Sejatinya Dunia

Di satu malam gulita, seorang gadis bermimpi dirinya dikelilingi peri-peri kerdil yang menari balet. Sangat cantik dan anggun, ingin rasanya ikut serta. Menari di tengah cahaya gemerlap itu.

Di dalam mimpi, semua harapan pasti terwujud. Tidak peduli seaneh apa, atau seberapa mustahilnya harapan tersebut. Dibantu oleh para peri, si gadis perlahan berdiri kokoh, kakinya tak pernah terasa begitu kuat.

Ia mulai melenggang bersama para peri. Gadis itu tidak pernah merasa begitu hidup, begitu bahagia. Ketika peri-peri membimbingnya menuju lautan bunga tulip, rasanya tidak ingin saat-saat ini berakhir.

Gadis itu tersentak dari tidurnya, kembali pada kenyatan pahit. Ia tidak menangis saat mimpi indah itu berakhir, melainkan tersenyum bahagia. Baginya, mimpi adalah sebuah harapan yang akan terwujud.

Sejatinya dunia sama seperti alam mimpi, di mana harapan dan impian pasti terwujud. Hanya saja dunia meminta kita berusaha lebih keras, diimbangi doa, serta kebajikan hati. Tekad yang kuat demi mewujudkan mimpi-mimpi tersebut.

Bertahun-tahun berlalu, gadis kecil itu telah menjadi penari tersohor. Orang-orang memanggilnya "Penari Berkaki Empat", sebab supaya bisa menari, ia harus dibantu sepasang tongkat bercabang.

Rasanya seperti mimpi yang menjadi nyata. Menari di tengah bunga-bunga tulip, dibantu oleh peri-peri nan indah. Begitulah sejatinya dunia berkerja, sama seperti mimpi.

Hanya saja, segala mimpi dan harapan yang terwujud di dunia akan jauh lebih berharga. Karena untuk mendapatkannya, dibutuhkan kerja keras, doa, serta tekad yang kuat.

4.5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction