Selangkah Maju (Script)
14. 14. Cerita

86. INT. KAMAR ALAN — MALAM

Alan terngiang ucapan farel soal perempuan yang bekerja di restorannya. Padahal tidak tahu bagaimana rupanya tapi Alan kepikiran terus.

ALAN

Bodo amat lah yang penting gue tahu sekarang kalau resto nggak jadi dijual sama si Farel.

Alan membenamkan wajahnya kedalam selimut namun suara Alder menangis dipojokan membuatnya harus bangun.

ALAN

Alder kam...

Alder tidak ada di pojokan kamarnya membuat Alan merinding lalu berlari ke kamar Alder untuk memastikan.


87. INT. KAMAR ALDER — MALAM

Alan buru-buru menutup pintu dan melihat Alder sedang tidur pulas lalu ia mendekat dan duduk memperhatikan.

ALAN

Kenapa rumah gue jadi syuting film horor der. (merasa was-was)

ALDER

Jus angker! (muncul dibelakang Alan)

Alan kaget karena Alder sedang tersenyum sambil membawa sikat gigi lalu dikasur tidak ada siapapun.

ALAN

Terus tadi... (merinding melihat kasur)

ALDER

Jus kenapa? (mendekat ke Alan)

Alan merinding kemudian kabur ke ruang tamu sementara Alder hanya kebingungan menatapnya.


88. INT. RESTORAN — PAGI

FAREL sedang menyapu lalu melihat sebuah kaki membuatnya mendongak siapa pemiliknya ternyata Alan dengan wajah kusut dan banyak pikiran.

FAREL

Lo kenapa Lan? (heran)

ALAN

Rumah gue... (ketakutan)

FAREL

Kenapa sama rumah lo? digusur?

ALAN

Gue mau tidur gak usah ganggu gue dan tolong urusin Alder buat hari ini. (tidur disofa)

FAREL

Ken...

ALAN

(memotong) Lo nanya lagi gue blokir tuh mulut, mau?

FAREL

Kan gue kan lagi kerja nanti gaji gue turun, siapa yang tanggung jawab?

ALAN

Gue bosnya disini. (menyombongkan diri)

FAREL

Ya juga sih tapi...

ALAN

Sana urus Alder gue mau istirahat dulu. (mengusir Farel)

FAREL

Emang kenapa sih lo ada masalah? kenapa?

ALAN

Jangan ganggu gue, sana urus Alder dia sendirian di rumah.

FAREL

Untung lo bos gue. (menggumam sambil menyimpan peralatan sapu)

FAREL (CONT'D)

Bos aneh Lo! (menatap Alan sekilas lalu pergi ke rumah Alan)


89. INT. RUMAH ALAN — PAGI

Alder menangis membuat Farel buru-buru mendatanginya. Farel segera menggendong Alder dan menenangkannya.

FAREL

Jangan nangis der ini ada om ayey. (menenangkan dengan wajah ceria)

Alder

Jus angker gak ada! (masih nangis)

FAREL

Oh dia ke restoran tadi om ketemu kok.

Alder

Kenapa gak ajak aku?

FAREL

Buru-buru katanya jadi jangan sedih lagi ya mending kita mandi oke terus makan deh.

ALDER

Nggak mau.

Farel

Maunya apa?

ALDER

Main bola.

FAREL mengedarkan pandangannya lalu menurunkan Alder dan mencari bola yang dimaksud tapi tidak ada jadi dia bingung.

FAREL

Mending mandi aja terus makan dan ketemu jus angker gimana?

Alder

Ketemu jus aja nggak mau mandi.

FAREL

Makan mau?

Alder

Nggak mau, maunya ketemu jus angker dia ninggalin aku kayak bapak. (sedih)

FAREL menghela napasnya susah sekali membujuk Alder sesuai ucapan Alan.

Beberapa menit kemudian Alder main robot robotan dan menjatuhkan vas bunga. FAREL yang mengantuk mendadak siaga lalu mendekat.

FAREL

Der hati-hati nanti kamu terluka. (panik)

ALDER

Maaf om ayey jangan marah. (menunduk sedih)

FAREL

Nggak kok asal kamu mainnya hati-hati jangan sampai mecahin barang nanti kamu luka luka itu sakit loh.

ALDER

Tau kok hehe... (cengengesan)

FAREL

Mandi ya?

ALDER

(menggeleng) Nggak mau.. dingin.

FAREL

Pakai air panas mau?

ALDER

(menggeleng) Nggak mau dingin.

FAREL

Nggak dingin kok beneran.

ALDER

Nanti panas, kulit aku gosong om.

FAREL menepuk jidatnya dan membereskan pecahan vas saja.


90. INT. RESTORAN — PAGI

Veli datang ke restoran menemukan bosnya sedang tidur di kursi hanya bisa berucap sabar. Dia menyangka itu farel bukan Alan lalu Veli pergi ke dapur dan memeriksa beberapa bahan makanan.

Alan masih terlelap tidur dan melupakan masalahnya soal hantu dirumah.

Alan bangun lalu mengedarkan pandangannya.

ALAN

Dimana ini (beat) oh iya restoran mending makan, laper gue... (bangkit dari tidurnya)

Alan berjalan ke dapur.


91. INT. DAPUR – RESTORAN — PAGI

Alan menguap sesekali mengucek matanya lalu membuka kulkas dapur dan Veli juga ada di dekat meja untuk mengambil sendok terkejut ketika ada Alan di dekat kulkas.

VELI

Maling! Heh kamu maling? (panik)

ALAN

(berbalik) Lo Veli?

VELI

(mengerutkan keningnya merasa kenal dengan Alan) Iya kam...

ALAN

Gue bos lo, gue Alan.

VELI

FAREL?

ALAN

Dia pegawai.

VELI

Oh maaf bos silahkan lanjutkan. (mundur dan merasa malu)

Veli kembali membereskan sendok dan sesekali menoleh pada Alan yang mulai memasak dengan mudah.

Veli menatap takjub Alan dan acara membereskan sendok terhenti.

Alan menuangkan makanannya ke piring lalu mengambil sendok disebelah Veli. Veli mematung dan tersadar cepat-cepat pergi ke kamar mandi.

ALAN

Dia kenapa aneh banget? (bingung)

Alan membawa makanannya ke depan dan makan disana dengan lahap.


92. INT. RUMAH ALAN — PAGI

FAREL dibuat pusing dengan kelakuan Alder setelah mandi tapi tidak mau mengganti bajunya alhasil ubin basah membuatnya harus mengepel.

FAREL

Gini amat nasib gue. (menghela napas lelah)

ALDER

Om ayey, halo! (melambaikan tangan sambil senyum)

FAREL

Halo... (balas melambaikan tangan dengan senyuman lebar)

FAREL terus membersihkan jejak air yang dijatuhkan Alder kemudian duduk dilantai karena lelah.

FAREL

Sampai kapan tuh bocah ngerjain gue? (tidak sanggup lagi dan ingin pulang)


93. INT. DAPUR –RUMAH ALAN — SIANG

FAREL sedang memanaskan makanan dan Alder yang sudah mengganti baju itupun karena sudah merasa kedinginan sedang berlarian kesana-kemari lalu mendekat pada Farel.

ALDER

Om ayey lagi apa?

FAREL

Masak.

ALDER

Masak apa kok aku gak bisa lihat?

FAREL menggendong Alder.

ALDER

Wah masak apa ini?

FAREL

Roti bakar keju... tan.

ALDER

Aku suka cokelat om.

FAREL

Keju lebih enak der.

ALDER

Cokelat.

FAREL

Iya cokelat nih.

ALDER

Eh keju deh hehe...(cengengesan)

FAREL tersenyum dan menurunkan Alder dari gendongan lanjut memanaskan roti sambil menghela napasnya. Dia tidak sanggup berlama-lama dirumah Alan untuk mengurusi Alder.


94. INT. RUANG TAMU – RUMAH ALAN — SIANG

Fajri diam-diam masuk lalu melihat Alder sedang makan roti. Dia ikut bergabung dan Farel datang dari dapur kaget.

FAREL

Anak siapa dia? (kebingungan menatap Fajri)

FAJRI

Halo om. (melambaikan tangan)

FAREL

Kamu anak siapa?

FAJRI

Tetangga om Alan, om aku boleh minta lagi gak makanannya ini enak banget.

FAREL mendekat memberikan pada Fajri karena masakan yang dipanaskan cukup banyak.

FAREL (V.O)

Dua bocah sekaligus apa gue sanggup?

FAREL makan dengan frustasi dan tidak bersemangat sementara Fajri dan Alder sibuk makan sambil berceloteh ria.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar