Payung Merah Jambu

Ini sudah malam, seorang anak kecil dengan permen di mulutnya yang belum habis, ia datang menemuiku bermaksud memamerkan payung berwarna merah jambu. Katanya, ia berulang tahun hari ini dan mendapat hadiah dari ayahnya payung dengan warna kesukaannya. Ia sengaja mampir ke rumahku sebelum pulang, mungkin ia ingat kalau aku belum memberinya ucapan ulang tahun dan mungkin ia berharap aku memberinya hadiah. Ya, benar ternyata. Lalu aku minta saja ia melihat kameraku dan kuambil gambarnya, kubilang ini hadiah ulang tahun dariku. Nanti kucetak dulu dan kuberikan fotomu. Selamat ulang tahun yaa

Esoknya, cuaca sangat baik. Tidak panas juga tidak hujan. Dari tadiΒ aku lihat lagi ia bolak balik lewat depan rumah dengan payung itu. Ia bermain dengan membawa payung kesana kemari, repot sekali bermain sambil mengurusi payung, pikirku. Kuingat ingat aku dulu juga pernah dihadiahi payung berwarna merah jambu, juga di hari ulang tahunku. Tapi warnanya lebih terang. Sialnya baru sehari, payung itu patah. Aku menyimpannya di teras rumah dan tidak sengaja terinjak motor bapak. Waktu itu, aku benar-benar berontak marah dan menangis. Kacau sekali, kuingat ingat lagi lucu juga kejadian masa itu. Semoga anak tadi, tidak bernasib sama denganku

Anak kecil itu datang lagi dan menagih fotonya. Kuberikan fotonya dengan bingkai warna kesukaannya. Tampak matanya sembab lalu kulihat ia tidak bersama payungnya. Kucari-cari payung di sekitarnya. Belum juga kutanyakan, ia bilang payungnya sudah rusak..

1 disukai 1 komentar 4.9K dilihat
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
seolah kehidupan itu berulang ceritanya, berulang pula sedih dan tawanya. πŸ‘ 🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟
Saran Flash Fiction