Cinta Si Psikopat
17. Memberikan Semuanya

INT. DIKA OFFICE - DAY

DIKA dan ERWIN menyaksikan di tablet, aksi JABRIX di sebuah MALL kota Melati yang batal membunuh sasarannya.

DIKA

Ini tidak mungkin!

ERWIN

Maksudmu?

DIKA

JABRIX tidak pernah ragu-ragu. Tidak pernah bimbang. 

ERWIN

Sepertinya ada sesuatu.

Coba lihat lagi.

DIKA dan ERWIN memutar ulang video aksi JABRIX yang batal membunuh sasarannya. 

DIKA

Pause di disitu! Perhatikan!

JABRIX melihat sesuatu, hingga dia seperti tertegun.

ERWIN

Iya,... JABRIX melihat gadis ini Boss!

DIKA

Iya,... Gadis itu!

ERWIN

Siapa dia?

Kenapa dia bisa membuat JABRIX membatalkan aksinya?

DIKA

Kita harus menemukan gadis ini Letnan!

Kita temukan si gadis, kita temukan JABRIX!

ERWIN

Iya betul! Siap! 

DISSOLVE TO:

INT. JALANAN METROPOLITAN - NIGHT

BAYU nyetir, menyusuri jalanan kota Metropolitan, muter-muter, celingukan mencari-cari SANIA.

.

INT. RESTAURAN JOSH - NIGHT

Restauran kelas atas, bersih, gaya oriental. Pengunjung separuh isi. ANDRE (L/40) sedang duduk sendiri di salah satu meja pengunjung, memainkan HP. 

SANIA melihat ANDRE, kemudian menghampiri ANDRE.

SANIA

Malam Pak. Belum order?

ANDRE

Malam, yah sebentar lagi.

SANIA

Saya SANIA, dari Customer Service di sini.

Mungkin ada pelayanan kami yang lain

yang bisa menambah kepuasan bapak, sebagai pelanggan kami?

ANDRE

Ya ya ya, silahkan duduk.

Bisa nemenin ngobrol.

SANIA melihat sekeliling, lalu duduk berhadapan dengan ANDRE. 

SANIA

Sepertinya atasan saya sudah pulang. 

ANDRE

Terus.

SANIA

Kalau om mau, saya bisa pergi sekarang.

Apartemen saya tidak jauh dari sini.

ANDRE

Itu ide bagus. Yuk ke sana.

SANIA dan ANDRE bangkit dari duduknya

.

INT. JALANAN METROPOLITAN - NIGHT

BAYU nyetir, menyusuri jalanan kota Metropolitan, muter-muter, celingukan mencari-cari SANIA.

BAYU nyetir mobil, melihat SANIA bersama ANDRE di dalam mobil Alphard berseberangan jalan. BAYU memutar mobil, mengejar mobil Alphard.

Mobil Alphard memasuki halaman Gedung Apartment RIVER PLUS, BAYU mengikuti. 

.

INT. APARTEMEN SANIA #2 - NIGHT

SANIA mempersilahkan ANDRE duduk, memberinya minuman. ANDRE meminum minuman dari SANIA. SANIA memandang dan tersenyum. Lalu berjalan ke bifet.

SANIA

Kau suka musik apa?

ANDRE

Terserah yang kau suka, aku suka.

SANIA menyetel musik jazz. Lalu berjalan menghampiri ANDRE dan mengajaknya berdiri. ANDRE menatap SANIA tersenyum cabul. SANIA tersenyum memandangi ANDRE, lalu menaruhkan tangan ANDRE bersandar di pundaknya. Kemudian SANIA memulai membuka kancing kemeja ANDRE satu demi satu.

ANDRE (CONT’D)

Hehehe....

SANIA tersenyum, tanganya meraba pipi ANDRE pelan, kemudian manamparnya. ANDRE terkejut, memandang SANIA melotot. SANIA tersenyum.

