The Junkie
17. Janji Untuk Berubah Selamanya
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. KAMPUS — SORE

Rendi duduk di bangku taman kampus. Dia melirik jam tangannya. Raka dan Maya kemudian datang. Mereka hampir bareng. 

RENDI

Kalau kita mau berubah, sekaranglah waktunya yang tepat, kumpulkan semuanya dan kita siap berubah sekarang! (suara yang keras dan tegas)

Raka diam, lalu dia memandangi Maya.

RAKA

Lalu, apa artinya kemarahanmu saat aku make di toilet Rumah Sakit waktu itu? (tatap tajam pada Maya)

Maya menunduk.

RENDI

Sudahlah, ayo berangkat.

Raka dan Maya ikut saja. matahari rebah di ufuk barat. Mobil diparkirkan di tepi sungai.

Mereka berjalan menuju jembatan, senja indah tampak menawan, rombongan burung terbang di atas air.

Tangan Rendi menengadah meminta barang. Raka mengeluarkan dari busa dan saku kecilnya. Maya juga mengeluarkan barang dan memberikannya ke Rendi.

Rendi mengambil sebagian, dan mengembalikan barang itu pada mereka.

RENDI

Pada hitungan ketiga ayo kita lempar!

Rendi menatap mata keduanya. Maya mengangguk. Raka juga mengangguk.

RENDI

Sudah mantab. Mantapkan hati kalian!

Keduanya mengangguk.

RENDI

1,2, 3!!

Bersama-sama seketika mereka melemparkan barang haram itu sekuat-kuatnya ke tengah sungai.

Rendi tertawa lepas, diikuti oleh Maya dan Raka.

RENDI

Aku kemarin sudah keluar dari kerjaan jadi bartender, aku buka usaha, jualan pulsa dan pakaian muslim. Aku berharap, kalian juga berhenti berzina, menikahlah!

Maya menatap Raka dengan pandangan penuh harap.

Raka tersenyum, setelah terdiam sejenak, dia menatap Rendi dan Maya. Raka mengode agar Rendi menjauh dari mereka.

RAKA

Bolehkah aku jujur padamu. Baiklah jika harus menikah. Namun, kau harus tahu (bisik lirih)

Raka terdiam, lama.

MAYA

Aku siap mendampingimu apa pun keadaanmu, Ka.

RAKA

May, jujur, aku mencintai perempuan lain.

MAYA

Siapa perempuan itu? (kaget)

RAKA

Semilla.

Wajah Maya tambah kaget. Raka menarik napas panjang.

RAKA (VO)

Sejak pertama aku melihatnya di kampus sebagai mahasiswa baru, aku sudah jatuh cinta padanya. Hanya aku minder dengan gaya hidupnya yang highclass.

Maya menatap Raka nanar, matanya berkaca-kaca. Dia kemudian meninggalkan mereka, berjalan cepat-cepat ke arah jalan.

Rendi menatap mata Raka dengan sorot bertanya, Raka hanya angkat bahu dan menarik napas panjang.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar