Discovery of Love
2. Lamaran

4. INT. MOBIL PRAM — MALAM HARI

Pram berkali-kali melirik ke arah Reinara.

Reinara sedikit salah tingkah.

 

REINARA
Kamu kenapa gitu ngeliatin aku?
PRAM
Kamu cantik.

CUT TO


5. INT. RESTAURANT — MALAM HARI

Seorang pramusaji menjemput Pram dan Reinara di depan restaurant sambil tersenyum ramah.

 

PRAMUSAJI
Selamat Malam, Pak Pram.
PRAM
Selamat Malam. Saya sudah reservasi ya.
PRAMUSAJI
Baik, Pak. Mari Saya antar.

 

Pramusaji itu memimpin Pram dan Reinara menuju ruang makan privat yang sudah dipesan Pram.


CUT TO


Pram menarik kursi untuk Reinara duduk.

Reinara duduk.

 

REINARA
Thank you.
PRAM
You’re welcome.

 

Pram duduk di seberang Reinara, tepat di hadapannya.

Seorang pramusaji masuk membawa sebuket bunga mawar merah.

 

PRAM
Happy Anniversary. Nggak nyangka ya, kita udah tiga tahun.
So?
REINARA
So?
PRAM
Gimana tiga tahunnya? Bosen nggak?
REINARA
Nggak sama sekali.
PRAM
Happy?
REINARA
Sure. How about you?
PRAM
Of course. I'm happy.

 

Seorang pramusaji masuk membawa sebuah dessert. Strawberry Cake.

Pram melempar senyum sebagai ungkapan terimakasih.

Pram dan Reinara memakan cake masing-masing.

Hingga, sendok dessert Reinara seperti menghantam sesuatu yang keras.

Reinara terkejut melihat sebuah kotak cincin.

 

REINARA
Pram? What is this?

 

Pram mengambil kotak itu. Lalu mengeluarkan cincin.

 

PRAM
Ra… Aku serius. Will you marry me?

 

Reinara menarik tangannya sebelum Pram memasangkan cincin di jari manisnya.

Pram terdiam melihat reaksi Reinara. Tidak menduganya.


PRAM
Why?
REINARA
Nggak sekarang, Pram. Kasih aku waktu.

 

Makan malam itu selesai dengan Pram dan Reinara yang saling diam.

 CUT TO


6. INT. MOBIL PRAM — MALAM HARI

Mobil berhenti di depan gerbang rumah Reinara.

Pram dan Reinara saling diam. Pram tetap duduk di bangku kemudi.

Reinara menoleh ke arah Pram.

 

REINARA
Terimakasih untuk malam ini, Pram.
PRAM
Yaa…

 

Pram melajukan mobilnya. Reinara mengamati mobil Pram yang melesat.

CUT TO


7. INT. KAMAR REINARA — MALAM HARI

Reinara merebahkan tubuhnya di Kasur. Mengingat kembali kejadian di restaurant tadi.

Reinara bangkit dari tidurnya. Lalu mengambil kotak hitam yang dia buka sebelum pergi.

Reinara membuka membuka pengait, mengangkat bagian atas, kemudian menutupnya lagi. (tidak jadi membuka)

Reinara menatap bayangan dirinya di cermin sambal bicara.

 

REINARA
Ayo Ra! Sadar! Sadar Ra! Dia itu Cuma masa lalu.
Pram tadi ngelamar lo. Kenapa lo tolak?

 CUT TO


8. INT. KAMAR BAYU — NIGHT

Bayu memegang kotak cincin. Mengamati cincin di dalamnya. Lalu mengambilnya untuk melihat lebih jelas.

Bayu tersenyum kecut.

 CUT TO



9. INT. LOBBY KANTOR — MORNING

Lula melihat Reinara di Lobby Kantor dan langsung menghampiri.

 

LULA
Ra? Gimana?

 

Reinara mengerutkan dahi. Tidak tahu maksud pertanyaan Lula.

 

LULA
Semalem? Gimana? Pram jadi kan ngelamar lo?
REINARA
Kok lo tau sih?
LULA
Hehe. Pram minta saran ke gue buat ngelamar lo.
REINARA
Oh gitu.

 

Reinara membuka pintu dan masuk ke ruangannya. Lula masih membuntutinya.

 

LULA
Terus gimana Ra? Lo jawab apa?

 

Reinara menatap lurus ke luar jendela.

 

REINARA
Gue belum ngasih jawaban.
LULA
What? Why?
REINARA
Gue belum bisa La. Gue belum siap.
LULA
Nggak logis alasan lo! Kalian berdua tuh udah sama-sama cukup umur, sama-sama mapan. Apanya yang belum siap?
REINARA
Hati La. Gue masih belum yakin.

 

Lula berdecak. Kecewa dengan jawaban Reinara. Kemudian pergi meninggalkan ruangan Reinara.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar