Discovery of Love
11. Bimbang

45. INT. KAMAR REINARA - MALAM HARI

Reinara menyisir rambut di depan meja rias. Matanya menatap kosong bayangan dirinya di kaca. Reinara mengambil kotak hitam dan menaruhnya di atas kasur. Reinara duduk bersila di atas kasur, membuka kotak hitam itu.

Reinara mengambil selembar foto bergambar dirinya dan Bayu saat ospek kampus dulu. Reinara mengambil sebuah amplop merah, mengeluarkan surat di dalamnya, lalu membacanya.


Dear Reinara Sayang,


Happy Anniversarry...

Bertemu denganmu bukanlah sebuah ketidaksengajaan, itu seperti takdir yang sudah diatur Tuhan. Terimakasih sudah membuat hari-hariku tidak lagi abu-abu. Terimakasih sudah menjadi alasan untuk aku bahagia lagi. Terimakasih sudah dilahirkan.

365 hari belakangan, aku bahagia, bersamamu...

Aku mau kita sampai tua, sampai rambut kita putih, sampai gigi-gigi kita tak mampu lagi mengunyah makanan yang keras, sampai maut memisahkan.

Ra, I know you love me. But, I love you more.


Regards, Bayu


Reinara membenamkan wajahnya di antara kedua tangannya yang melingkari paha. Dia menangis. Kenangan tentang Bayu rupanya masih membekas di benaknya. Dia bimbang.

Mengapa perasaannya pada Bayu secepat ini kembali lagi?

Mengapa dia tidak bisa menepis keraguannya pada Pram?

Malam itu, hujan turun. Mengiringi tangisan Reinara.

CUT TO


46. INT. MOBIL DIKA - SIANG HARI

Dari dalam mobil Dika mengamati seseorang berjalan memasuki sebuah restoran. Sementara itu, seseorang berseragam sopir menyambangi warung kopi di seberang jalan.

CUT TO


47. EXT. WARUNG KOPI - SIANG HARI

Dika duduk di sebelah sopir itu. Memesan kopi dan menyambar pisang goreng di depannya.


DIKA
Ngopi Pak? (sapa Dika sok akrab)
SOPIR
Iya, Mas.
DIKA
Nganter siapa, Pak?
SOPIR
Biasalah, Mas. Nganter majikan. Lagi ketemuan.
DIKA
Sama client? Pasti perusahaannya besar ya, Pak? Di kantornya ada lowongan nggak, Pak? Saya lagi nyari kerja nih.
SOPIR
Bukan ketemu client, Mas. Ketemu cewek. Hahaha.
DIKA
Waduh, Pak Bos punya cemceman juga nih?
SOPIR
Bukan, Mas. Lagi ketemu teman SMA-nya dulu. Tapi, Saya agak kasihan sama Bapak. Kelihatannya mereka saling sayang tapi harus mengalah karena anak-anak mereka pacaran.
DIKA
Sedih juga. Di masa lalu nggak bisa memiliki. Sekarang juga nggak bisa memiliki.
SOPIR
Yah, begitulah Mas.


Penjaga warkop menyuguhkan kopi hitam pekat. Dika menyeruptunya sedikit, lalu berdiri.


DIKA
Berapa Bu? Sama pisang goreng 2.
IBU WARKOP
10 ribu.
DIKA
Sekalian sama Bapak ini. (Dika menyerahkan uang 50 ribuan)
SOPIR
Wah, makasih Mas.
DIKA
Mari, Pak.


Pak Sopir melihat Dika masuk ke dalam mobil. Matanya tak lepas mengamati mobil itu saat melewati warung kopi.


SOPIR
Tumpakane yo mobil kok ngaku pengangguran. Aneh.

CUT TO


48. INT. RESTAURANT - AFTERNOON

Pak Baskoro dan Bu Nawang duduk berhadapan.


BU NAWANG
Terimakasih ya, Mas. Kamu sudah baik banget sama aku dan Reinara. Aku banyak hutang budi sama kamu.
PAK BASKORO
Reinara sudah ku anggap seperti anak ku sendiri, Nawang. Kamu tidak perlu merasa hutang budi kepadaku.



Bu Nawang tersenyum simpul.


PAK BASKORO
Seandainya Pram dan Reinara tidak berpacaran, aku pasti sudah menikahimu.
BU NAWANG
Sudahlah, Mas. Asal anak-anak bahagia, aku juga bahagia.

CUT TO



49. INT. KAMAR BAYU - MALAM HARI

Bayu berdiri menatap papan perjalanannya dengan Reinara dulu. Dika sibuk di depan komputer menyelesaikan pekerjaan kantor. Tiba-tiba, Dika memutar kursinya sampai dirinya bisa melihat Bayu dengan jelas.


DIKA
Gue tadi nggak sengaja lihat bokapnya Pram ketemuan sama nyokapnya Reinara.


Bayu bergeming.


DIKA
Ada cerita yang lo nggak tahu. Lo nggak penasaran?
BAYU
Gue udah bisa nebak, Dik. Mereka lagi ngerencanain pernikahan anak-anak mereka kan? Apalagi kalau bukan itu?
DIKA
Sepasrah itu lo sekarang? Mana Bayu yang menggebu-gebu buat dapetin Reinara balik?
Bay, bokapnya Pram sama nyokapnya Reinara tuh dulunya temen SMA. Mereka saling cinta tapi harus ngalah demi anak-anaknya. Pram selalu ada buat Reinara semenjak bokapnya meninggal. Bokapnya Pram juga yang udah bantu biayain kuliah Reinara. Lo ngerti kan sekarang kenapa Reinara pacaran sama Pram?
BAYU
Maksud lo, Reinara nerima Pram karena merasa hutang budi?
DIKA
Maybe. Gue tahu seberapa cintanya Reinara sama lo. Dia nggak semudah itu lupain lo. Yakin lo nggak mau perjuangin dia lagi?


Bayu terdiam, memahami situasi. Dika kembali menatap komputer, menyelesaikan pekerjaannya.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar