Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna

Scan dengan Aplikasi Kwikku
Untuk membaca langsung dari Aplikasi
Novel
+ Keranjang
Beli langsung
Blurb
Banyu Guritwangi berjalan menuju tengah bulak. Setelah menghela napas panjang, pemuda itu memejamkan mata. Kedua lengannya terentang, perlahan dia satukan di depan dada, seolah-olah mengambil daya dari dalam udara.
Lalu, dia mulai merapal. "Aṅatag ta ṅhulun aji ni ṅhulun kilat aṅampar, akañjar-kañjar aneṅ ḍaḍa ni ṅhulun. . . ."
Langit menggelap ketika pemuda dari lereng Gunung Lawu itu merapalkan mantra. Bintang gemintang meredup dan rembulan menjadi lebih pucat.
Ketika mantranya usai, Banyu Guritwangi mengepalkan tangan kanan dan dengan segenap kekuatan, menghantamkan tinjunya ke tanah. Seketika petir menyambar-nyambar di langit yang dipenuhi awan gelap, diikuti oleh gelegar memekakkan. Suara tetabuhan di kota praja mendadak hening. Begitu pula dengan nyanyian para swarawati. Sejurus kemudian, bumi berguncang hebat dan teriakan terdengar di sana sini.
Banyu Guritwangi mendengar kekacauan di depan sana. Kekacauan yang lalu ditelan oleh teriakan pasukan Sriwijaya dan pasukan Lwaram yang memulai penyerangan. Ini akan menjadi mahapralaya.
Lalu, dia mulai merapal. "Aṅatag ta ṅhulun aji ni ṅhulun kilat aṅampar, akañjar-kañjar aneṅ ḍaḍa ni ṅhulun. . . ."
Langit menggelap ketika pemuda dari lereng Gunung Lawu itu merapalkan mantra. Bintang gemintang meredup dan rembulan menjadi lebih pucat.
Ketika mantranya usai, Banyu Guritwangi mengepalkan tangan kanan dan dengan segenap kekuatan, menghantamkan tinjunya ke tanah. Seketika petir menyambar-nyambar di langit yang dipenuhi awan gelap, diikuti oleh gelegar memekakkan. Suara tetabuhan di kota praja mendadak hening. Begitu pula dengan nyanyian para swarawati. Sejurus kemudian, bumi berguncang hebat dan teriakan terdengar di sana sini.
Banyu Guritwangi mendengar kekacauan di depan sana. Kekacauan yang lalu ditelan oleh teriakan pasukan Sriwijaya dan pasukan Lwaram yang memulai penyerangan. Ini akan menjadi mahapralaya.
Tokoh Utama
Banyu Guritwangi
Aji Wurawari
Siddharta
#1
#1 Hantu di Lereng Gunung Lawu
#2
#2 Lengkung Pelangi di Langit Lwaram
#3
#3 Sebuah Gulungan Pesan
#4
#4 Serumpun Bunga
#5
#5 Bencana di Pagi Hari
#6
#6 Burung Tiung Batu
#7
#7 Candu
#8
#8 Kejutan-Kejutan
#9
#9 Sekelompok Bramacorah
#10
#10 Sebuah Mimpi
#11
#11 Orang Asing
#12
#12 Turun Gunung
#13
#13 Pengembaraan Dimulai
#14
#14 Penguntit
#15
#15 Penyusup
#16
#16 Parak Esuk
#17
#17 Sumpah Lima Belas Warsa
#18
#18 Dua Angin dari Utara
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
344
Dibaca
9.2k
Tentang Penulis
Mega Yohana
Penyuka dongeng dan senja.
Bergabung sejak 2020-01-01
Telah diikuti oleh 683 pengguna
Sudah memublikasikan 5 karya
Menulis lebih dari 96,154 kata
Rekomendasi dari Sejarah
Novel
OKTILIUN
Auni Fa
Novel
From Zero to Zero
Noura Publishing
Novel
Perburuan Pusaka Kanjeng Kiai Suryaraja
prasetya widiharsa
Novel
Jurnal Perjalanan Siswa
Alif Rizaldy Azra
Novel
RANGGA WARSITA (SULUK SUNGSANG BAWANA BALIK)
sri wintala achmad
Novel
The Storyteller, Macedonia
Yayuk Yuke Neza
Novel
Kartini (Movie Tie-In)
Noura Publishing
Novel
CANDRA SENGKALA
Nur Baiti (Hikaru)
Novel
MEI
Nurinwa Ki. S Hendrowinoto
Novel
Fear
Noura Publishing
Novel
YANG TAK PERNAH BENAR-BENAR PERGI
Ana Hening
Novel
Andai Aku Hidup Sekali Lagi
Mizan Publishing
Novel
Fields of Blood
Mizan Publishing
Novel
Nun Mati 1962
Tian Setiawati Topandi
Novel
Kutukan Koin Sang Raja
Kreta Amura
Rekomendasi