Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Bulan dipenuhi dengan kesedihan dengan derita darah. Cahaya merahnya membias di muka bumi untuk satu abadi. Kapankah tangis suaraku terdengar di malam ini terdengar olehmu, sementara aku berjuang untuk bertarung dan mempertahankan kewarasanku?
***
"Aku masih membenci setiap jejak yang tertinggal dari masa laluku, dan sekarang kamu mau menjadi bagian dari kebencianku?" tanyanya kepadaku. Aku terdiam. Tidak satu patah kata bisa keluar. Atmosfer yang dia ciptakan mencekikku.
"Kala pertemuan pertama kita tempo kemarin, hatiku berkata ada sesuatu yang beda. Kini, bagiku, satu suatu itu seakan porak poranda masa lalu," ucapnya lemah. Dia menggelengkan kepala.
"Tapi, dikau tak berkata apapun kala itu, hanya anggukan yang memancing murka diri. Namun, dikau telah merahasiakan paduka. Sekali ini, aku perkenan semua kembali dalam bayangan," komentarnya, "terima kasih."
"Terima kasih," balasku pula. Rasanya sesak. Hanya itu yang bisa terucap dari lidahku. Entah kenapa, hubungan kami yang baru dimulai, perkenalan singkat yang berbeda ini, sudah diambang kehancuran.
***
"Aku masih membenci setiap jejak yang tertinggal dari masa laluku, dan sekarang kamu mau menjadi bagian dari kebencianku?" tanyanya kepadaku. Aku terdiam. Tidak satu patah kata bisa keluar. Atmosfer yang dia ciptakan mencekikku.
"Kala pertemuan pertama kita tempo kemarin, hatiku berkata ada sesuatu yang beda. Kini, bagiku, satu suatu itu seakan porak poranda masa lalu," ucapnya lemah. Dia menggelengkan kepala.
"Tapi, dikau tak berkata apapun kala itu, hanya anggukan yang memancing murka diri. Namun, dikau telah merahasiakan paduka. Sekali ini, aku perkenan semua kembali dalam bayangan," komentarnya, "terima kasih."
"Terima kasih," balasku pula. Rasanya sesak. Hanya itu yang bisa terucap dari lidahku. Entah kenapa, hubungan kami yang baru dimulai, perkenalan singkat yang berbeda ini, sudah diambang kehancuran.
Tokoh Utama
Yahya Hakim
Zihan Azizah
Karya yang Terhubung
#1
1. Tim
#2
2. Mematikan
#3
3. Perkenalan
#4
4. Beasiswa
#5
5. Retak
#6
6. Kebermanfaatan
#7
Bab 7: Rapuh
#8
Bab 8: Mie Instan
#9
Bab 9: Kuliah
#10
Bab 10: Aspek
#11
Bab 11: Relevansi
#12
Bab 12: Membangun Negeri
#13
Bab 13: Tanpa Emosi
#14
Bab 14: Dikenal
#15
Bab 15: Memuji
#16
Bab 16: Bumi untuk Zizih
#17
Bab 17: Permainan Sederhana
#18
Bab 18: Pendamping
#19
Bab 19: Pendahulu
#20
Bab 20: Penampilan Menipu
#21
Bab 21: Tuduhan
#22
Bab 22: Maba Cantik
#23
Bab 23: Iblis Kedua
#24
Bab 24: Masa Depan
#25
Bab 25: Titik Mula
#26
Bab 26: Jawaban
#27
Bab 27: Anak Iblis
#28
Bab 28: Kembali
#29
Bab 29: Dosa Desa
#30
Bab 30: Kebenaran
#31
Bab 31: Terima Kasih
#32
Epilog
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
14
Dibaca
8k
Tentang Penulis
Affad DaffaMage
Seorang penulis cerita yang menulis cerita roman, spiritual, moral, dan fantasi. Mahasiswa semester tua.
Bergabung sejak 2020-05-13
Telah diikuti oleh 66 pengguna
Sudah memublikasikan 5 karya
Menulis lebih dari 53,086 kata pada novel
Rekomendasi dari Religi
Cerpen
Sulitkah bersyukur itu?
Alhuyaz
Novel
Bulan di Darah Awan
Affad DaffaMage
Novel
Mujarabat
M Musa Al Hasyim
Novel
Terimakasih, Imamku
Firanda firdaus
Novel
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Novel
Wellang
Hadis Mevlana
Novel
Rossa: Rembulan di Balik Kabut
Imajinasiku
Novel
Hanya karena Aku Wanita: Tak Berhakkah Aku Punya Cita-Cita?
lina sellin
Skrip Film
Sakinah Cinta
Asih Purwanti
Skrip Film
Melamar Mas Ammar (Script)
Sri Sulastri
Novel
Ayam Kampus Story
Sukma Maddi
Novel
RESONANSI ROMENI
Desto Prastowo
Cerpen
Sebuah Doa yang Bertabrakan
Ron Nee Soo
Novel
Sinau Bareng Markesot (Daur VII)
Bentang Pustaka
Cerpen
Sarung Terakhir Abah
Dwi Wahyu Kurniawati
Rekomendasi