Maaf, Sungguh Aku Tak Bermaksud Jatuh Cinta Padamu
19. Half Man

58.INT. LAPAS-YOGYA- SIANG

Yoni dan Cemara duduk di ruang tunggu. Ada rantang di meja. Cemara asyik dengan ponselnya. Yoni menatap ke ruang rekreasi-tempat para napi bertemu keluarganya. Sesekali Yoni tersenyum ketika melihat keluarga yang tertawa bahagia. Yoni mengambil kamera dari dalam tas. Dengan kamera-nya Yoni mengabadikan momen itu. Jam dinding menunjukan pukul 11.20. PAK GATOT, Petugas Lapas, 52 tahun, menjumpai Yoni dan Cemara. Ia adalah laki-laki berperawakan gemuk, berjambang lebat, meski nampak seram tapi air mukanya ramah.


PAK GATOT 
(santun)
Maaf, Mbak. Mas Suro tetap tidak mau ketemu Mbak.


Yoni menghela napas. Sedih tapi mengangguk maklum. Cemara mengusap jemari kanan Yoni, menghibur.


YONI
Saya titip rantang ini saja kalau gitu, Pak.
PAK GATOT
Baik Mbak, nanti saya sampaikan. Oh...iya sebentar. 


Pak Gatot masuk ke dalam. Ia kembali dengan membawa rantang.


PAK GATOT
(meringis malu)
Ini rantang yang bulan kemarin, Mbak. Maaf kosong.
YONI
(tersenyum)
Ndak pa-pa, Pak. Monggo, Pak.
PAK GATOT
Nggeh. Monggo.


Yoni dan Cemara beranjak, melangkah ke luar. Tapi lalu Yoni kembali lagi. Cemara tertegun. Ia menunggu.


YONI
(pada Pak Gatot)
Maaf, Pak....apa selama 6 bulan di sini, ada orang selain saya yang ditemui Aa’?
PAK GATOT 
(menggeleng)
Mas Suro tidak mau menerima siapa pun. 
(beat)
Mbak kenal sama Mas gondrong yang mukanya bule?
YONI
Ery?
PAK GATOT
Iya, Mas Ery, seminggu yang lalu dia datang sama Mas yang kurus item.
YONI
Parjono?
PAK GATOT
Mas Suro juga tidak mau ketemu mereka. Seperti Mbak Yoni, mereka berdua juga tiap bulan besuk. Kadang mereka datang sama ada dua orang lagi....
YONI
Mas Randu dan Mbak Daun?
PAK GATOT
Wah, saya ndak tahu namanya, Mbak. 


Pak Gatot menghela napas, sorot matanya menatap Yoni prihatin.


PAK GATOT 
Mas Suro cuma mau terima video call dari....
YONI
(memotong bicara, nampak bersemangat)
Dari Karna atau Bisma?
PAK GATOT
Bukan, Mbak. Mas Suro cuma mau terima video call dari ibunya....

Yoni terhenyak, menyadari, memahami.

YONI
(berguman, bicara pada diri sendiri)
Bu Asih....
PAK GATOT
Pripun, Mbak?
YONI
Iya, Pak. Bu Asih bukan yang telpon?
PAK GATOT
Nggeh, Mbak, Bu Asih. Leres. Apa Mbak mau titip surat saja, nanti saya sampaikan?
YONI
(menggeleng)
Tidak Pak, Insha Allah bulan depan saya besuk lagi. Monggo, Pak.


Yoni melangkah menuju Cemara, berdua menuju parkiran mobil.


PAK GATOT 
(lirih, menatap kasihan)
Monggo, Mbak. Ati-ati.





59.INT. RUANG PIMPINAN LAPAS-SIANG

SUPER : DUA BULAN KEMUDIAN

Jam dinding menunjukan pukul 02.30. Suropati menanda-tangani berkas. Pak Sudirman, Kepala Lapas, 54 tahun, laki-laki berperawakan kecil berwajah bijak, rambutnya sepenuhnya putih, meski kumisnya masih hitam, tersenyum menjabat tangan Suropati.

PAK SUDIRMAN
Nak Suro ini surat remisi-nya, janji-ya kalau kita bertemu di luar saja jangan di sini lagi.


Suropati mengangguk santun. Dengan gerak tangan bahasa isyarat : Terima kasih, Pak.

TIME CUT :

Suropati berpamitan dengan para napi, berlanjut dengan para petugas lapas. Berpelukan erat dengan Pak Gatot, bola mata Pak Gatot berkaca-kaca.

PAK GATOT
Langsung pulang, nggeh Mas. Kasihan Mbak Yoni sudah lama nunggu. 
PAK GATOT
Rantangnya sudah dibawa kan? 


Suropati menggangguk. Ia tersenyum sambil menunjukan tas plastik berisi rantang. 


CUT TO :


60.EXT/INT. HALAMAN RUMAH YONI-SIANG

Lingga baru saja turun dari mobilnya bersama Yoni. Mereka membawa 5 kotak berisi mini kue tart. Anjani, Cemara, dan anak-anak lainnya menghias rumah dengan berbagai ornamen. Bintarti duduk di kursi goyang, melamun. Seorang Pemuda dan Dua Gadis berseragam restoran fast food menyusun kotak paket makanan dan menyiapkan kostum badut.



61.EXT.HALAMAN RUMAH YONI- SORE

Tiga Anak Perempuan dan Dua Anak Laki-Laki berdiri di depan mini kue tart ulang tahun mereka masing-masing. 


YONI
Nah...sebelum potong kue, ayo kita berdoa dulu sama-sama.


Ucapan doa yang diawali Basmalah berkumandang. Diucapkan seluruh yang hadir. Dilanjutkan baca doa dari Pak Ustad.

TIME CUT :

Badut dari restoran fast food dan Dua Orang Teman-nya menghibur anak-anak dengan berbagai game. Yoni menatap keceriaan anak-anak dengan senyum lebar. Lingga menghampiri, memberi sepiring potongan kue tart. Tiba-tiba seorang Anak Laki-Laki umur 3 tahun menangis. Yoni menghampiri lalu menggendongnya, untuk membujuk anak itu berhenti menangis Yoni meminta Lingga menyuapkan tart untuk si anak.

Wajah Yoni dan Lingga sumringah. Saling bertukar senyum dengan tatapan berbinar ketika si anak lahap memakan kue tart. Mereka seperti sepasang suami istri yang bahagia. Suropati menyaksikan semua itu dari sudut tersembunyi. Sorot matanya sedih juga cemburu. Suropati meletakan plastik berisi rantang di tempatnya berdiri. Lalu pergi dengan langkah gontai. Yoni menatap ke arah jalan. Ekspresi wajahnya menunjukkan ia merasa ada seseorang yang datang lalu pergi.



62.EXT/INT.TAXI -JALANAN YOGYA- SENJA

Suropati naik taxi. Suropati menatap jalan dengan tatapan kosong. Supir Taxi yang nampak lelah serius menyetir, ia sedang enggan beramah-tamah dengan penumpang.

TIME CUT :

Suropati membeli tiket pesawat untuk hari itu via online, penerbangan terakhir.

TIME CUT :

Suropati mengirim pesan WA. Di layar ponsel terlihat nama Daun. Pesan terkirim. Suropati kembali tercenung menatap jalanan.

TIME CUT : 

Taxi berhenti di traffic light. Suropati melihat seseorang laki-laki muda berwajah kalut sedang berdiri di bawah sorot lampu neon yang pucat dari sebuah toko di pinggir jalan. Suropati mengeluarkan kamera, memotret laki-laki itu.



Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar