Selangkah Maju (Script)
3. 3. Teman Baru

20. EXT. GARASI — SORE

Alan mengeluarkan motornya kemudian membersihkan debu-debu yang menempel pada motor menggunakan kanebo.

Alder datang langsung memanggil Alan membuat Alan kaget.

ALDER

Jus angker!

ALAN (V.O)

Dimana-mana ada si bocil! (mengembuskan napas kasar)

ALDER

Om jus!

ALAN

Apa?

ALDER

Jus angker lagi ngapain?

ALAN

Makan.

ALDER

Kok makanannya aneh kan motor itu buat pergi ke jalan.

ALAN

Nah kamu tahu fungsinya jadi nggak usah tanya terus oke, mending diem.

ALDER

Jus angker!

ALAN

Apalagi?

ALDER

Aku mau bantu, sini elapnya!

Alan memberikan kanebo baru pada Alder. Keduanya asyik membersihkan motor.

21. INT.DAPUR — MALAM

Alder sedang makan sedangkan Alan membuat dalgona kopi yang membuat tangannya pegal saat terus mengaduknya tanpa jeda.

Alan menyerah langsung minum air putih saja.

ALAN

Der, nenek kamu rumahnya dimana?


ALDER

Di rumah.


ALAN

Maksudnya tempat tinggalnya dimana?

ALDER

Di rumah.

Alan kesal beralih ke pernyataan lain.

ALAN

Yaudah bapak kamu deh dimana rumahnya?


ALDER

(berpikir) Di... (beat)

ALAN

(memotong) Dimana? jangan bilang di rumah lagi.

ALDER

Di... nggak tau. (menggeleng kecil)


Alan mengembuskan napas karena lelah bicara dengan Alder yang masih anak-anak. Alan mengambil minuman diberikan pada Alder.

ALDER

Makasih jus angker!

Alan mengangguk kemudian pergi ke kamarnya dan Alder memperhatikan kepergian Alan setelah itu menunduk sedih.

ALDER

Bapak kemana sih, alder kangen sama mama juga.


Alder melanjutkan makan takut dimarahi Alan jika ketahuan tidak menghabiskan makanannya.

22. EXT. HALAMAN — PAGI

Alder main di halaman sesekali berlarian karena ada bola entah punya siapa. Ia terjatuh ketika menendangnya tapi bangun lagi kembali bermain.

Fajri yang bosan tidak ada teman melihat Alder bermain sendiri pun mendekatinya dengan naik tembok.

FAJRI

Hai aku Fajri, mau main topeng gak?

Alder menggeleng sedikit takut.

FAJRI

Ini seru kok sambil main bola itu kebetulan bolanya punya aku, mau kan?

ALDER

(memberikan bolanya) Maaf.

Alder berlari ke dalam rumah membuat Fajri keheranan.

FAJRI

Padahal mau main bola juga, kenapa dia lari?

Suara ketukan pintu terdengar kencang membuat Alder segera datang tapi ragu ia pun memanggil Alan saja.

ALDER

Jus angker ada tamu ketuk pintu terus! (teriak)

Dengan ogah-ogahan Alan muncul dan membukakan pintu.

23. EXT. TERAS RUMAH — PAGI

Alan menunggu Fajri bicara tapi Fajri malah celingak-celinguk mencari sesuatu ke dalam rumahnya.

ALAN

Mainan kamu gak lompat ke rumah ini jadi pulang sana, berangkat sekolah!

FAJRI

Om galak, aku mau ajak anak kecil tadi lari ke rumah ini.

ALAN

Ngapain kamu mau ajak dia?

FAJRI

Main bola lah. Dia tadi suka main bola cuma takut eh malah masuk ke dalam.

ALAN

Alder ini ada yang mau ajak kamu main, mau om usir aja ya?

ALDER (V.O)

Iya.

Alder diam di dalam rumah tidak mau bertemu Fajri karena takut.

ALAN

Dengar kan jawabannya pulang gih sekolah terus belajar yang bener.

FAJRI

Om galak pelupa ini Minggu mana ada sekolah buka.

ALAN

Masa ini hari Minggu? (kaget)

FAJRI

Makannya om lihat tanggal jangan lihat cuaca terus. (tertawa)

ALAN

Der, keluar sini!

Alder datang menundukkan kepalanya.

ALAN

Main ya sama si Fajri, bang aja panggilannya soalnya dia lebih tua dari kamu.

FAJRI

(mendengkus) Om kali tua, aku kan masih anak-anak.

ALAN

Oke Der, kalau dijahati sama dia lawan aja ya.. jangan takut!

ALDER

Jus Angker mau kemana?

FAJRI tertawa mendengar panggilan pada Alan tapi dianggap angin oleh Alder dan Alan.

ALAN

Ada urusan sedikit, kamu sama dia dulu ya? (melirik Fajri)

Fajri menarik Alder agar segera main bola dengannya.

ALAN

Heh mainnya disekitaran sini, awas aja kalau jauh-jauh!

FAJRI

Siap om galak jus... apa tadi Der?

ALAN

Gak usah dijawab Der, sana main aja.

Alan menuju garasi dan melajukan motornya sambil membunyikan klakson dibalas lambaian tangan dari Fajri diikuti Alder.

24. EXT. JALAN — SIANG

Alan memacu kendaraannya supaya lebih cepat ke tujuan tapi suara ponselnya terus bergetar membuatnya menepi.

ALAN

Halo!

BENI (V.O)

Jangan ngegas lah. (ketawa)

ALAN

Beni?

BENI

Siapa lagi sobat lo yang paling menyusahkan.

ALAN

Bawa anak lo dirumah gue, Lo gila apa gimana main titip anak ke gue.

BENI

(terkekeh) sabar.. selow masih mending dititip daripada dibuang.

ALAN

(geram) Dimana lo? mumpung gue dijalan biar gue samperin, dimana lokasi lo sekarang?

BENI

Gue gak bisa kasih tau pokoknya jaga aja anak gue nanti kalau gue udah sukses baru diambil.

ALAN

Lo.. Halo! (teriak)

Alan mengacak rambutnya frustrasi.

ALAN

(menepuk jidatnya) Gue lupa lagi.

Pergi ke motornya dan lanjut menjalankan.

25. INT. KAFE — SIANG

Alan membuka pintu kafe dengan buru-buru bahkan waiters yang mengantar pesanan hampir tertabrak untung tidak jadi.

Ia mengedarkan pandangannya mencari-cari objek dan ketemu perempuan (24) dengan rambut bergelombang menoleh padanya.

ALAN

Maaf tadi aku kena macet.

PEREMPUAN

Alasan, aku tadinya mau hubungan ini berlanjut tapi tau kamu itu pelupa aku jadi berubah pikiran. (kecewa)

ALAN

Jangan dong! aku...

Perempuan itu pergi tanpa mau mendengar penjelasan Alan.

ALAN

Padahal dia kayaknya tulus eh taunya gak sabaran. (menghela napas berat)

Alan makan saja yang ada di mejanya lumayan untuk mengganjal perutnya yang tiba-tiba lapar.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar