Kirim izin baca kepada penulis skrip ini?
Blurb
Tersebutlah di suatu tempat pemujaan, sedang diadakan sebuah ritual. Saat ritual berlangsung berbagai gangguan mulai muncul. Tentang desas-desus adanya patung baru yang mampu menunjukkan surga pada manusia, tentang kabar palsu surga, dan soal gemuruh dari langit yang tak kunjung habis.
Semua orang di pemujaan tersebut penasaran dengan apa yang terjadi. Terutama rasa penasaran terhadap patung baru yang katanya bisa memperlihatkan nirwana bagi siapapun yang menatap matanya. Bersamaan dengan datangnya rasa penasaran, orang-orang sebenarnya juga sedang ketakutan akibat guntur misterius yang berbunyi dari langit. Mereka takut akan adanya peristiwa buruk yang mendekat.
Ketika semua orang meninggalkan tempat pemujaan, patung-patung menunjukkan sebuah eksistensi yang nyata. Patung-patung hidup. Merasa, meraba, dan bicara layaknya manusia. Patung-patung di tempat pemujaan khawatir sekaligus resah tentang gemuruh yang tak habis-habis. Mereka juga khawatir tentang keberadaan mereka yang akan digeser oleh patung baru.
Manusia-manusia selalu mengambil sikap. Para pengikut di tempat pemujaan melakukan sebuah tindakan nekat. Mereka memaksaka agar patung-patung yang ada di altar segera diganti dengan patung baru yang lebih menjanjikan nirwana.
Pada saat pertikaian itulah kekacauan menyeruak. Dari antara patung dengan patung, patung dengan manusia, dan manusia dengan manusia. Semua itu terjadi karena berebut kebenaran untuk satu keyakinan tentang surga.
Semua orang di pemujaan tersebut penasaran dengan apa yang terjadi. Terutama rasa penasaran terhadap patung baru yang katanya bisa memperlihatkan nirwana bagi siapapun yang menatap matanya. Bersamaan dengan datangnya rasa penasaran, orang-orang sebenarnya juga sedang ketakutan akibat guntur misterius yang berbunyi dari langit. Mereka takut akan adanya peristiwa buruk yang mendekat.
Ketika semua orang meninggalkan tempat pemujaan, patung-patung menunjukkan sebuah eksistensi yang nyata. Patung-patung hidup. Merasa, meraba, dan bicara layaknya manusia. Patung-patung di tempat pemujaan khawatir sekaligus resah tentang gemuruh yang tak habis-habis. Mereka juga khawatir tentang keberadaan mereka yang akan digeser oleh patung baru.
Manusia-manusia selalu mengambil sikap. Para pengikut di tempat pemujaan melakukan sebuah tindakan nekat. Mereka memaksaka agar patung-patung yang ada di altar segera diganti dengan patung baru yang lebih menjanjikan nirwana.
Pada saat pertikaian itulah kekacauan menyeruak. Dari antara patung dengan patung, patung dengan manusia, dan manusia dengan manusia. Semua itu terjadi karena berebut kebenaran untuk satu keyakinan tentang surga.
Premis
-
Pengenalan Tokoh
-
Sinopsis
Disukai
0
Dibaca
355
Tentang Penulis
Gombalamoh
Founder Jawasastra Culture Movement.
Menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
Spesialis penulisan naskah panggung (drama/teater)
Domisili di Yogyakarta
Follow IG
@kyai_gombalamoh
@jawasastra
Follow Twitter
@kyaigombalamoh
Kunjungi tulisan serius di Medium Gombalamoh
Menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
Spesialis penulisan naskah panggung (drama/teater)
Domisili di Yogyakarta
Follow IG
@kyai_gombalamoh
@jawasastra
Follow Twitter
@kyaigombalamoh
Kunjungi tulisan serius di Medium Gombalamoh
Bergabung sejak 2020-05-22
Telah diikuti oleh 63 pengguna
Sudah memublikasikan 3 karya
Menulis lebih dari kata
Rekomendasi dari Religi
Skrip Film
Nirwana Pratima
Gombalamoh
Novel
Jeremba Asmaraloka
Mutiah Anggerini
Novel
Bidadari Langit Pesantren
Moore
Cerpen
Istri yang Bertanduk
Darryllah Itoe
Novel
Kang Santri Love story
Safitri
Novel
Pernikahan Aisyah
Delia Septiani
Novel
Bukan Cerita Novel
Rizkinasha
Novel
Menjemput Bidadari
Be Maryam
Flash
Iblis Pun Berdoa Masa Kamu Nggak
Mukti Dwi Wahyu Rianto
Novel
Gadis Berhati Malaikat
Ardita
Novel
Surat Cinta untuk Aisha
Mandanisa0112
Novel
Takkan Pernah Menyerah
Mizan Publishing
Novel
kalau boleh memilih,aku tetap kamu
Fatimah
Novel
Aku Tak Sempurna
Mizan Publishing
Flash
Tersedak
Miss Anonimity
Rekomendasi