Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Kasultanan Mataram yang baru saja dipimpin kembali oleh rajanya sepulang dari pengasingan oleh Gubernur Hindia-Belanda Daendless, kembali mengalami musibah kedua dengan diserang dan ditundukkan oleh Thomas Raflles penguasa baru Hindia-Inggris. Setelahnya Kasultanan Mataram mengalami penjarahan naskah kuno, pusaka, dan perhiasan. Sentanu adalah seorang pelarian dari Kerajaan Kasultanan Mataram yang berpusat di Yogyakarta. Pelariannya adalah dalam mengemban amanat dari Baginda Sultan Sepuh melalui pamannya yang seorang abdi pustaka, guna menyelamatkan dan menyerahkan Pusaka Kanjeng Kiai Suryaraja kepada putranya Pangeran Tejakusuma di tanah perdikan Wonorejo. Paman Sentanu dijatuhi hukuman mati dan Kanjeng Sultan Sepuh diturunkan dari tahtanya dan menjalani hukuman ke Pulau Pinang dan selanjutnya dipindah ke Ambon.
Dalam pelariannya, Sentanu nyaris tertangkap di Lembah Menoreh, namun berhasil lolos berkat bantuan kera hutan yang terkenal dengan mitosnya sebagai anak siluman kera Mbah Jenggot. Pertemuannya dengan Narasoma dan Larasati yang kelak menjadi saudara seperguruannya diawali dari pertolongan keduanya dari sergapan sepasang pendekar berjuluk Alap-Alap Candramuka. Bersama rekan seperguruannya yang tertua bernama Wirya Santika mereka bergabung sebagai prajurit sandi laskar Diponegoro. Dalam suatu pertempuran mereka berhasil membinasakan serdadu gerak cepat Kapten Van Ingen. Namun, pasukan bantuan yang datang mengejar bersama Alap-Alap Candramuka, Weling Kuning-Ireng, dan Enam Siluman dari Wengker berhasil mengalahkan laskar prajurit sandi yang hendak membawa kabur meriam milik serdadu Van Ingen. Bahkan Alap-Alap Candramuka mampu melumpuhkan Larasati dalam perjumpaannya yang kedua. Larasati dan Narasoma berhasil lolos dalam kondisi cidera berat namun tidak diketahui keberadaanya, bahkan dikabarkan telah tewas. Sedangkan Sentanu tertangkap. Wirya Santika dan anak buah sandinya berhasil menyusup ke benteng lawan dan membawa kabur Sentanu menuju padepokan milik gurunya.
Tertangkapnya Pangeran Diponegoro membuat serdadu Belanda semakin brutal. Semua yang dianggap terlibat menjadi incaran untuk ditangkap atau dihukum mati, tak terkecuali padepokan yang dianggap mendukung pemberontakan. Padepokan Eyang Wanu Tejokusumanpun tak lepas dari kedatangan para serdadu dan pendekar bayaran. Dengan kecerdikannya Eyang Wanu menyamarkan padepokan pencaknya sebagai pusat budaya tari Jawa. Menjelang kematiannya Eyang Wanu Tejakusuma membuat wasiat demi keselamatan murid-muridnya untuk membubarkan padepokan dan mengembalikan Pusaka Kanjeng Suryaraja ke Istana, sedangkan serat gubahannya di serahkan kepada muridnya yang lain untuk dilarikan ke timur Jawa menuju Gunung Meru Agung. Salah seorang bangsawan keraton yang memihak Belanda mengetahui hal ini dan memburu keberadaan serat itu. Mampukah Sentanu melaksanakan wasiat sang guru, bagaimanakah nasib Narasoma dan Larasati, serta nasib Wirya Santika yang menyerahkan pusaka ke Istana?
Dalam pelariannya, Sentanu nyaris tertangkap di Lembah Menoreh, namun berhasil lolos berkat bantuan kera hutan yang terkenal dengan mitosnya sebagai anak siluman kera Mbah Jenggot. Pertemuannya dengan Narasoma dan Larasati yang kelak menjadi saudara seperguruannya diawali dari pertolongan keduanya dari sergapan sepasang pendekar berjuluk Alap-Alap Candramuka. Bersama rekan seperguruannya yang tertua bernama Wirya Santika mereka bergabung sebagai prajurit sandi laskar Diponegoro. Dalam suatu pertempuran mereka berhasil membinasakan serdadu gerak cepat Kapten Van Ingen. Namun, pasukan bantuan yang datang mengejar bersama Alap-Alap Candramuka, Weling Kuning-Ireng, dan Enam Siluman dari Wengker berhasil mengalahkan laskar prajurit sandi yang hendak membawa kabur meriam milik serdadu Van Ingen. Bahkan Alap-Alap Candramuka mampu melumpuhkan Larasati dalam perjumpaannya yang kedua. Larasati dan Narasoma berhasil lolos dalam kondisi cidera berat namun tidak diketahui keberadaanya, bahkan dikabarkan telah tewas. Sedangkan Sentanu tertangkap. Wirya Santika dan anak buah sandinya berhasil menyusup ke benteng lawan dan membawa kabur Sentanu menuju padepokan milik gurunya.
Tertangkapnya Pangeran Diponegoro membuat serdadu Belanda semakin brutal. Semua yang dianggap terlibat menjadi incaran untuk ditangkap atau dihukum mati, tak terkecuali padepokan yang dianggap mendukung pemberontakan. Padepokan Eyang Wanu Tejokusumanpun tak lepas dari kedatangan para serdadu dan pendekar bayaran. Dengan kecerdikannya Eyang Wanu menyamarkan padepokan pencaknya sebagai pusat budaya tari Jawa. Menjelang kematiannya Eyang Wanu Tejakusuma membuat wasiat demi keselamatan murid-muridnya untuk membubarkan padepokan dan mengembalikan Pusaka Kanjeng Suryaraja ke Istana, sedangkan serat gubahannya di serahkan kepada muridnya yang lain untuk dilarikan ke timur Jawa menuju Gunung Meru Agung. Salah seorang bangsawan keraton yang memihak Belanda mengetahui hal ini dan memburu keberadaan serat itu. Mampukah Sentanu melaksanakan wasiat sang guru, bagaimanakah nasib Narasoma dan Larasati, serta nasib Wirya Santika yang menyerahkan pusaka ke Istana?
Tokoh Utama
Wirya Santika
Sentanu
Narasoma
Larasati
Karya yang Terhubung
#1
Kabut Desa Kaliwening
#2
Sisa Serdadu Perang Jawa
#3
Rahasia Serat Kiai Suryaraja
#4
"Mbah Jenggot" Siluman Kera Dari Menoreh
#5
Eyang Wanu Wanareja
#6
Sandhiyudha Mataram
#7
Pertarungan Garuda dan Elang Di Punthuk Setumbu
#8
Antareja Amblas Bumi
#9
Wasiat dari Pusara Sang Guru
#10
Perjalanan Keramat
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
42
Dibaca
5.1k
Tentang Penulis
prasetya widiharsa
https://gubuklangit.blogspot.com
Bergabung sejak 2020-05-26
Telah diikuti oleh 212 pengguna
Sudah memublikasikan 4 karya
Menulis lebih dari 53,136 kata pada novel
Rekomendasi dari Sejarah
Novel
Perburuan Pusaka Kanjeng Kiai Suryaraja
prasetya widiharsa
Novel
Wuhan Diary
Bentang Pustaka
Novel
55 Kisah Inspiratif Entrepreneur
Gagas Media
Flash
Ku kubur hatiku di padang ilalang
Lentera jingga
Novel
Kaok Gagak di Kahayan
Han Gagas
Novel
Nona yang Ternoda
Kalam Insan
Novel
Fantasteen Far Away
Mizan Publishing
Novel
General Kyy: Legend of War and Peace
Rizky Yahya
Flash
A Bittersweet Reminder
Hendra Purnama
Novel
Putri Eng Kian Sang Permaisuri
widyarini
Novel
Sepenggal Kisah Sang Patriot Bangsa
Sri Setyowati
Novel
HARAPAN YANG SIRNA (Sepenggal Kisah Di Balik Mei '98)
Johanis Flegon Ph Henukh
Novel
The Villainess is Acting Weird!
Cloudland
Novel
Jalan Lain Menuju Pulang
AS Rosyid
Novel
Perempuan, Tragedi, dan Air Mata
Astuti Parengkuh
Rekomendasi