Asap Rokok, Kopi dan Pisang Goreng

Asap rokok bilang ia lebih kotor daripada kopi dan pisang goreng. Kopi bilang hanya untuk yang pasif, kopi bilang asap rokok tidak lebih kotor daripada dirinya. Pisang goreng tertawa, ia anggap dirinya paling kotor karena berminyak, penuh kolesterol.

Asap rokok bangga ia bisa terbang, tapi terdiam saat kopi bilang ia dapat mengalir. Kopi pun terdiam saat pisang goreng bilang ia dapat timbulkan nafsu.

Asap rokok menyombongkan diri pada kopi dan pisang goreng bahwa ia dapat timbulkan candu. Kopi tertawa, menurutnya, dirinyalah yang paling banyak membuat orang kecanduan. Tapi kopi langsung terdiam saat pisang goreng bertanya mana yang lebih banyak dipilih orang untuk ditelan.

Asap rokok berkoar lihat saja siapa yang paling duluan dijamah di antara mereka.

5 menit...

Bara sudah mulai menyentuh filter, asap rokok hampir lenyap, asap rokok meringis, menangis. Kopi mulai kedinginan, kopi mulai menangis. Pisang goreng juga jadi lembek dan jadi terisak.

10 menit...

Asap rokok menyerah, hilang, mati. Kopi basi, mati. Pisang goreng lembek, berminyak, berkeringat, mati.

Bapak datang, ia melihat ke rokok, ke kopi, dan ke pisang goreng, ‘Mbok... tolong bereskan di depan, Bapak mau nonton TV!’

Senin, 240303

2 disukai 2.9K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction