Selangkah Maju (Script)
5. 5. Kekacauan Dapur

32. INT. DAPUR RESTORAN — SORE

Alan terkejut dengan keadaan dapur yang berantakan pantas saja tidak ada pembeli dapurnya saja tidak menunjukkan kerapian sama sekali. Ia tidak boleh marah karena kemarahannya akan membuat keadaan memburuk.

Alan menghela napas mulai membersihkan lalu ada Alder mengintip dengan Farel di sudut pintu. Keduanya terus memperhatikan namun Alder menjatuhkan baskom stainless kecil sehingga Alan menoleh.

ALAN

Ngapain kalian ngintip?

FAREL

Gue diajak nih bocil bos, jangan marah ke gue. (menunjuk Alder dengan yakin)

ALDER

Om ayey kok yang ngajak.

ALAN

Gue lebih percaya omongan anak-anak.

Farel terdiam, ia merasa disudutkan tapi memang kenyataan daripada Alan semakin marah ia ikut membersihkan dapur diikuti Alder yang asyik menyapu lantai tapi sapunya terbalik.

Farel tertawa.

FAREL

Gak sekalian Der kamu ikut lomba stand up komedi.

ALDER

Om ayey ngomong apa jus... (menoleh ke Alan)

Alan menggelengkan kepalanya agar alder tidak menyebut panggilannya ke Alan di depan Farel tapi tidak dipahami.

ALDER

Jus Angker kenapa, ada ular ya?

Farel kembali tertawa bahkan perutnya terasa sakit.

FAREL

Jus angker ha-ha-ha (tertawa)

ALAN

Gak usah ketawa lo! mau gak gue gaji lo? (mengancam)

FAREL

(terdiam lalu memohon) Jangan bos gue cuma lucu aja denger bocil anak lo ini. (menunjuk Alder)

ALAN

Bukan anak gue!

FAREL

Ya anak temen lo maksudnya.

ALDER

Jus Angker katanya mau ajak aku ketemu mama sama bapak.

Alan

Mampus! (menggumam)

FAREL

Bos anaknya katanya mau ketemu mama tuh! (meledek)

ALAN

(memberi tatapan tajam) Lo ikut ngomong lagi gue pecat!

FAREL

Ampun bos! gue diem nih.

Alder menarik ujung pakaian Alan supaya pergi.

ALDER

Jus ayo ketemu mama sama bapak!

FAREL

Mama aja Der bapaknya kan udah ada.

Alan menatap tajam Farel yang cengengesan.

FAREL

Iya gue diem, gue jadi batu.

Alan jongkok mensejajarkan diri dengan Alder.

ALAN

Alamatnya om lupa dimana.

Farel berusaha menahan tawa. Ia seperti disuguhi adegan drama anak dan ayah di kenyataan.

ALDER

Jus angker bohong! (menahan tangisnya)

Alder pun menangis kencang membuat Alan kebingungan sedangkan Farel diam bak patung.

ALAN

Lo bantuin gue kek malah jadi batu Malin Kundang.

FAREL

(ikut jongkok) Der udah jangan nangis mending main aja yuk sama om ayey!

ALDER

Nggak mau! aku maunya ketemu mama sama bapak. Mereka dimana? (bingung)

FAREL menoleh ke Alan.

FAREL

Dimana?

Alan mengangkat bahunya, tidak tahu.

FAREL

Der, mama sama bapak kamu kab- kerja. jadi.. jangan nangis ya?

ALDER

Kenapa kerjanya lama gak mau ajak alder?

FAREL (V.O)

Mati gue!

Alan mentertawakan Farel sambil pura-pura melihat ke segala arah.

FAREL

(bergumam penuh derita) gue jadi gak suka bocil kalau begini ceritanya.

ALDER

Om ayey aku mau ke bapak sama mama?


Farel menggendong Alder lalu membawanya ke belakang restoran. Alan menoleh sesaat kepergian Alder dan lanjut bersih-bersih.

33. EXT. BELAKANG RESTORAN — SORE

Farel mendudukkan Alder pada kursi panjang. Ia berjongkok didepan Alder.

FAREL

Jangan nangis ya!

ALDER

Tapi mama sama bapak...

FAREL

Kamu lihat deh langit itu! (menunjuk ke atas langit dan duduk disamping Alder)

Alder mengangguk.

FAREL

Nah dibawahnya ada mama sama bapak kamu lagi kerja.

ALDER

(menatap Farel dan tangisannya mereda) Dimana?

FAREL

Dimana-mana, kan kerja tempatnya bisa pindah.

ALDER

Aku mau ketemu...

FAREL

Iya kamu harus berdoa dan dengar ucapan jus angker kan namanya om tadi nanti ketemu mama sama bapak kamu cepat.

ALDER

Beneran om? Janji?

FAREL

I-ya. Jadi jangan lagi nangis ya karena anak laki-laki itu harus... kuat!

ALDER

Iya! Aku kan robot!

FAREL

Ya terserah kamu aja.

Alder akhirnya tersenyum lagi membuat Farel lega. Hampir saja ia menyerah tapi bujukannya akhirnya berhasil.

FAREL

(menggendong Alder) Yuk ke papi kamu.

ALDER

Aku gak punya papi, om ayey. (bingung)

FAREL

Jus angker maksudnya, kita bantu dia lagi yuk kasihan bersihin dapur sendirian.

ALDER

Ayo!

34. INT. DAPUR RESTORAN — MALAM

Alan sedang masak kemudian Alder dan Farel duduk di kursi plastik menonton Alan.

Alan memasak es krim goreng karena hanya menemukan es krim dan roti di kulkas lalu menyajikan makanannya di depan Alder dan Farel.

FAREL

Apaan nih? (duduk sambil menurunkan Alder di kursi sebelahnya)

ALDER

Kue! (tepuk tangan)

ALAN

Makan

Farel dan Alder makan hidangan buatan Alan. Keduanya saling pandang sesaat lalu kompak mengacungkan jempol pada Alan.

FAREL

Maksudnya apa nih?

ALDER

Enak! (berseru)

ALAN

Kamu belum makan jadi enak ngomongnya. (mengacak pelan rambut Alder)

Alder tertawa lanjut makan kalau Farel sudah selesai makan soalnya porsinya tidak mengenyangkan perutnya.

FAREL

Bos ini mau tutup aja restorannya?

ALAN

Gak tahu gue oh iya pekerja yang kemarin itu kabur apa gimana, kok dia gak muncul. Gak kayak Lo?

FAREL

Gue itu definisi pegawai setia jadi mau lo susah atau senang gue ada disamping lo.

ALAN

(bergidik) geli gue , ayo Der pulang!

FAREL

Terus gimana Bos?

ALAN

Besok aja lanjutannya bocil disamping lo kayaknya udah ngantuk.

ALDER

Nggak. (menguap)

ALAN

Anak-anak harus bobo, ayo pulang besok main lagi sama dia. (menunjuk Farel)

Farel menunjuk dirinya dengan syok.

ALDER

Asyik dadah om ayey!

Farel hanya tersenyum melambaikan tangan pada Alder.

Alan menggendong Alder dan melemparkan kunci restoran pada Farel yang tak siap. Keduanya pun pergi meninggalkan Farel yang mesti beres-beres sisanya.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar