Ayah, Ke Mana Orang-Orang Setelah Mati?
Horor
Tujuh hari setelah ibu meninggal, aku berdiri di ambang kamar Ayah. Usiaku sepuluh tahun. Tubuhku kecil, tetapi rasa kehilangan sudah menumpuk seperti kumpulan batu yang menekan dada. Rumah sunyi, kecuali detak jam yang terasa lebih berat dari biasanya dan napas Ayah yang terdengar tertatih.
“Ayah… sekarang Ibu di mana? Dan ke mana Ibu kalau sudah bangun?” tanyaku, lirih, merintih.
Ayah menatapku lama. Senyum tipis muncul di bibirnya. Hangat, tetapi berat seperti kata-kata yang sudah menggantung lama untuk diucapkan. Ia lantas menepuk kepalaku dengan lembut. Suara rendahnya menenangka...
Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Suka
Favorit
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Horor
Cerpen
Ayah, Ke Mana Orang-Orang Setelah Mati?
Jasma Ryadi
Flash
Adel Tersayang
Rere Valencia
Novel
Sazadah Hitam
Paul Sim
Novel
Lenting
A.R. Rizal
Flash
Bayangan Putih
Luca Scofish
Skrip Film
R. 508
Kinanti Atmarandy
Novel
The Last Karta
Samuel Fetz
Novel
Divisi Astral
Naufal Abdillah
Cerpen
Rahasia Hamidah
Jariah Publishing
Flash
Rumah Mbakku
Amelia Purnomo
Novel
Teror Jam 12 Malam
Maghfira Izani
Novel
Spooky Stories: Cursed Room
Noura Publishing
Novel
Boneka Petaka
Eve Shi
Novel
Fantasteen Ghost Dormitory in Den Haag
Mizan Publishing
Skrip Film
Raib
PUTRI AYU ARNINGTYAS
Rekomendasi
Cerpen
Bronze
Ayah, Ke Mana Orang-Orang Setelah Mati?
Jasma Ryadi
Flash
Mengapa Harus Ada Cinta dalam Pernikahan
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Mereka Bilang Aku Durhaka
Jasma Ryadi
Flash
Di Tepi Jurang
Jasma Ryadi
Flash
Rumah Tanpa Isinya
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Setelah Malin Menjadi Batu: Doa Uni Salamah
Jasma Ryadi
Flash
Akar di Kepala Ibu
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Sore Hari Setelah Ibu Tiada
Jasma Ryadi
Flash
Jejak
Jasma Ryadi
Flash
Aku dan Sebatang Rokok di Tangannya
Jasma Ryadi
Flash
Aku atau Dia
Jasma Ryadi
Flash
Sisa Siang
Jasma Ryadi
Flash
Gerimis yang Percuma
Jasma Ryadi
Flash
Telepon
Jasma Ryadi
Cerpen
Bronze
Dua Kunci
Jasma Ryadi