Discovery of Love
9. Penyesalan

35. EXT. PARKIRAN — MALAM HARI

Reinara berjalan menuju mobilnya yang terparkir di sudut parkiran. Lalu terkejut mendapati Bayu bersandar di depan pintu kemudi.


REINARA
Ada apa?
BAYU
Ada yang mau aku omongin. Bisa ikut aku sebentar?


Reinara menyerahkan kunci mobilnya. Membiarkan Bayu membawanya.

CUT TO


36. INT. MOBIL-DI DEPAN PEMAKAMAN — MALAM HARI

Mobil berhenti tepat di sebuah pintu masuk pemakaman. Reinara melirik Bayu sekilas. Lalu mengalihkan pandangannya ke depan.


BAYU
Jangan diam saja, Ra. Jelasin. Aku butuh dengar dari kamu.
REINARA
Bisa nggak kita pergi dari sini?


Bayu bergeming di bangku kemudi. Sementara Reinara semakin tidak teratur napasnya.


REINARA
Pergi!!! (berteriak histeris)


Melihat Reinara histeris, Bayu melajukan mobilnya meninggalkan area pemakaman.

CUT TO


37. INT. MOBIL - DEPAN RUMAH REINARA — MALAM HARI

Bayu menghentikan mobil di depan rumah Reinara. Bayu dan Reinara keluar. Bayu menarik tangan Reinara yang langsung melengos menerobos gerbang.


BAYU
Ra. (sambil menaruh kunci mobil di atas tangan Reinara)
REINARA
Apa lagi Bay? Aku nggak perlu jelasin apa pun. Kamu juga sudah tahu kan.
BAYU
Kapan? Kenapa nggak pernah bilang sama aku?
REINARA
Kamu ingat-ingat lagi Bay. Pasti ada hari di mana banyak panggilan masuk dari aku, yang nggak pernah kamu angkat. Pasti ada banyak pesan dari aku yang cuma kamu baca tanpa kamu balas. Itu harinya. Kamu terlalu sibuk. Bahkan, kamu nggak bisa ada saat aku butuh kamu.


Bayu hanya diam mendengar apa yang baru saja keluar dari mulut Reinara. Penyesalan begitu menyiksanya.

Reinara melengos ke dalam sambil menyeka air matanya yang sudah tak tertahan lagi.

CUT TO



38. INT. RUANG TAMU BAYU — MALAM HARI

Bayu berdiri di dekat jendela kaca yang menghadap kolam renang di samping ruang tamu. Dika sibuk mengunyah cemilan sembari mendekap toples di dadanya.


BAYU
Gue ingat semua kata-kata yang keluar dari mulutnya. Bahkan, kapan dia mengambil napas, kapan dia mulai bicara lagi. Gue ingat semuanya. Sebenci itu dia sama gue. Apa mungkin masih pantas kalau gue berharap dia balik lagi jadi milik gue?


Dika mengerti arah pembicaraan Bayu. Dia lantas menghentikan aktivitasnya.


DIKA
Lo yang tahu lo pantas apa nggak buat dia. Kalau memang lo merasa nggak pantas, lo tahu kan harus apa? Dan, kalau lo memang merasa dia bisa bahagia sama lo, lo juga tahu kan harus apa? Luka perlu waktu buat sembuh, kasih dia waktu.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar