Cita-Cita Hana
10. Scene 91-100 (Hubungan yang Kurang Baik)

91.EXT. BUMI PERKEMAHAN – PAGI

Kita melihat semua member sudah berbaris di tengah area kemah. Mereka semua mengenakan pakaian olahraga.

SENIOR 1

Seperti biasa, sebelum kita berangkat ke area climbing, mari kita berdoa dulu. Berdoa dimulai.

Semua member menundukan kepala selama beberapa saat.

SENIOR 1 (CONT’D)

Selesai.

Semua member mengangkat kepala mereka.

DERO

Yuk, kita berangkat!

Dari arah dalam tenda, Hana keluar dengan terburu-buru. Dia masih sambil memasang sepatu sambil berjalan dengan pincang.

HANA

(berteriak)

Tunggu, tunggu! Kok gue ditinggalin sih?

Semua member yang bersiap pergi pun berbalik memperhatikan Hana. Lalu Dero menghampiri Hana.

DERO

Elo enggak perlu ikut climbing. Kan kaki lo lagi sakit.

HANA

Saya udah enggak apa-apa kok, Kak. Cuma sakit sedikit. Boleh ya saya ikut? Jarang-jarang lho saya ikut kegiatan kayak gini. Ya?

Hana sengaja memelaskan wajahnya di hadapan Dero. Lalu Dero menoleh ke para senior yang lain untuk meminta pendapat. Kita juga melihat Bima yang hanya mendengkus kecil memperhatikan Hana.

SENIOR 2

Terserah dia aja. Tapi nanti kalo ada apa-apa dia sendiri harus tanggungjawab.

Dero kembali melihat Hana. Hana mengangguk dengan yakin.

CUT TO

92.EXT. BUMI PERKEMAHAN – PEPOHONAN – PAGI

Kita melihat semua member berjalan dengan rapi. Dia barisan belakang ada Hana dan beberapa rekannya. Tidak jauh dari posisi Hana, Saga berjalan lebih dulu. Sementara Dero berada di bagian paling belakang untuk mengawasi.

Hana tampak mendekat ke salah satu rekannya. Dia berniat mengajaknya mengobrol. Kita bisa lihat kalau kaki Hana belum sembuh sepenuhnya.

HANA

Eh, eh. Gue mau tanya dong. Kali aja elo tau.

MEMBER 1

Tanya apaan?

HANA

Kenapa sih harus jalan lewat hutan begini? Di depan sana kan ada jalanan bagus. Pasti arahnya sama aja kan?

MEMBER 1

Motong jalan biar cepet sampe. Terus kata senior tadi, sekalian ngelatih kehati-hatian kita pas lagi tanding sama lawan nanti.

Hana manggut-manggut sambil mendengarkan dengan serius. Tiba-tiba saja TERDENGAR SUARA salah satu member di depan Hana yang memekik. Tampak dia tersandung sesuatu dan terjatuh.

HANA

(terkejut)

Kenapa tuh?

CUT TO

93.EXT. BUMI PERKEMAHAN – PEPOHONAN – PAGI (MOMENTS LATER)

Kita melihat salah satu member baru yang kakinya terluka. Beberapa member lain berdiri mengitari member yang terluka. Tampak Saga hanya memperhatikan. Sementara sebagian member yang lain sudah berjalan lebih dulu di depan sana. Member 2 terus saja mengaduh kesakitan. Member 3 tampak memegang kotak p3k.

MEMBER 3

Duh, ini gimana cara pakenya?

MEMBER 4

Coba kayak gini deh.

Member 4 mengambil alih dengan memberi perban ke luka member 2 yang mengeluarkan darah semakin banyak.

Kemudian Hana dan member 1, serta Dero datang dari arah belakang.

HANA

Bukan gitu caranya.

Hana menyela dengan berjongkok di depan member yang terluka. Hana mengambil kotak p3k dan melakukan beberapa tahapan pengobatan luka sobek di dekat betis member 2. Semua orang tampak serius memperhatikan Hana.

POV SAGA : Memperhatikan gerak-gerik Hana dan wajah Hana dengan lekat.

DISSOLVE TO

94.EXT. BUMI PERKEMAHAN – TEMPAT CLIMBING – PAGI

Kita melihat sudah beberapa member yang berhasil mencapai puncak saat climbing. Lalu sekarang giliran Hana yang kedapatan naik ke puncak. Hana tampak kesulitan karena kakinya masih terasa sedikit sakit. Sesekali terlihat Hana mengaduh kesakitan. Tidak jauh dari posisi Hana, Saga juga sedang melakukan climbing di papan yang sama sebagai pengawas.

Semua orang tampak memperhatikan Hana dengan wajah tegang.

DERO

(berteriak)

Ayo, Hana! Elo pasti bisa!

Hana melihat ke Dero di bawahnya. Lalu Hana mulai kehilangan keseimbangan. Pegangannya terlepas. Semua orang pun tampak cemas.

Terlihat Saga mendekat ke Hana.

SAGA

Sini pegang tangan saya!

Hana berusaha meraih tangan Saga yang menjulur ke arahnya. Mereka berpegangan sampai Hana berhasil meraih salah satu penyanggah. Hana tersenyum menatap Saga. Hana tampak lega.

Hana pun melanjutkan memanjat sampai puncak. Semua orang tampak senang dan lega.

POV BIMA : Dia memperhatikan Hana sambil tersenyum simpul.

BIMA (V.O)

Lumayan keren.

CUT TO

95.EXT. BUMI PERKEMAHAN - PEPOHONAN - SIANG

Kita melihat semua member berjalan ke arah tempat kemah. Hana berjalan di posisi belakang. Sementara Saga mengawasi di barisan paling belakang. Lalu Hana menghentikan langkahnya. Saga pun tampak bingung dan berhenti juga di sebelah Hana.

SAGA

Ada apa?

HANA

Enggak apa-apa. Sengaja mau nungguin elo biar bisa jalan barengan.

Saga mendengkus kecil. Lalu dia melanjutkan jalannya mendahului Hana. Hana menyusul Saga dan menyamai langkahnya.

HANA (CONT'D)

Ngomong-ngomong, soal tadi makasih ya.

Saga terdiam.

HANA (CONT'D)

Jawab kek. Enggak bosen apa mengabaikan orang terus?

SAGA

Sama-sama.

Hana tersenyum senang.

HANA

Oiya, elo liat enggak pas gue pasang perban ke member yang kakinya luka tadi.

SAGA

Liat.

HANA

Gimana? Rapi kan?

SAGA

Lumayan.

Hana mendesis kesal.

HANA

Singkat-singkat banget sih jawabnya. Lagi sariawan ya?

Saga tidak menjawab Hana lagi.

HANA (CONT'D)

Balik lagi ke soal perban tadi. Gue mau cerita sedikit deh. Terserah elo mau kasih tanggepan apa enggak.
(Beat)
Jadi waktu kecil, gue sering jatoh dari sepeda. Gue terpaksa ngobatin kaki gue sendiri karena mbok di rumah sibuk sama kerjaannya. Om gue juga sibuk kerja. Ada kakak gue sih yang pernah sekali liat gue jatoh. Tapi dia langsung pergi aja tuh. Yaudah deh gue jadi pinter pasang perban karena sering pasang ke luka-luka gue sendiri.

Saga menghentikan langkahnya. Dia memandang Hana dengan serius.

HANA (CONT'D)

Kenapa? Kok ngeliatinnya kayak gitu? Elo mau gue ajarin pasang perban juga?

SAGA

Berisik.

Saga kembali berjalan meninggalkan Hana yang terdiam di posisinya.

CUT TO

96.EXT. BUMI PERKEMAHAN - AREA TENDA - SORE

Kita melihat semua member sedang berlatih bersama. Termasuk yang senior dan junior. Di tengah-tengah kegiatan Hana tampak kesulitan karena kakinya masih sedikit perih. Dia hampir saja terjatuh kalau Saga tidak buru-buru menangkapnya. Saga berada di belakangnya.

POV BIMA : memperhatikan Hana dan Saga. Dia tampak heran.

CUT TO

97.EXT. BUMI PERKEMAHAN - AREA TENDA - MALAM

Kita melihat sebuah api unggun sedang menyala di tengah-tengah. Hampir semua member duduk mengitari api unggun tersebut.

Lalu kita melihat Hana berdiri di belakang tenda. Dia tampak sedang menelepon seseorang. Berkali-kali Hana mencoba, tidak ada jawaban. Namun akhirnya panggilannya diterima. Hana tampak kesenangan.

HANA

Halo, Kak.

Tidak ada tanggapan dari Alsa di ujung telepon.

HANA (CONT'D)

Tadi Hana udah kirim pesan ke Om Riko, tapi belum di bales. Mungkin Om Riko masih sibuk. Yaudah Hana coba telpon kakak aja. Enggak apa-apa kan?

ALSA (O.S)

(ketus)

Ada apa?

Hana tersenyum. Dia tampak senang mendapat tanggapan dari Alsa.

HANA

Hana cuma mau bilang kalo Hana baik-baik aja di sini. Besok Hana udah pulang. Dan ...
(Beat)
Sebenernya semalam Hana sempet jatoh, tapi Hana udah baik-baik aja. Jadi kakak ...

Tiba-tiba panggilan terputus.

HANA (CONT'D)

Kak?

Hana memandangi ponselnya. Wajahnya menjadi sedih.

HANA (CONT'D)

Yah, mati. Padahal masih mau ngomong sama kakak.

INSERT : Sejak tadi Saga mendengar obrolan Hana dengan seseorang di ponselnya. Saga keluar dari tenda dan melihat Hana.

DISSOLVE TO

98.EXT. BUMI PERKEMAHAN - AREA TENDA - PAGI

Kita melihat semua member sedang sarapan di area tengah dekat api unggun yang sudah padam dan menyisakan banyak debu.

Lalu Hana baru keluar dari tenda dan ikut duduk di antara member yang lain. Dari arah belakangnya, Bima datang dan duduk tepat di sebelah Hana. Bima menyerahkan wadah berisi susu hangat ke Hana.

BIMA

Nih, minum.

Hana mengambil susu dari Bima.

HANA

Tumben baik. Tapi makasih ya.

BIMA

Kan udah gue bilang kalo gue mau gencatan senjata.

HANA

Emangnya kita lagi perang? Lagian gue juga enggak mau bantuin elo deketin kak Alsa.

BIMA

Its oke kalo elo enggak mau. Tapi emangnya salah kalo gue mau temenan sama elo?

Hana memandang Bima dengan skeptis. Dia tampak heran. Lalu Hana tertawa geli.

BIMA (CONT'D)

Enggak usah berlebihan gitu deh. Kayak enggak pernah diajak temenan aja lo.

HANA

Emang belum pernah.

BIMA

Ngomong-ngomong, elo deket sama Saga?

HANA

Hah?
(Beat)
Saga yang itu maksud lo?

Hana menoleh ke arah Saga yang duduk di seberangnya.

INSERT : Sejak tadi Saga memperhatikan Hana dan Bima. Saga langsung melengos ketika Hana melihat ke arahnya.

BIMA

Iya. Saga yang mana lagi emangnya?

HANA

Gue sama dia enggak deket sama sekali. Sikap dia terlalu dingin kayak es. Persis kayak Kak Alsa.

BIMA

Dingin? Kalo sikap Alsa dingin ke elo, terus ngapain elo keras kepala banget buat belain dia?

HANA

Karena dia kakak gue.

Hana keceplosan. Bima terkejut dan Hana pun langsung membungkam mulutnya.

CUT TO

99.EXT. KAMPUS. PARKIRAN - SORE

Kita melihat semua member turun dari bis. Lalu Bima turun dan di belakangnya Hana mengikuti. Hana berusaha menyusul Bima yang sengaja berjalan mendahuluinya.

HANA

Pokoknya elo jangan bilang-bilang ya soal gue dan Kak Alsa kakak adik.

BIMA

Enggak tau ya. Gue enggak bisa janji.

Bima tampak kesenangan menggoda Hana.

HANA

Kalo Kak Hana sampe tau soal ini, dia bisa marah banget sama gue.

Bima menghentikan langkahnya. Dia memandang Hana dengan heran.

BIMA

Kenapa mesti marah? Emang Alsa enggak mau ngakuin elo sebagai adeknya?

Hana terdiam. Dia tampak bingung.

BIMA (CONT'D)

Apa jangan-jangan hubungan kalian berdua itu kurang baik?

Hana tidak menjawab. Mereka hanya saling memandang.

CUT TO

100.INT. RUMAH HANA - KAMAR ALSA - MALAM

Kita melihat Hana baru sampai ke lantai dua. Dia membawa dua tas jinjing. Hana melintas di depan kamar Alsa. Pintunya sedikit terbuka. Hana mendekat dan melongok.

HANA

Kebiasaan deh kakak kalo tidur lupa kunci pintunya.

Hana hendak menutup pintu, tapi dia melihat Alsa yang sudah terlelap di kasur. Hana membuka pintunya dengan lebar dan masuk ke dalam sana setelah meletakan dua tasnya di depan pintu.

Hana mendekat ke Alsa dan memandangi wajahnya. Hana teringat pertanyaan Bima tadi sore (Scene 99)

Lalu Hana membenarkan selimut Alsa. Hana berbalik keluar.

DISSOLVE TO






 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar