Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
"Ibuku hatinya lembut. Duplikat hatinya ada di balik dadaku ini. Hanya aku, karena bahkan adikku pun tak selembut itu. Ibuku mengajari aku arti welas asih. Ibuku mengajari aku untuk menyediakan diri bagi orang yang membutuhkan. Tetapi . . . aku juga mewarisi sikap keras Bapakku. Kamu sudah melihatnya saat kutonjok keras rahang Pak Gunadi tadi."
Ini adalah sebuah ladang pertempuran tak berimbang, di mana sekumpulan orang melakukan persekusi terhadap anak-anak tak berdaya. Wira membebaskan dirinya masuk ke gelanggang, sebuah tempat tak ramah yang didiami anak-anak itu. Tempat dengan tanah tandus merekah dan pohon-pohon meranggas, serta orang jahat berjejal menabur racun ke tanah di mana anak-anak itu tinggal.
Ini adalah kisah Wira, juru parkir dari Solo yang berusaha menyelamatkan belasan anak penderita HIV/AIDS di berbagai daerah dari persekusi dan diskriminasi, serta menyemai harapan hidup yang lebih baik bagi mereka dengan menampung mereka di sebuah shelter.
Ini adalah sebuah ladang pertempuran tak berimbang, di mana sekumpulan orang melakukan persekusi terhadap anak-anak tak berdaya. Wira membebaskan dirinya masuk ke gelanggang, sebuah tempat tak ramah yang didiami anak-anak itu. Tempat dengan tanah tandus merekah dan pohon-pohon meranggas, serta orang jahat berjejal menabur racun ke tanah di mana anak-anak itu tinggal.
Ini adalah kisah Wira, juru parkir dari Solo yang berusaha menyelamatkan belasan anak penderita HIV/AIDS di berbagai daerah dari persekusi dan diskriminasi, serta menyemai harapan hidup yang lebih baik bagi mereka dengan menampung mereka di sebuah shelter.
Tokoh Utama
Wira Himawan
Anjani Nindita
Pram Bojel
Handoko
Nuraini Putri
Ernasari Putri
David Pandiangan
Sumo Martono
Marjiyem
#1
Persekusi
#2
Dilema Wira
#3
Seperti Ibu, Seperti Itu Anaknya
#4
Kisah Pelik Suciyati
#5
Tak Ada Cinta di Desa Ini
#6
Rumah Aman
#7
Dendam Begundal
#8
Jab Keras ke Rahang Kanan Pak Gunadi
#9
Janji Handoko
#10
Kabar dari Samosir
#11
Wawancara Berbahaya
#12
Kedatangan David Pandiangan
#13
Luka David
#14
Molotov
#15
Tabu
#16
Pram Bojel Kembali
#17
Diusir
#18
Karma Buruk
#19
Memulangkan Balas
#20
Megatruh
#21
Hari Baru
#22
Buah Perjuangan
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
Rasa penasaran saya ternyata lebih besar dari ketakutan saya utk membaca novel ini, sehingga akhirnya saya sanggup menyelesaikan proyek membaca Tabu di Tanah Tuba sampai bab terakhir. Ya, di 3 bab pertama, saya memang takut. Atau lebih tepatnya, tak sampai hati membaca kisah pilu bocah-bocah yang tertolak hanya karena mengidap HIV. Namun, tak dipungkiri, mereka memang ada. Nyata. Dan tak pantas diabaikan begitu saja.
Baik, tantangan bagi setiap penulis dalam menulis cerita adalah menciptakan tokoh dengan karakter yang kuat. Dalam hal ini, Mas Ariyanto-menurut saya-berhasil membuat Wira menjadi tokoh yang sulit dilupakan. Karakternya begitu menonjol, tetapi tidak berlebihan (seperti halnya manusia, karakter Wira tidak 100% sempurna. Ada sisi kelemahannya). Didukung pula dengan plot cerita yang sederhana, tetapi dibenturkan dengan konflik yang lebih dari sekadar biasa. Over all, ini adalah contoh novel yang menginspirasi. Good luck kak Ariyanto.
Emosinya dapat. Anak-anak yang dihakimi membuat saya sakit hati. Ingin ikut membela, tapi apalah daya saya tidak termasuk di cerita (bercandyaaaa ... )
Saya mendukung setiap cerita yang mengusung tema kemanusiaan. Semoga penulis dapat menebarkan kebaikan lewat pembacanya. Semoga berhasil ya, Kak Ari ...
Saya mendukung setiap cerita yang mengusung tema kemanusiaan. Semoga penulis dapat menebarkan kebaikan lewat pembacanya. Semoga berhasil ya, Kak Ari ...
There's a big, big hard sun, beating on the big people in the big hard world .... Begitu yang dinyanyikan Eddie Veeder, dan menurutku relevan dengan cerita ini. Memaparkan bagaimana hidup menempa jiwa-jiwa besar, seperti terik mentari menempa bumi dan penghuninya. Dengan penuturan yang ramah dan akrab, cerita ini memperdalam makna tenggang rasa dan perjuangan hidup. Welldone, mas!
Sebagai seorang mantan jurnalis, penulis ini handal meramu isu sosial ke dalam bentuk karya fiksi. Kisah dan perjuangan Wira sebagai juru parkir dari Solo, sungguh menggugah. Tekadnya menyelamatkan anak-anak penderita HIV/AIDS dari cengkeraman diskriminasi dan persekusi, memang sangat berani. Di dunia yang keras ini, memang sungguh tidak adil, kalau anak-anak yang tidak bersalah menjadi korban stigma masyarakat. Novel karya penulis ini, sekali lagi, seperti kisah lainnya yang selalu disorot oleh juri kompetisi, dapat menggugah empati dan seolah memberi garis tebal, kalau welas asih dan keberanian melawan ketidakadilan itu sangat dibutuhkan. Respek!
Suka banget sama cerita ceritanya
Mas Ariy ini paling pandai kalau bikin cerita yang menggugah emosi. Jago benar membuat cerita-cerita yang memancing empati pembaca seperti Tabu di Tanah Tuba. Narasinya lancar dan gambaran kisahnya lebih mendalam dari reportase mendalam.
bacanya jadi penuh emosi tumpah ruah.
Tema yang dipilih sangat sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini.
Kisah yang bikin emosi naik turun. Kenyataannya selalu ada orang macam Pram. Hidup di desa tidak seindah itu.
❤️❤️❤️❤️❤️
stigma masyarakat dari tahun kapan sampai sekarang masih sama. Kudu lebih banyak edukasi ttg HIV/AIDS. Aku suka cerita ini karena banyak values yang disodorkan dari kisah yg diramu. Tema-tema yang jarang diangkat.
Ada bab-bab yg nonjok di hati. Duh!
Sejak awal novel ini dibuka dengan bab yang membuat geregetan. Semakin ke belakang semakin gemes. Betapa berat hidup menjadi seperti mereka. Jadi banyak pengetahuan baru tentang penyakit ini. Nunggu endingnya, apakah akan ada kejutan. Keep up the good work. Kalau sudah baca ending, ntar update review lagi.
Disukai
427
Dibaca
12k
Tentang Penulis
Ariyanto
Pemenang Kompetisi Kwikku:
- Kisah Gaib Pesantren dalam novela "Tiga Dharma Mengejar Cahaya" (2024).
- Sepotong Kisah di Balik 98 dalam novela "Sepatu untuk Jenderal" (2023).
- Spill Your Stories dalam cerpen "Mukini & Mukidi" dan "Gretta Si Nenek Sihir".
- Kisah Gaib Pesantren dalam novela "Tiga Dharma Mengejar Cahaya" (2024).
- Sepotong Kisah di Balik 98 dalam novela "Sepatu untuk Jenderal" (2023).
- Spill Your Stories dalam cerpen "Mukini & Mukidi" dan "Gretta Si Nenek Sihir".
Bergabung sejak 2020-08-31
Telah diikuti oleh 586 pengguna
Sudah memublikasikan 10 karya
Menulis lebih dari 381,279 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Tiba-tiba
Dea Rivani
Novel
Akar Masalah
yurisa
Novel
Tabu di Tanah Tuba
Ariyanto
Novel
Conflate
Clarecia Nathaniel
Novel
Setiap Pekerjaan Beresiko Kematian
Fadilah Karsono
Novel
Lompat Kelas
heriwidianto
Komik
Pallid Dream
Ranvionist
Skrip Film
ORANG BAIK
Christian Rumbo
Skrip Film
Mencari Irama
Hendra
Novel
Mimpi Kupu-Kupu
Gita Kwok
Komik
Red Queen
Uwnad.2
Cerpen
Gosip yang Terhenti
Kiara Hanifa Anindya
Novel
AFEKSI
Michelia Rynayna
Skrip Film
Kabar Luka
Aura Putri Cantika
Skrip Film
Our Bad Memory
Deviannistia Suyonoputri
Rekomendasi
Novel
Tabu di Tanah Tuba
Ariyanto
Novel
Bronze
Sepatu untuk Jenderal
Ariyanto
Novel
Bronze
Rahasia Rasri
Ariyanto
Novel
PULANG KE SOLO, DAN KISAH-KISAH TENTANG POLITIK KEMALANGAN
Ariyanto
Novel
Kisah Penyap dari Rimbun Bambu di Belakang Taubah
Ariyanto
Novel
Pabrik Bahagia
Ariyanto
Novel
TIGA DHARMA MENGEJAR CAHAYA
Ariyanto
Cerpen
Bronze
Gretta Si Nenek Sihir
Ariyanto
Cerpen
Bronze
Mukini & Mukidi
Ariyanto
Flash
Sugeng Jatuh Cinta
Ariyanto