Sebuah Keraguan

Aku ingin tahu, kemana kau pergi saat itu? Hingga kau mengabaikan aku.

Kerap kali aku teringat akan hari itu. Hari yang sangat berat, padahal hari itu, angin cukup segar menerpa ku. Anehnya, aku tak hentinya merasa gelisah.

Aku ingin tahu. Kenapa kamu setega itu. Apa hubungan kita selama ini hanya lelucon bagimu?

Aku masih saja tak menyangka. Kenapa kamu bisa setega itu. Sejak hari itu, kau terus-menerus membuat ku berfikir. Dan jawabku selalu tak habis pikir. Kenapa harus kamu?

Rasanya aku ingin sekali, menganggap hari itu sebagai mimpi. Sebuah mimpi buruk yang sangat mengusik dan aku berharap saat pagi hari tiba, aku akan merasa baik-baik saja. Tapi sayangnya itu semua bukanlah mimpi. 

Hai……

Apa kita masih baik-baik saja? 

Sejak hari itu, setiap kita bertemu. Rasanya sangat berat bagiku. Aku merasa teramat berat untuk menerima mu lagi dan aku jadi teramat penat untuk menjelaskan lebih lanjut, saat wartawan mu itu selalu saja mengusik ku dengan mengajukan sebuah pertanyaan yang sebetulnya sangatlah menyudutkan ku.

Dan kau hanya pura-pura tak tahu. Jujur saja aku masih penasaran akan kisahmu. Kenapa kamu malah memilih pergi dari pada membantuku. Berada disisi ku. 

Aku sungguh tak habis pikir. 

Kenapa kamu? 

Kenapa harus kamu? 

Apa ini karena aku yang terlalu mudah percaya atau aku yang terlalu bodoh?

Ku harap suatu hari nanti aku mendapatkan penjelasan dari mu, akan hari itu. Ku harap penjelasan mu itu dapat ku percaya dan bisa ku terima, dapat meluruskan prasangka ku selama ini.

Dari sudut hati ku yang terdalam. Aku sungguh sangat merindukanmu. Aku rindu hari-hari kebersamaan kita dulu. Aku ingin sekali mengulang waktu. Disaat kita sama-sama menghabiskan waktu dan riang bersama. Bercanda gurau dan menghilangkan beban yang ada, bersama.

Akankah suatu hari nanti kebersamaan itu terulang kembali?

Apakah kita bisa memperbaiki hubungan kita yang tak pernah ada titik lurusnya.

Atau malah kita tetap bermusuhan dalam diam tanpa adanya sebuah penjelasan. Aku merasa begitu banyak rahasia yang tersimpan di hari itu. Tapi aku tak tahu, apa rahasia itu. 

Apakah ada yang kamu sembunyikan dari ku?

Atau semua itu hanyalah kecurigaan ku saja?

Aku sangat berharap kalau kau tidak terlibat dalam masalahku itu. Aku masih ingin menjadi orang spesial mu. Tapi, aku sendiri saja masih meragukanmu.

Apakah hubungan kita masih baik-baik saja?

Tanpa bersua tanpa bertukar kabar dan itu sudah berlangsung cukup lama. 

Apakah masih ada secerca harapan untuk hubungan kita?

3 disukai 4.5K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Saran Flash Fiction