Daftar isi
#1
Seorang Lelaki di Gerbong Tengah
#2
Sax
#3
Wicked Game
#4
Spln Myar: Bratislava's Biggest Playboy
#5
Narasi Mimpi: Kabut Samar
#6
Sax, Tentang Seorang Perempuan Berlabel Istri
#7
May
#8
Sebuah Percakapan di Antara Roti Sosis yang Rasanya Tidak Aneh
#9
Dua Sahabat Membicarakan Film Panjang
#10
Ketika Sekuel Tidaklah Cukup
#11
Membicarakan Masa Lalu Tidaklah Pernah Nyaman 1
#12
Cinta Monyet yang Menyebalkan
#13
Narasi Mimpi: Sesuatu Terbuka
#14
Sebuah Tempat Untuk Melewatkan Insomnia
#15
Pembukaan Opera Sabun
#16
Dialog Dua Orang yang Kebetulan Sedang Insomnia
#17
Narasi Mimpi: Mematung Bersama Perempuan Berdaster Merah
#18
Di Sebuah Tempat Remang Remang
#19
Sebuah Tempat Untuk Bersembunyi di Siang Hari
#20
Tentang Apa yang Dilakukan Sax dan Apa Definisi Cinta?
#21
Pertanyaan Tentang Cinta Untuk Seorang Lelaki yang Ragu-Ragu
#22
Spln Myar: The Actual Facts Behind Jeffrey Dungo's Death Are Worse Than the Conspiracy Theories
#23
Apakah Cinta itu Sebuah Takdir Atau Pilihan?
#25
Pertemuan Pertama (Lagi)
#26
Yum Tak Suka Sedotan di Minuman Panas
#27
Membicarakan Masa Lalu Tidaklah Pernah Nyaman 2
#28
Dulu Sax Tahan Empat Puluh Lima Menit, Sekarang Tidak
#29
Hotel Adalah Tempat yang Baik Untuk Menyepi dan Melakukan Hal Pribadi
#30
Apakah Keharmonisan Layak Dibarter dengan Pengakuan?
#31
Spln Myar: There's a Satanist in the Suburbs
#32
Sebuah Hati yang Terbuka dan Bagaimana Sebuah Buku Bisa Jadi Penanda
#33
Batu-Batu Itu Mulai Goyah
#34
Secangkir Kopi yang Harusnya Tak Pecah
#35
Pesta Junk Food Pertama dan Apa Friend With Benefit Itu Sebenarnya
#36
Dua Sahabat yang Berciuman Atas Dasar Pemahaman
#37
Perjalanan yang Sengaja Dilambat-Lambatkan
#38
Sebuah Efek Minuman Coklat
#39
Pemikiran-Pemikiran Sambil Berbaring di Persimpangan
#40
Spln Myar: Mercutio Has No Time for Love
#41
Opera Sabun: Keretakan yang Pasti Akan Terus Menjalar
#42
Spln Myar: Ceramicist (Tentang Kesedihan)
#43
Ganjalan Perasaan Tidak Enak yang Datang Tiba-Tiba
#44
Sebuah Kuadran, Tempat Manusia Berada
#45
Narasi Mimpi: Pada Sebuah Kastil yang Indah
#46
Dua Orang yang Duduk di Tepi Dermaga Saat Fajar Keemasan Tiba
#47
Fragmen Lain 1
#48
Tim Monyet di Sebuah Sore
#49
Tim Monyet Bicara Tentang Pengkhianatan
#50
Fragmen Lain 2
#51
Spln Myar Bicara Cinta
#52
Sebuah Akhir yang Datang Tiba-Tiba
#53
Spln Myar Bicara Kematian 1
#54
Spln Myar Bicara Kematian 2
#55
Sebuah Ceruk yang Kembali Terbentuk
#56
Persimpangan
#57
Kematian, Atau Menyakiti Diri Sendiri?
#58
Garis Finish Berupa Sebuah Saxophone Alto
#59
Seorang Lelaki Pada Sebuah Perjalanan Pulang
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
Apakah Anda akan menghapus komentar ini?
#26
Yum Tak Suka Sedotan di Minuman Panas
Bagikan Chapter
Chapter Sebelumnya
Chapter 25
Pertemuan Pertama (Lagi)
Chapter Selanjutnya
Chapter 27
Membicarakan Masa Lalu Tidaklah Pernah Nyaman 2
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi
Cerpen
05 Path to Happiness
Flash
Dreamin
Flash
Pahlawan Tanpa Sejarah
Cerpen
Para Lelaki yang Kududuki
Novel
Spooky Stories: Bloody Mary
Cerpen
Suster Aluna
Novel
Rumor : Cinta Masa Lalu
Novel
Cinta Bersemi Dalam Do'a
Novel
Tiga Menara
Cerpen
The Unseen Hand: Prolog
Flash
Pesta Pernikahan
Novel
The Sea of Monster
Flash
KUTITIPKAN RINDU INI
Novel
AKU BUKAN BERANDALAN
Novel
Sense and Sensibility
Flash
Selesai
Novel
How to Befriend the So Called Classmate
Flash
Dunia Berlagak Polosmu
Novel
From Nerd To An Idol
Cerpen
Lilo Main Dengan Siapa