SANIA

Ayolah tuan garang. Tunjukkan machomu.

ANDRE tersenyum, lalu tanganya diulurkan hendak menggapai wajah SANIA. SANIA menepisnya lalu menampar ANDRE lagi. 

SANIA (CONT’D)

Kau pria jantan, ayolah main main dengan cara jantan. Kau bukan banci yang suka halus dan lembut kan?

ANDRE memegangi kepalanya, matanya memerah.

SFX: TOK TOK TOK. (Suara ketukan di pintu)

SANIA menoleh ke pintu, menggelengkan kepala. 

SANIA (CONT’D) 

Hadeeh...

SANIA berjalan menuju pintu.

.

INT. DEPAN PINTU #2 - NIGHT

BAYU mengetuk pintu apartemen SANIA. Beberapa saat, pintu terbuka sedikit, rantai masih terpasang. Wajah SANIA muncul di balik celah pintu.

SANIA

Kau lagi? 

BAYU

Aku,...

Di balik pintu, suara ANDRE menggerang. SANIA menoleh kepalanya ke dalam sebentar, lalu melihat BAYU.

SANIA

Sebaiknya kau cepat pergi dari sini.

Suara langkah kaki mendekat cepat dari balik pintu, lalu pintu ditutup.

SFX: PLAK, PLAK, BUG, BUG, (suara Pukulan dan tamparan)

Dari balik pintu suara SANIA mengaduh. BAYU bergegas mendobrak pintu hingga terbuka.

.

INT. APARTEMEN SANIA #2 - NIGHT

BAYU mendobrak pintu memasuki kamar apartemen SANIA. SANIA sedang dipukul oleh ANDRE. BAYU maju cepat memukuli ANDRE, hingga terjungkal dan pingsan. BAYU membantu SANIA berdiri. SANIA menengok pintu apartemennya. 

BAYU

Kau tidak apa-apa?

SANIA

Kau merusak pintuku lagi. 

SANIA berjalan menuju sofa, melewati ANDRE yang tergeletak di lantai, kaki SANIA menendang ANDRE.

BAYU

Itu pintu yang berbeda.

Kau pindah-pindah apartemen terus.

SANIA

Aku cepat bosan. Kau membuntutiku?

BAYU

Aku mencari-cari kamu.

SANIA

Siapa kau? Polisi?

BAYU

Aku BAYU.

SANIA duduk di sofa, menenggak minuman di meja. 

SANIA

Yaa, kamu tidak kelihatan seperti polisi.

Melirik tas di atas bifet, camera kecil di dalam tas masih menyala. SANIA menggelengkan kepalanya.

SANIA (CONT’D)

(Berguman)

Aku harus mengulangi lagi dari awal.

(Menghela nafas) 

SANIA menoleh ke BAYU.

SANIA (CONT’D)

Siapa kau sebenarnya? Apa yang kau inginkan?

BAYU

Aku BAYU. Aku ingin kau berhenti...

BAYU menghentikan kalimatnya, menundukkan kepalanya. Menoleh ke ANDRE lalu menatap SANIA.

BAYU (CONT’D)

Kenapa kau terus terusan,...

BAYU menghentikan kalimatnya, dan menundukkan kepalanya lagi. Lalu menatap SANIA. SANIA memandangi BAYU.

SANIA

Apa?

BAYU

Apa yang bisa aku lakukan, supaya kau berhenti menyiksa dirimu sendiri?

SANIA menatap BAYU tajam. Sesaat BAYU dan SANIA saling menatap, diam. Kemudian SANIA menunduk, tersenyum kecil.

SANIA

Kau merayuku, heh... Boleh juga jurusmu...

Aku benar-benar sempat terharu tadi.

SANIA melihat ANDRE, lalu melihat BAYU, lalu melihat minuman di meja. Kemudian tersenyum, mengambil minuman di meja dan menyodorkan ke BAYU.

SANIA (CONT’D)

Minum... 

BAYU menerima minuman dari SANIA, lalu meminumnya. SANIA melihat BAYU, tersenyum kcil lalu bangkit, berjalan mendekati compo di bivet.

SANIA (CONT’D)

Kau suka musik apa?

BAYU

Klasik.

SANIA

Seleramu intelek juga.

SANIA menyetel musik jazz. Lalu berjalan mendekati BAYU. Menengok ANDRE sebentar.

SANIA (CONT’D)

Kau datang sebelum dia beraksi.

Sepertinya kau bisa menggantikan dia.

BAYU

Maksudmu?

SANIA

Kau laki-laki kan?

BAYU menggerak-gerakkan kepalanya, memandangi minuman yang dipegangnya. Pandanganya aneh. SANIA melihat BAYU, tersenyum.

BAYU

Apa ini?

SANIA

Air putih biasa.

SANIA mengajak BAYU berdiri, lalu memegang tangan BAYU, dan meletakkan dipundaknya seperti hendak berdansa.

SANIA (CONT’D)

Ayolah,...

BAYU menggerak-gerakkan kepalanya, seperti pusing. SANIA membuka kancing kemeja BAYU. BAYU menatap SANIA, lalu memegang tangan SANIA, menghentikannya. SANIA menampar BAYU.

SANIA (CONT’D)

Ayolah tuan garang. Tunjukkan machomu!

BAYU melepaskan tangannya dari SANIA, memegang kepalanya.

SANIA (CONT’D)

Kau pria jantan, ayolah main main dengan cara jantan.

Kau bukan banci yang suka halus dan lembut kan?

SANIA menampar BAYU lagi. 

SANIA (CONT’D)

Kau perlu pancingan ya. Ayo balas!

Kau laki-laki tidak berguna! tidak berdaya! 

BAYU memegang pundak SANIA, tangan satunya memegangi kepalanya menahan pusing. SANIA meninju perut BAYU.

SANIA (CONT’D)

Kamu laki-laki apa banci?! Tidak bisa main kasar?!

Kamu anak mami?! Lebih senang elus-elus boneka ya?!

BAYU memejamkan mata, menahan sesuatu, mata BAYU memerah. Kedua tangannya memegangi kepalanya. SANIA menampar BAYU lagi.

SANIA (CONT’D)

Ayo main kasar! Dasar pecundang rendahan! 

SANIA menampar BAYU berulang-ulang. BAYU memegangi pundak SANIA, sambil matanya merem-melek, menahan pusing, kemudian menoleh ke minuman di meja yang tadi di minumnya.

SANIA menampar BAYU berulang-ulang.

SANIA (CONT’D)

Ayo balas! Balas! Dasar laki-laki lemah! Impoten!

BAYU menatap SANIA, lalu tanganya mengusap pipi SANIA. Kemudian memutar badannya, membelakangi SANIA. SANIA, menarik BAYU, kemudian manampar BAYU lagi.

BAYU mundur, tanganya menepis SANIA. Kemudian BAYU duduk di sofa, sambil memegangi kepala. Sesaat kemudian, BAYU tertidur.

SANIA menghampiri BAYU yang tertidur duduk, menatapnya tajam, kemudian mengambil minuman BAYU sambil menggelengkan kepalanya.

FADE OUT.

INT. APARTEMEN SANIA #2 - MORNING

BAYU bangun dari tidurnya yang posisi duduk di sofa. Bangkit sambil memegangi kepalanya. Melihat sekeliling, kosong. Segalanya sudah tertata rapih. Kemudian melihat meja di depanya, mengambil minuman dan menatapnya tajam.

CUT TO:

INT. LABORATORIUM - DAY

BAYU menyerahkan sebotol air bening kepada petugas Laboratorium. Petugas laboratorium menerima botol air bening, melihatnya, lalu mengangguk. Kemudian BAYU berbalik melangkah meninggalkan lab.

FADE OUT.

INT. BAYU STAFF OFFC - MORNING

SANIA masuk, melihat sekeliling tersenyum. Kemudian mendekati LINDA.

SANIA

Misi, BAYU di mana ya?

LINDA

Pagi. Ini siapa ya?

RITA muncul, mendekati LINDA.

RITA

LIN, kemaren yang,... eh.. (Melihat SANIA) ada tamu.

(Menyalami SANIA) RITA.

SANIA menyalami RITA. 

SANIA

SANIA. 

LINDA

LINDA. Boss BAYU di dalam.

(Menunjuk ruang BAYU OFFICE)

SANIA menoleh ke BAYU OFFICE. Lalu memandang ke LINDA.

RITA

Ooo temennya Boss?

SANIA

Yaa,.. begitulah.

LINDA

Teh SANIA, kalau butuh info atau apa, ke saya aja (tersenyum)

SANIA

Makasih. 

SANIA berjalan menuju tangga.

.

INT. BAYU OFFICE - DAY

BAYU duduk, di balik meja. SANIA muncul dari pintu.

SANIA

Hello? Lagi sibuk?

BAYU menatap SANIA, mempersilahkan duduk. SANIA duduk, sambil melihat ke sekeliling. Kemudian mengeluarkan tablet dari tasnya.

SANIA (CONT’D)

Ini video kelakuan kamu tadi malam.

BAYU menatap SANIA.

BAYU

Aku menyakitimu?

SANIA

Yah begitulah,... 

BAYU menunduk.

SANIA (CONT’D)

Kau tidak ingin video ini di lihat oleh temen-temenmu kan?

BAYU menatap SANIA.

SANIA (CONT’D)

Aku bisa menghancurkan video ini, hanya saja biayanya tidak murah.

BAYU

Kau butuh uang?

SANIA menatap BAYU, mengeryitkan alis.

SANIA

Seratus, eng... tigaratus juta.

BAYU bangkit dari duduknya, mendekati komputernya.

BAYU

Berapa nomor rekeningnya? Aku bisa transfer dari sini.

SANIA

Aku ingin cash.

BAYU

Cash?

SANIA

Ya. Tunai. Aku tidak punya rekening.

BAYU

Baiklah. Kita ke bank sekarang dan mengambil uangnya.

BAYU bangkit dari duduknya, mengambil buku di lacinya. Kemudian berjalan ke pintu. Langkahnya berhenti lalu menatap SANIA.

BAYU (CONT’D)

Sekarang? Atau kapan?

SANIA menatap BAYU heran, lalu bangkit dari duduknya. BAYU tiba-tiba berbalik berjalan ke mejanya, membuka laci, mengambil sebuah kotak kado. Lalu menghampiri SANIA, dan diberikan ke SANIA.

BAYU (CONT’D)

Kau sepertinya perlu ini.

SANIA menerima kado BAYU, menatap BAYU tajam. BAYU begegas melangkah keluar pintu. SANIA mengikuti BAYU.

CUT TO:

INT. DEPAN BANK - DAY

BAYU keluar dari Bank, sambil membawa sebuah tas travel. SANIA, berdiri di pinggir jalan, menunggu. BAYU menghampiri SANIA lalu menyerahkan tas travel besar ke SANIA. SANIA menerimanya, menatap BAYU tajam.

BAYU

Kau bilang butuh semuanya.

Ini adanya semuanya.

SANIA

Baiklah BAYU, sepertinya saatnya kita berpisah.

SANIA naik taksi, lalu melaju pergi. BAYU melihat SANIA menghilang di ujung jalan.

.

INT. TAKSI - DAY

Di jok belakang, SANIA menoleh ke arah BAYU, menatap tajam. Lalu memandangi Tas travel. Kemudian SANIA mengeluarkan kado dari BAYU, membukanya, mengeluarkan isinya. Sebuah Jam Tangan indah. SANIA tersenyum kecil sambil menggeleng.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar