Maaf, Sungguh Aku Tak Bermaksud Jatuh Cinta Padamu
8. Calon Penelikung

18.EXT. MALIOBORO-YOGYA-PAGI

Suasana ramai sepanjang jalan di depan Malioboro Mall 

Yoni sedang berjalan di samping SANTOSO ANGGORO, 37 tahun. Santoso menuntun sepeda lipat merk terkenal. Yoni berhenti sejenak memotret kuntum kembang sepatu. Terlihat hasil foto Yoni, berfokus pada benang sari kembang sepatu


SANTOSO
(berguman)
Itu kan cuma kembang sepatu.


Yoni yang tersenyum tipis mendengar gumanan Santoso. Mereka kembali berjalan. Yoni berhenti untuk memotret bunga rumput yang menyembul di antara paving blok trotoar. Ia memotret beberapa kali. 


SANTOSO
(berguman)
Apa yang menarik dari bunga rumput?


Yoni yang menghela napas setipis mungkin mendengar gumanan Santoso. Tapi ia terus memotret si bunga rumput sampai merasa hasilnya sudah pas. Mereka kembali berjalan. Tiba-tiba Yoni berhenti.

SFX : Suara rana kamera YONI.

YONI
(tersenyum lebar setengah jahil pada Santoso)
Dan ini, Mas foto satu langkah kaki-ku.


Foto satu langkah kaki Yoni. Santoso tersenyum malu, tidak enak hati ternyata Yoni mencermati gumanannya.


YONI
Maaf ya, Mas. Aku bikin Mas kesal ...kenapa foto hal-hal yang biasaaah...banget? Seperti sedang sok sibuk...atau sok keren...
SANTOSO
Gak sih. Aku gak anggap kamu sok sibuk, sok keren. Dan aku gak kesal, cuma-- 
YONI
Heran?


Santoso mengangguk.

 

SANTOSO
Apa yang menarik dari mereka di matamu?
YONI
Kesederhanaannya. Mereka yang diabaikan karena biasa-saja.
SANTOSO
(mengeryitkan dahi)
Maksudnya?
YONI
(tercenung sebentar)
Mereka yang sederhana itu menarik perhatianku, bermula dari kalimat yang kubaca dari sebuah buku.
(beat)
YONI
Judul bukunya Kehidupan dan Kesenggangan. Aku baca pas kelas 1 SMP.
YONI (CONT'D)
Begini kira-kira bunyi kalimatnya : Seniman yang baik ialah seseorang yang pandai menangkap detil kecil tetapi penting yang tak dapat dilihat orang lain.
YONI (CONT'D)
Karena hanya dengan sungguh-sungguh memperhatikan dunia sekitar, kita akan dapat mengetahui apa itu kecantikan, kebahagiaan, kadang juga....kekejian dan kekesengsaraan.


Santoso manggut-manggut, ia nampak berusaha tertarik dengan yang diucapkan Yoni.


YONI
Kembang sepatu, bunga rumput menyembul di paving block, langkah kaki menarik bagiku tapi belum menarik bagi Mas Santoso, fotografi adalah salah satu media yang bisa menjadi sarana untuk menjadikan segala sesuatu memukau di mata semua orang.
YONI (CONT'D)
Tapi tentu saja harus diolah terlebih dulu.
SANTOSO
Di-edit efek dramatis?
YONI
Itu sih tahap lanjutannya. Fotografer bisa meramunya dari awal memotret. Dengan membuat komposisi yang pas dari segitiga exposure.
SANTOSO
Oh...yeah segitiga exposure



Yoni menangkap ekspresi Santoso sesungguhnya tidak tahu apa itu segitiga exposure.


YONI
(Penuh pengertian)
ISO, Aperture, Kecepatan Rana.
SANTOSO
ISO...itu yang di jaman dulu kalau kita beli roll film buat foto ada tulisan di kotak-nya ISO 100, ISO 200?


Yoni mengangguk. Ia tersenyum. Ia menghela napas samar, ekspresi wajahnya memaklumi. Santoso terlihat bosan tapi berupaya seolah ia antusias. Dari bahasa tubuh dan ekspresi wajahnya, Santoso sudah tidak sabar membicarakan tentang dirinya, tapi belum mendapat peluang itu.


YONI
Eh...Mas, aku boleh foto sepatu Mas gak? Sepatu-nya keren.


Wajah Santoso langsung sumringah. Hidungnya mengembang bangga. Ia pun berpose di depan sepeda lipatnya. Tersenyum lebar. Alis kanan Yoni terangkat, sedikit meringis. Yoni memotretnya beberapa kali. Lalu mengarahkan kamera hanya fokus pada sepatu Santoso.


YONI
Sip! Selain sepeda-an, Mas hobby-nya apa?


Mereka kembali berjalan beriringan.


SANTOSO
Koleksi sepatu dan jam tangan. Ini sepatu limited edition lho, cuma ada 50 pasang di seluruh dunia. 
YONI
Wah pasti harganya mahal ya?


Santoso tersenyum. Mengangguk.


SANTOSO
Harga gak jadi masalah asal bukan dibeli pakai uang korupsi aja. Betul gak?
YONI
Seratus persen betul!


Mereka tertawa. Langkah mereka terhenti untuk memberi jalan pada seorang bapak yang sedang mendorong gerobak berisi batik dari arah berlawanan. Bola mata Santoso bersinar cemerlang menatap Yoni. Sementara Yoni melihat ke arah lain. Ia memotret subyek yang jauh entah apa. Usai si Bapak dengan gerobak batik lewat, mereka kembali berjalan.


SANTOSO
Kamu juga suka koleksi sepatu? Atau tas?
YONI
Gak Mas. Aku gak koleksi tas atau sepatu. Aku baru beli kalau yang lama rusak. Tahu gak sih aku cuma punya masing-masing satu pasang dari lima jenis alas kaki?
SANTOSO
Masak sih? 
YONI
Iya. Cuma ada lima. Sepatu ke kantor. Sepatu hunting foto. Sandal kondangan. Sandal jalan. Sandal jepit. Semua cuma satu pasang, gak pakai double apalagi triple.
SANTOSO
Udah segitu doang. Tapi pasti bermerk dong. Apa merk kesukaanmu.
YONI
(menggeleng)
Gak tahu apa aja merk-nya. Bagiku sih yang penting modelnya cocok. Ukurannya pas. Nyaman di kaki. Terus harganya harus sesuai budget, gak lebih dari 500 rb.
SANTOSO
Serius? Kamu bukannya pelit kan?
YONI
(tertawa)
Apa sih definisi pelit? Bukannya jadi agak ambigu-ya Mas. Pelit-atau ngirit-atau sederhana -atau emang gak merk minded? Mas Santoso emang punya berapa banyak pasang sepatu?
SANTOSO
Sepatu kerja sekitar 40 pasang. Sepatu olahraga 45 pasang. Sepatu jalan 25 pasang. Sandal jalan sekitar 15. Jam tangan ada 75. Sepeda ada 15. Mobil....
YONI
(memotong pembicaraan) Wow...wow, banyak amat. Bermerk semua ya?
SANTOSO
Ada harga. Ada kualitas. Tahu gak sih itu juga bagian investasi?
YONI
Selain mobil, sepeda, dan jam tangan, emang ada yang mau beli gitu ya. Bukannya bekas pakai?
SANTOSO
Kan bermerk. Apalagi yang limited edition


Yoni manggut-manggut.

YONI
Mas, aku penasaran deh, teman-temanku yang cowok setahuku banyak juga yang hobby koleksi sepatu, kenapa sih, bukannya model sepatu cowok gitu-gitu aja ya?
SANTOSO
Kalau kamu kolektor, kamu akan tahu karakter tiap-tiap merk. Dan level dari laki-laki itu dinilai dari merk sepatu dan baju yang dipakainya. 
SANTOSO (CONT'D)
Baju kami itu kan modelnya standar. Beda dengan perempuan. Jadi prestige laki-laki dinilai dari merk baju yang kami pakai. Lantas sepatu. Lantas jam tangan. Lantas ponsel. Lantas mobil.
YONI
Sehati dong sama Yudha. Dia juga alasannya gitu. Yudha bahkan punya jadwal untuk setiap sepatu. Sepatu Minggu sendiri, sepatu Senin, sepatu Rabu....
SANTOSO
Itu tanda kalau kita jodoh.
YONI
(mengeryitkan mata)
Maksudnya?
SANTOSO
Kalau calon kakak ipar dan adik ipar bisa jadi bromance, lha kan hubungan kita bisa jadi lebih lancar.
YONI
Emmh...gitu ya?


Yoni tersenyum kaku, ia segera memalingkan wajah, jengah ketika Santoso mulai menatapnya dengan intens.

SFX : Suara ponsel Santoso

Santoso mengangkat ponselnya. Ekspresinya terlihat serius. Ia bergerak menjauh menuju sudut yang tidak terlalu ramai, sambil memberi isyarat pada Yoni bahwa ia menerima telpon penting. Yoni mengangguk. Ia lalu mengamati sekitar. Fokus untuk hunting foto. Yoni melihat seekor capung warna kuning yang nampak keemasan terkena sinar matahari, capung itu hinggap di ranting kering mawar. Yoni bersiap mengambil foto. Capung bergerak terbang.

Yoni mengikuti. Terus mengikuti. Bola matanya tak lepas memandang si capung. Sesekali ia minta maaf ketika tubuhnya bersingggungan dengan orang yang lalu lalang. Yoni keluar dari trotoar di depan toko. Ia bergerak mengikuti si capung. Si Capung hinggap di caping seorang ibu penjual jamu yang sedang duduk. Yoni bersiap memotret. Baru ia akan menekan tombol rana. Si ibu bangkit dari duduk, tanpa sadar membawa si capung yang ada di capingnya. Yoni bergerak mengikuti, ia akan menyeberang jalan tapi pandangannya fokus ke caping si ibu penjual jamu dan tiba-tiba...dari arah kanan ada sepeda motor yang melaju. Tangan kekar seseorang menarik Yoni. Dalam sekejap Yoni sudah dalam dekapan orang itu. 

SFX: Bunyi rem terdengar nyaring diikuti umpatan pengemudi, dan jerit terkejut orang-orang sekitar.

Yoni terengah, ia mendongak untuk melihat siapa penolongnya. Bola matanya membulat terkejut. Mulutnya menganga.

FREZZE.

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar