Cita-Cita Hana
3. Scene 21-30 (Peganggu)

21.INT. RUMAH HANA – RUANG MAKAN – SORE

Terlihat Hana sedang membuka bungkus kue dan mengeluarkannya, lalu memindahkannya ke piring kecil kosong di depannya. Wajah Hana tampak semringah. Lalu Alsa datang, baru pulang dari kampus. Hana buru-buru menghampiri Alsa sambil membawa piring berisi kue yang dia beli tadi.

HANA

Kak, Kak. Hana beliin kue buat kakak. Ada kafe di depan kampus. Semua kuenya enak. Pasti kakak suka deh.

Alsa hanya memandangi kue cokelatnya. Dia hendak menghindar dari hadapan Hana, tapi Hana menghadangnya lagi.

HANA (CONT’D)

Cobain dikit deh, Kak.

Alsa menatap Hana tajam.

ALSA

(ketus)

Kamu mau bikin aku masuk ICU?

Hana bingung.

HANA

Kok ICU?

Alsa ingin menghindar lagi dan Hana kembali menyusulnya. Hana memotong sedikit kue cokelat dan menyodorkannya ke Hana. Tanpa sengaja, Hana menepis dan menyebabkan kue beserta piring terlempar ke lantai. Keduanya berjengit kaget. Suasana menjadi tegang.

Hana berjongkok untuk merapikan pecahan piring. Alsa pergi begitu saja. Hana melihat sebentar kepergian Alsa, lalu kembali fokus ke pecahan kaca. Wajah Hana tampak menangis. Lalu MBOK RATIH (45) buru-buru datang mendekat.

MBOK RATIH

Aduh, cah ayu. Uwes biar mbok yang bereskan. Cah ayu ke kamar aja ya.

Hana tidak begitu menggubris Mbok Ratih dan malah tetap membereskan pecahan kaca sambil menangis kecil.

CUT TO

22.INT. RUMAH HANA – KAMAR HANA – MALAM

Kita melihat Hana sedang duduk di kursi belajar sambil melanjutkan sketsa gaun di buku gambarnya. Wajah Hana tampak serius. Kemudian TERRDENGAR SUARA pintu diketuk dari arah luar.

RIKO (O.S)

Hana! Ini Om Riko. Om masuk ya?

Hana tersentak. Dia langsung menghentikan aktivitasnya dan berlari ke pintu dan membukanya. Hana tampak senang dengan kedatangan Riko. Hana langsung memeluk Riko. Mereka berdua berjalan masuk dan duduk di pinggir kasur.

HANA

Om Riko kapan sampe sini?

RIKO

Tadi siang. Tapi tadi masih ada beberapa urusan dulu di kantor. Makanya baru sempet pulang ke sini. Gimana kabar kamu?

HANA

Baik, dong.

Riko melihat ke arah buku gambar Hana yang terbuka.

RIKO

Kamu lagi gambar?

Hana mengangguk dengan semangat. Lalu Riko memandang Hana serius.

RIKO (CONT’D)

Apa kamu enggak mau pindah jurusan aja? Kamu kan bisa lebih mendalami ilmu design.

Hana menggeleng sambil tersenyum.

HANA

Harus berapa kali sih, Hana yakinin ke Om Riko. Sampai lulus pun Hana enggak mau pindah jurusan.

RIKO

Supaya kamu bisa terus deket sama kakak kamu?

Hana mengangguk.

HANA

Om Riko udah ketemu kakak?

RIKO

Belum. Tadi om sempat ketuk pintu kamarnya tapi enggak dijawab. Mungkin kakak kamu udah tidur.

HANA

Kabar Om Riko sendiri gimana? Udah dapet calon pengantin?

Riko tersenyum kecil. Dia memandangi wajah Hana lalu meregangkan tangannya seperti memberi kode akan memeluk.

RIKO

Sini, peluk Om kamu yang jomblo ini.

Hana tersenyum dan memeluk Riko.

CUT TO

23.INT. RUMAH HANA – RUANG MAKAN – PAGI

Terlihat Riko, Hana, dan Alsa sedang sarapan. Mereka tampak fokus dengan makanannya masing-masing.

RIKO

Kalian berangkat bareng Om ya?

HANA

Setuju! Kapan lagi dianterin orang paling ganteng sejagad raya.

Riko terkekeh.

Hana tampak selesai sarapan. Dia berdiri.

ALSA

Alsa berangkat duluan.

Alsa menyalimi punggung tangan Riko.

RIKO

Lho, kenapa enggak bareng Om sama Hana aja?

ALSA

Enggak usah.

Alsa segera pergi dari ruang makan. Riko melihat ke arah Hana yang masih fokus dengan sarapannya.

POV HANA : Hana hanya pura-pura fokus sarapan, padahal dia tidak ingin Riko tahu kalau dia sedih karena Alsa yang pergi begitu saja.

CUT TO

24.EXT/INT. MOBIL – DALAM PERJALANAN – PAGI

Riko sedang mengemudi dengan serius. Di sebelahnya ada Hana sedang memperhatikan jalanan di depan. Beberapa kali Hana melirik ke arah Riko, seperti ingin mengatakan sesuatu.

HANA

Om ...

Riko menoleh sebentar ke Hana, lalu fokus ke jalanan di depannya lagi.

RIKO

Ya?

HANA

Kak Alsa itu enggak suka sama kue cokelat ya?

Riko sedikit tersentak.

RIKO

Kamu kasih kakak kamu kue cokelat?

Hana mengangguk.

HANA

Kemarin Hana beli kue cokelat buat kakak.

Wajah Riko tampak gusar dan cemas.

RIKO

Sejak kecil kakak kamu itu alergi sama semua yang berbahan cokelat. Terakhir kali Alsa pernah masuk icu karena makan kue cokelat dari mantan pacarnya.

HANA

Pacarnya yang pas SMA itu?

RIKO

Iya. Dia sempat pernah ke rumah.

HANA

Tapi Cuma sampe teras.

RIKO

Mungkin ...

Hana memotong ucapan Riko.

HANA

Kak Alsa enggak mau kalo sampe tau aku adiknya kakak?

RIKO

Hana...

Hana menjulurkan tangannya, menunjuk sesuatu.

HANA

Turunin aku di sana aja ya, Om.

Riko melirik Hana dengan cemas.

CUT TO

25.EXT/INT. KAMPUS – KORIDOR – PAGI

Kita melihat Hana berjalan dan berhenti saat melihat ada keramaian di mading kampus. Hana menghampiri beberapa orang yang mengerumuni mading. Hana berjinjit agar bisa melihat apa yang menjadi pusat perhatian orang-orang. Tanpa sengaja ada beberapa orang yang membuat Hana terjungkai ke belakang. Ada sepasang kaki yang menahannya sehingga Hana tidak terjatuh ke lantai.

HANA

Duh.

Hana menengadahkan wajahnya untuk mencari tahu. Ternyata itu Saga.

HANA (CONT’D)

Elo kan?

Saga melihat sebentar ke Hana, lalu berjalan begitu saja melewati Hana. Hana mendesis kesal.

Beberapa orang di mading pergi. Hana berdiri dan kembali menghampiri mading. Ada foto Alsa sebagai mahasiswi terbaik tahun ini. Hana tampak kagum dan tersenyum.

HANA (CONT’D)

(bergumam)

Kak Alsa emang keren.

Salah satu mahasiswi mendengar Hana dan langsung tampak bingung.

MAHASISWI 1

Kak Alsa? Elo siapanya Alsa manggil dia kakak?

Hana menoleh ke asal suara di belakangnya.

HANA

(bingung)

Kak Alsa itu ...

Mahasiswi itu dipanggil oleh temannya dan mengabaikan Hana. Hana pun mengembuskan napas lega.

CUT TO

26.EXT/INT. KAMPUS – DEPAN TOILET – SIANG

Terlihat suasana sepi di depan area toilet. Hana berjalan hendak masuk ke toilet, tapi TERDENGAR SESUATU yang membuatnya penasaran.

BIMA (O.S)

Kenapa sih, elo selalu nolak gue?

Hana berjalan buru-buru menghampiri ke arah suara.

ALSA (O.S)

Minggir.

Hana sampai bertepatan saat Bima hendak melakukan sesuatu ke Alsa. Hana dengan reflek nendang kaki Bima.

HANA

Jangan ganggu Kak Alsa!

BIMA

Siapa lo? Punya hak apa lo ngelarang-ngelarang gue, hah?

Alsa tampak gelisah dan bingung harus melakukan apa. Bima juga semakin menyudutkan Hana sampai terdorong ke dinding. Dia mendorong bahu Hana. Sementara Alsa malah pergi begitu saja.

HANA

Gue punya hak!

Hana mencari cara untuk kabur. Dia menginjak kaki Bima dan kabur secepatnya. Bima tampak kesal.

CUT TO

27.EXT/INT. KAMPUS – KORIDOR – SIANG

Suasana koridor sedang sepi. Kita melihat Alsa berjalan cepat. Di belakangnya Hana berusaha mengejar tapi terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri.

HANA

Kak Alsa!

Alsa semakin mempercepat jalannya. Begitupun Hana yang akhirnya berhasil menyusul Alsa.

HANA (CONT’D)

Kak, sebentar deh. Hana mau tanya sesuatu.

Alsa berhenti dan berbalik. Wajahnya tampak kesal.

ALSA

Bukannya aku udah pernah bilang. Jangan sok kenal kalo di kampus.

HANA

Satu pertanyaan aja deh. Tadi itu siapa? Kayaknya ini bukan pertama kalinya kakak digangguin sama dia? Dia pacar kakak?

ALSA

Itu lebih dari satu pertanyaan. Dan aku enggak mau jawab semuanya.

Alsa berbalik pergi. Hana tampak ngos-ngosan dan memegangi lututnya yang sakit.

CUT TO

28.EXT. KAMPUS – TAMAN – SORE

Terlihat Hana sedang menggambar sketsa di bukunya. Dia tampak tidak fokus karena beberapa kali mengaduh karena lututnya yang sedikit memar. Kemudian Hana mengambil permen lolipop dari tasnya dan membuang bungkus permen dengan asal. Hana melanjutkan lagi menggambarnya. Lalu Hana teringat kejadian tadi siang di depan toilet (Scene 27).

HANA

Gue enggak bisa diem aja. Gue harus cari cara buat ngelindungin kakak dari cowok itu.

INSERT : Sebuah tangan yang mengambil bungkus permen lolipop di atas rumput taman.

Di depan Hana ada seseorang yang menjulurkan tangan ke arahnya sambil memegang bungkus permen. Hana mengerutkan keningnya menatap Saga.

HANA (CONT’D)

Elo hantu ya? Kok selalu ada di mana-mana?

SAGA

Kamu yang enggak kapok. Selalu buang sampah sembarangan.

Hana melihat ke arah bungkus permen di tangan Saga. Lalu mengambil bungkus itu dengan kasar.

HANA

Iya-iya gue buang.

Saga berbalik hendak pergi. Kemudian Hana teringat sesuatu (Scene 14)

HANA (CONT’D)

Eh, tunggu deh!

Saga berhenti di tempat. Hana buru-buru meletakan buku gambarnya dan menghampiri Saga.

HANA (CONT’D)

Elo gabung di klub taekwondo kan?

SAGA

Apa urusannya sama kamu?

HANA

Gimana caranya biar bisa gabung di sana?

Saga memperhatikan penampilan Hana.

SAGA

Kamu mau gabung?

Hana mengangguk semangat.

HANA

Kasih tau gue dong, caranya gabung di sana.

Saga terkekeh kecil, memandang remeh Hana. Dia berbalik hendak melangkah, tapi Hana menahannya.

HANA (CONT’D)

Kok malah pergi? Kasih tau dong?

SAGA

Kamu enggak akan bisa gabung.

HANA

(bingung)

Kenapa?

Saga pergi begitu saja.

CUT TO

29.EXT. PEMAKAMAN – SORE

Kita melihat Hana sedang berada di antara dua pusara yang sudah tertata rapi. Di batu nisan tertulis nama orang tuanya. Hana baru saja selesai menaburi bunga di atas dua pusara itu.

HANA

Halo, Yah, Bu. Hana dateng lagi bulan ini.

Hana mengusap batu nisan milik orang tuanya. Dia memandangi kedua pusara itu.

HANA (CONT’D)

Ada yang gangguin Kak Alsa di kampus, Yah. Hana mau ngelindungin kakak, tapi enggak tau caranya. Hana aja enggak boleh deket-deket sama kakak. Jadi gimana bisa Hana jagain kakak setiap saat?

Wajah Hana cemberut.

HANA (CONT’D)

Apa Hana coba cari tau aja ya, Bu. Gimana caranya gabung ke klub taekwondo? Kan jadinya Hana bisa menang kalo lawan orang yang gangguin Kak Alsa.

Hana tampak berpikir.

CUT TO

30.INT. RUMAH SAGA – KAMAR SAGA – MALAM

Kita melihat Saga sedang di meja belajar sambil terpaku pada layar laptopnya. Lalu TERDNGAR SUARA pintu diketuk dari arah luar.

AJENG (O.S)

Ga! Mama masuk ya?!

Ajeng pun membuka pintu dan berjalan masuk sambil membawa secangkir teh hangat.

AJENG

Ini mama bikinin teh melati buat nemenin kamu belajar.

Ajeng meletakan teh di samping laptop milik Saga. Lalu Ajeng duduk di pinggir kasur, di belakang posisi Saga.

SAGA

Makasih.

AJENG

Sama-sama.

Suasana hening untuk beberapa saat.

AJENG (CONT’D)

Ga ... Tadi sore papa kamu nelpon.

Saga terdiam sesaat. Dia tampak mendengarkan mamanya.

AJENG (CONT’D)

Sebentar lagi mama tiri kamu lahiran. Yang artinya, kamu juga akan punya adik baru.

Saga menutup laptopnya dan berdiri.

SAGA

Saya ngantuk. Besok harus berangkat pagi-pagi karena ada latihan.

Saga bergegas ke kasur. Ajeng melihat ke arah teh yang tidak tersentuh dengan wajah pasrah. Ajeng berdiri menghadap ke Saga.

AJENG

Selamat tidur ya.

Ajeng berjalan keluar kamar. Lalu kita bergerak ke wajah Saga yang gelisah.

CUT TO

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar