Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Pada satu malam, Sax berkenalan dengan seorang perempuan bernama May. Lewat perkenalan mereka, Sax seperti menemukan sosok perempuan jenis baru. Mereka pun jadi akrab. Sax pun mulai berani bicara tentang kehampaan pernikahannya. May dengan gayanya yang lugas selalu jadi pendengar yang baik, berusaha menanggapi sebisa-bisanya, dan anehnya selalu bisa memberi jawaban dari setiap kegelisahan Sax.Lambat laun Sax merasa bahwa May adalah karakter perempuan yang sebenarnya ia cari selama ini.
Namun bukan hanya May yang ada di kehidupan Sax. Hadir pula sosok Yum, sahabat lamanya. Kehadiran Yum juga membawa warna baru di kehidupan Sax. Lalu ada pula sosok Wil, sahabat karibnya yang jelas-jelas menaruh hati pada Yum.
Di sela-sela cerita itu, ada sosok Rud, seorang pemilik kedai kopi yang suka membaca. Rud, adalah manusia yang berusaha mengerti kehidupan lewat buku-buku yang ia baca, lalu menjadikan cerita-cerita itu sebagai cermin dari dan untuk setiap pengunjung kedainya, yang mana salah satunya adalah Sax.
Begitulah cerita ini berkelindan menjadi satu, diikat dengan benang merah: Cinta, sebenarnya sangat sederhana hingga kita sering lupa cara mengungkapkannya.
Namun bukan hanya May yang ada di kehidupan Sax. Hadir pula sosok Yum, sahabat lamanya. Kehadiran Yum juga membawa warna baru di kehidupan Sax. Lalu ada pula sosok Wil, sahabat karibnya yang jelas-jelas menaruh hati pada Yum.
Di sela-sela cerita itu, ada sosok Rud, seorang pemilik kedai kopi yang suka membaca. Rud, adalah manusia yang berusaha mengerti kehidupan lewat buku-buku yang ia baca, lalu menjadikan cerita-cerita itu sebagai cermin dari dan untuk setiap pengunjung kedainya, yang mana salah satunya adalah Sax.
Begitulah cerita ini berkelindan menjadi satu, diikat dengan benang merah: Cinta, sebenarnya sangat sederhana hingga kita sering lupa cara mengungkapkannya.
Tokoh Utama
Sax
May
Yum
Wil
Rud
Karya yang Terhubung
#1
Seorang Lelaki di Gerbong Tengah
#2
Sax
#3
Wicked Game
#4
Spln Myar: Bratislava's Biggest Playboy
#5
Narasi Mimpi: Kabut Samar
#6
Sax, Tentang Seorang Perempuan Berlabel Istri
#7
May
#8
Sebuah Percakapan di Antara Roti Sosis yang Rasanya Tidak Aneh
#9
Dua Sahabat Membicarakan Film Panjang
#10
Ketika Sekuel Tidaklah Cukup
#11
Membicarakan Masa Lalu Tidaklah Pernah Nyaman 1
#12
Cinta Monyet yang Menyebalkan
#13
Narasi Mimpi: Sesuatu Terbuka
#14
Sebuah Tempat Untuk Melewatkan Insomnia
#15
Pembukaan Opera Sabun
#16
Dialog Dua Orang yang Kebetulan Sedang Insomnia
#17
Narasi Mimpi: Mematung Bersama Perempuan Berdaster Merah
#18
Di Sebuah Tempat Remang Remang
#19
Sebuah Tempat Untuk Bersembunyi di Siang Hari
#20
Tentang Apa yang Dilakukan Sax dan Apa Definisi Cinta?
#21
Pertanyaan Tentang Cinta Untuk Seorang Lelaki yang Ragu-Ragu
#22
Spln Myar: The Actual Facts Behind Jeffrey Dungo's Death Are Worse Than the Conspiracy Theories
#23
Apakah Cinta itu Sebuah Takdir Atau Pilihan?
#25
Pertemuan Pertama (Lagi)
#26
Yum Tak Suka Sedotan di Minuman Panas
#27
Membicarakan Masa Lalu Tidaklah Pernah Nyaman 2
#28
Dulu Sax Tahan Empat Puluh Lima Menit, Sekarang Tidak
#29
Hotel Adalah Tempat yang Baik Untuk Menyepi dan Melakukan Hal Pribadi
#30
Apakah Keharmonisan Layak Dibarter dengan Pengakuan?
#31
Spln Myar: There's a Satanist in the Suburbs
#32
Sebuah Hati yang Terbuka dan Bagaimana Sebuah Buku Bisa Jadi Penanda
#33
Batu-Batu Itu Mulai Goyah
#34
Secangkir Kopi yang Harusnya Tak Pecah
#35
Pesta Junk Food Pertama dan Apa Friend With Benefit Itu Sebenarnya
#36
Dua Sahabat yang Berciuman Atas Dasar Pemahaman
#37
Perjalanan yang Sengaja Dilambat-Lambatkan
#38
Sebuah Efek Minuman Coklat
#39
Pemikiran-Pemikiran Sambil Berbaring di Persimpangan
#40
Spln Myar: Mercutio Has No Time for Love
#41
Opera Sabun: Keretakan yang Pasti Akan Terus Menjalar
#42
Spln Myar: Ceramicist (Tentang Kesedihan)
#43
Ganjalan Perasaan Tidak Enak yang Datang Tiba-Tiba
#44
Sebuah Kuadran, Tempat Manusia Berada
#45
Narasi Mimpi: Pada Sebuah Kastil yang Indah
#46
Dua Orang yang Duduk di Tepi Dermaga Saat Fajar Keemasan Tiba
#47
Fragmen Lain 1
#48
Tim Monyet di Sebuah Sore
#49
Tim Monyet Bicara Tentang Pengkhianatan
#50
Fragmen Lain 2
#51
Spln Myar Bicara Cinta
#52
Sebuah Akhir yang Datang Tiba-Tiba
#53
Spln Myar Bicara Kematian 1
#54
Spln Myar Bicara Kematian 2
#55
Sebuah Ceruk yang Kembali Terbentuk
#56
Persimpangan
#57
Kematian, Atau Menyakiti Diri Sendiri?
#58
Garis Finish Berupa Sebuah Saxophone Alto
#59
Seorang Lelaki Pada Sebuah Perjalanan Pulang
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
13
Dibaca
16.2k
Tentang Penulis
Hendra Purnama
Hendra Purnama (juga menulis dengan nama Hendra Veejay), mulai menekuni dunia menulis sejak tahun 2004. Karya-karyanya sudah mengisi beberapa media seperti Al-Kisah, Annida, Majalah Salman, Muslimah, Pikiran Rakyat, Radar Bandung, Tanjung Pinang Pos, Tribun Jabar, Sabili, dan Seputar Indonesia. Juga di beberapa media online seperti cerano.id, basabasi.co dan mojok.co
Finalis lomba novel Republika 2012. Pemegang sertifikasi BNSP untuk buku non fiksi dan penulisan skenario, dia juga aktif sebagai podcaster di kanal SCRIPTIS, pengajar kelas-kelas menulis. Beberapa buku yang telah ia terbitkan, antara lain: Gelembung Terakhir Rahwana (2020), Meja Bundar (2017), Senyum Sunyi Airin (2016), dan Fortunali (2012).
Selain menulis, ia juga menekuni profesi menjadi sutradara dan/ penulis skenario, beberapa film yang telah dibuatnya antara lain: Hese Usik Hese Malik (2023), Pohon Pengilham (2022), dan Burung Kera Si Jago Ayam (2022). Selain itu, ia juga menulis untuk beberapa sinetron papan atas di Indonesia, misalnya Ikatan Cinta (2023) dan Kembalinya Raden Kian Santang (2019)
Hendra bisa dikontak lewat email: yhendrapj@gmail.com
Finalis lomba novel Republika 2012. Pemegang sertifikasi BNSP untuk buku non fiksi dan penulisan skenario, dia juga aktif sebagai podcaster di kanal SCRIPTIS, pengajar kelas-kelas menulis. Beberapa buku yang telah ia terbitkan, antara lain: Gelembung Terakhir Rahwana (2020), Meja Bundar (2017), Senyum Sunyi Airin (2016), dan Fortunali (2012).
Selain menulis, ia juga menekuni profesi menjadi sutradara dan/ penulis skenario, beberapa film yang telah dibuatnya antara lain: Hese Usik Hese Malik (2023), Pohon Pengilham (2022), dan Burung Kera Si Jago Ayam (2022). Selain itu, ia juga menulis untuk beberapa sinetron papan atas di Indonesia, misalnya Ikatan Cinta (2023) dan Kembalinya Raden Kian Santang (2019)
Hendra bisa dikontak lewat email: yhendrapj@gmail.com
Bergabung sejak 2020-10-06
Telah diikuti oleh 175 pengguna
Sudah memublikasikan 12 karya
Menulis lebih dari 224,909 kata pada novel
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Wicked Game
Hendra Purnama
Novel
Secret
Janis Etania
Cerpen
Valentine's Day
Geovania Loppies
Novel
Our Weird Relationship
SunJe
Novel
SANDIWARA CINTA
Embart nugroho
Cerpen
Raksasa Kesayangan Aku
Nuel Lubis
Novel
The Lost Love
FIDY
Novel
Gengstar of Balliant High School
Nadia Fitri Muliawan
Novel
TASTE OF YOUTH
Dwirulianti Midori Putri
Novel
Laraku Pilumu
Nurul Arifah
Flash
Maaf Aku Belum Bisa Move On
Aspasya
Novel
Amor Est Poena
Mizan Publishing
Novel
Cewek Medan
Idris Pasaribu
Novel
Cintaku Terbelenggu Kebohongan
Jorachan
Komik
Taring Unordinary Families
Muhammad aris Setiawan
Rekomendasi
Novel
Wicked Game
Hendra Purnama
Novel
Masihkah Senyum Itu Untukku?
Hendra Purnama
Flash
Sosis
Hendra Purnama
Flash
Tiga Sendawa Pada Satu Masa
Hendra Purnama
Novel
Meja Bundar
Hendra Purnama
Skrip Film
Awang Mencari Pahlawan
Hendra Purnama
Flash
Post Apocalypse di Wasteland
Hendra Purnama
Flash
Sebuah Ciuman Terakhir Di Dunia
Hendra Purnama
Flash
A Bittersweet Reminder
Hendra Purnama
Novel
Mozaic
Hendra Purnama
Flash
Seorang Operator Telepon di Negara Dunia Ketiga
Hendra Purnama
Flash
Babi Babi Babi
Hendra Purnama