Discovery of Love
12. Dilamar Lagi

50. INT. RUANG TAMU RUMAH PRAM - SORE HARI

Pram duduk di sofa, memainkan HP-nya. Dia mengirim pesan kepada Reinara.

Pram : "Dinner, Yuk. Aku jemput kamu ya."

CUT TO


51. INT. KAMAR REINARA - SORE HARI

Reinara membereskan barang-barang kenangannya dengan Bayu, memasukkan semuanya ke dalam kotak hitam.

Lula duduk di sisi kasur, memperhatikan Reinara yang hilir mudik.


LULA
Mau lo apain semua ini Ra?
REINARA
Lo bisa kan ngasih ini ke Bayu? Lo nggak perlu ngomong apa-apa sama dia. Lo kasih aja kotak ini. Gue minta tolong ya La.
LULA
Okay...


HP Reinara berbunyi. Sebuah notifikasi pesan dari Pram masuk.

Pram : "Dinner, Yuk. Aku jemput kamu ya."


Reinara menoleh ke Lula.


REINARA
La!
LULA
Apa?
REINARA
Pram ngajak gue dinner. Gue jawab apa ya?
LULA
Gas lah bego. Lo kaya orang baru PDKT aja.


Lula melompat, menyambar HP Reinara, membalas pesan Pram.

Reinara : "Sure. Aku tunggu ya."


REINARA
Lo tahu kan hubungan gue sama Pram udah sedingin apa La? Gue sama Pram udah nggak sehangat dulu La?
LULA
Gue tahu. Makanya ini kesempatan buat lo perbaikin semuanya. Sekarang siap-siap dulu, gue bantuin.

CUT TO


52. INT. KAMAR PRAM - MALAM HARI

Scene Pram dressing up.

Pram merapikan jasnya.

Pram memakai jam tangannya.

Pram menyemprot parfum.

Pram memasukkan kotak cincin ke dalam saku jasnya.

CUT TO


53. INT. KAMAR REINARA - MALAM HARI

Scene Reinara dressing up.

Lula memilihkan gaun untuk Reinara.

Lula membantu merias wajah Reinara.

Lula membantu menata rambut Reinara.


LULA
Ra! Sumpah, lo cantik banget. Beruntung banget Pram dapetin bidadari kaya lo.
REINARA
Apaan sih La?
LULA
Serius gue, nggak peres.
REINARA
Iya, iya. Makasih ya udah bikin gue cantik.


Reinara dan Lula berpelukan.

Reinara melepas pelukan lalu memperhatikan bayangan dirinya di kaca besar almari. Kagum. Dia cantik.

CUT TO


54. EXT. HALAMAN RUMAH REINARA - MALAM HARI

Pram memarkir mobilnya di depan rumah Reinara. Lalu turun dan masuk ke dalam.

Pram mengetuk pintu rumah Reinara.

Tok Tok Tok...


Bu Nawang membuka pintu.


BU NAWANG
Pram...
PRAM
Malam Tante.
BU NAWANG
Mau jemput Reinara ya? (melihat Pram berpakaian rapi)
PRAM
Iya, Tante.
BU NAWANG
Sebentar ya. Duduk dulu Pram. Tante panggil Reinara dulu.


Pram duduk di sofa.

Bu Nawang masuk ke dalam, memanggil Reinara.

CUT TO


55. INT. KAMAR REINARA - MALAM HARI

Bu Nawang membuka pintu, masuk ke kamar Reinara.


BU NAWANG
Cantik sekali kamu Ra.
LULA
Siapa dulu MUA-nya, Tante.
BU NAWANG DAN REINARA
Iya, Lula. Makasih yaaa.


Tawa mereka bertiga pecah memenuhi ruangan.


BU NAWANG
Cepat. Cepat. Pram sudah menunggu di luar.


Lula, Reinara, dan Bu Nawang keluar, menuju ruang tamu, menemui Pram.

CUT TO


56. INT. RUANG TAMU REINARA - MALAM HARI

Pram bangkit dari duduknya begitu melihat Reinara. Melihat dari ujung kepala sampai ujung kaki. Gadis pujaannya sangat sempurna.


LULA
Kedip kali Pram. Kelilipan lalat baru tahu rasa lo. (menggoda Pram)
PRAM
Eh, Lula. Lo di sini?
LULA
Iya. Gue dari tadi di sini.


Pram dan Reinara sama-sama tersipu.


BU NAWANG
Nggak mau jalan sekarang saja nih?
PRAM
Eh, iya Tante. Gimana Ra? Mau jalan sekarang?
REINARA
Boleh...
PRAM
Jalan dulu, Tante.
BU NAWANG
Iya.


Bu Nawang dan Lula mengantar Pram dan Reinara hingga ke teras.

Lula melambai-lambaikan tangan ke Reinara.

Mobil Pram melaju, menghilang dari pandangan.


BU NAWANG
Kamu mau masuk apa mau pulang La?
LULA
Lula mau nginep sini boleh, Tan? Mau nungguin Reinara pulang. Hehe.
BU NAWANG
Iya. Boleh. Ya sudah. Masuk dulu.

CUT TO



57. EXT. RESTAURANT - MALAM HARI

Pram memesan meja di bagian out door restaurant. Candle Light Dinner.

Pram menarik kursi, mempersilahkan Reinara duduk.

Pram duduk di kursi seberang.

Seorang pramusaji datang membawa makanan (steak) dan minuman yang sudah Pram pesan sebelumnya. Pram sudah mengatur semuanya, termasuk lamarannya kali ini.

Pram melempar senyum sebagai ucapan "terimakasih" kepada pramusaji.

Pramusaji pergi.


PRAM
Ra...


Reinara meletakkan kembali pisau dan garpu di tangannya. Menatap Pram yang saat ini juga sedang menatapnya.

Pram mengeluarkan kotak cincin yang sama saat melamar Reinara pertama kali waktu itu. Lalu membukanya.


PRAM
Mungkin masih banyak keraguan di hati kamu Ra. Tapi, aku nggak bisa menahan diri aku untuk nggak melamar kamu lagi. Kita bisa mulai dulu, pelan-pelan. We never know if we never try. Aku harap kali ini nggak penolakan Ra.


Reinara mengulurkan jemarinya. Pram tersenyum sumringah, lalu memasangkan cincin di jari manis Reinara.


PRAM
Makasih ya, Ra. I LOVE YOU.
REINARA
I LOVE YOU MORE.

CUT TO

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar