Novel
Genre → Drama
PULANG KE SOLO, DAN KISAH-KISAH TENTANG POLITIK KEMALANGAN
Oleh Ariyanto
Mulai membaca
Telah selesai
Gratis untuk dibaca
Blurb
Kebahagiaan yang kurasakan terkait hasil Pemilu Presiden, memiliki konsekuensi hebat. Kalau ada yang bilang terpilihnya mantan wali kotaku menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014 telah menghadirkan salah satu permusuhan paling panas dalam sejarah politik kontemporer Indonesia, aku mengamini itu.

Tak hanya dalam sejarah politik Indonesia, Pemilu ini adalah Pemilu yang paling memiliki daya rusak terhebat, setidaknya dalam rumah tanggaku dengan istriku. Kami tak pernah berseteru sesengit itu. Tidak pernah. Sampai kemudian aku menyadari, kami sudah terpisah jauh. Kami masing-masing menegakkan ego demi "junjungan" kami.

Lalu, saat kutemukan anakku meringkuk di kantor polisi habis digebuki saat ikut aksi unjuk rasa di gedung DPR, aku menyadari semua soal tetek bengek politik ini selalu bermuara pada kerusakan di rakyat dan kenikmatan di penguasa.

"Kenapa Bapak dan Ibu tidak berdiskusi saja baik-baik? Lihatlah sekarang, pemimpin yang dijagokan Ibu gagal, pemimpin yang dijagokan Bapak mengecewakan. Sementara rumah tangga kalian hancur."

Anakku menempelengku dengan kalimatnya.
Tokoh Utama
Margono
Sularmi
Aal
Jose
Imam
Marwono
Wali kota
Pakde
Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk
cerita yang sangat relevan. Gemes bacanya.
Pembaca diajak menikmati timeline dalam jejak sejarah politik Indonesia moderen. Salah satu yang menarik adalah penulis cukup smooth meloncat dari satu masa ke masa berbeda dalam satu bab. Biasanya beda masa beda bab, ini alur maju mundur dalam satu bab tapi beloknya smooth. Good job!
Satu hal yang menarik minat saya untuk membaca novel ini, yaitu kisah berawal dari peristiwa politik di tahun 2014 ketika presiden baru dilantik. Sedikit banyak, peristiwa itu juga memiliki "kesan" bagi saya, soalnya. Lalu, kisah bergulir begitu riil untuk zaman itu, ketika pilihan politik bisa berujung pada perseteruan tanpa henti. Meski di sini sebenarnya persoalannya tidak sesederhana beda pilihan politik. Beberapa isu terasa relate, mungkin karena saya orang pemerintahan juga. Penyampaiannya mengesankan seolah ini adalah pengalaman pribadi penulisnya. (atau memang iya?) Satu yang paling nancep, yaitu nama si anak yang bikin ketawa. Yah, belasan tahun silam memang masanya para orang tua berlomba-lomba memberikan nama ajaib untuk anak yang seolah semakin sulit diucapkan dan dieja semakin keren. )
Emosiku diaduk-aduk saat membacanya.
Menggambarkan dgn baik politik grass root Indonesia yang masih mengandalkan fanatisme, emosional, dibanding rasionalitas. Aku suka part di mana penulis mengaitkan sejumlah peristiwa penting di Indonesia. Good job.
Saya pikir akan menulis novel politik yang berpihak. Ternyata tidak. Ini novel tentang korban politik, tak berat dibaca karena realistis. Menarik karena relevan. Menampilkan banyak sejarah gelap negeri ini.
Kisah menarik dan menginspirasi sekali bagi saya untuk menuliskan kisah-kisah dari kejadian nyata.
Bacanya seperti teringat kondisi Indonesia beberapa tahun lalu. Temanya politik, tidak berat dan sangat lekat dgn realitas masyarakat Indonesia.
Disukai
798
Dibaca
7.9k
Tentang Penulis
Ariyanto
Pemenang Kompetisi Kwikku:
- Kisah Gaib Pesantren dalam novela "Tiga Dharma Mengejar Cahaya" (2024).
- Sepotong Kisah di Balik 98 dalam novela "Sepatu untuk Jenderal" (2023).
- Spill Your Stories dalam cerpen "Mukini & Mukidi" dan "Gretta Si Nenek Sihir".
Bergabung sejak 2020-08-31
Telah diikuti oleh 567 pengguna
Sudah memublikasikan 10 karya
Menulis lebih dari 381,279 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Rekomendasi