannya.

CUT TO


69. INT. KAMAR PRAM - MALAM HARI

Begitu mobil terparkir di garasi, Pram langsung naik ke atas, ke kamarnya.

Pram membuka HP-nya. Mengirim pesan kepada Lula.


PRAM : "Rahasia apa lagi yang gue nggak tahu La? Bilang semua sama gue!!"


Lula membalas dengan mengirim 2 foto, 2 halaman dari buku harian Reinara.

Pram membaca tulisan di foto itu, lalu menangis lagi. Confirmed. Dia tahu yang selama ini Reinara sembunyikan. Tentang cintanya yang tidak sungguh-sungguh. Tentang masa lalunya dengan Bayu.

Pram menyeka air matanya, mencari papahnya di kamarnya.

CUT TO



70. INT. KAMAR PAK BASKORO - MALAM HARI

Pram membuka pintu lalu masuk.

Pak Baskoro segera menyudahi aktivitasnya (menulis buku harian) lalu menutupi buku harian dengan koran di meja.

Pram terlanjur melihat buku harian itu. Pram mengambilnya lalu membacanya.

Pak Baskoro mencoba mencegah Pram mengambil buku hariannya.


PAK BASKORO
Pram!
PRAM
Apa sih Pah isinya? Kenapa Pram nggak boleh baca?
PAK BASKORO
Bukan apa-apa Pram.
PRAM
Ya sudah. Biar Pram baca.


Pram membaca halaman demi halaman sampai dia memahami yang sebenarnya papahnya sembunyikan selama ini.

Pak Baskoro merasa gelisah, takut menyakiti perasaan anak sematawayangnya.


PRAM
Kenapa nggak pernah bilang sama Pram, Pah?
PAK BASKORO
Nggak ada orang tua yang tega merusak kebahagiaan anaknya, Pram.
PRAM
Tapi, Papah juga harus mikirin kebahagiaan Papah. Pram mau Papah bahagia. Perjuangkan ya, Pah. Pram sama Reinara udah putus kok.
PAK BASKORO
Tapi, Pram.
PRAM
Pah, Pram juga pengen punya ibu lagi.


Obrolan berakhir dengan Pram dan Pak Baskoro yang saling peluk.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar