Cita-Cita Hana
8. Scene 71-80 (Menginap)

71.INT. RUMAH SAGA – RUANG TENGAH – MALAM

Kita melihat Hana duduk di sofa. Dia tampak sedang memperhatikan setiap sudut ruangan. Lalu Ajeng datang sambil membawa teh hangat dan meletakannya ke meja depan Hana. Ajeng duduk di sebelah Hana.

AJENG

Sepertinya sejak awal tante belum tau nama kamu.

HANA

Hana.

AJENG

Nama yang catik. Seperti orangnya. Kalau tante, panggil aja Ajeng.

Ajeng tersenyum memandang wajah Hana. Hana juga tampak senang dengan Ajeng.

HANA

Maaf ya tante. Hana jadi ngerepotin dan ...

AJENG

Dan apa?

HANA

Sebenernya Hana penasaran. Kenapa tante langsung bolehin Hana nginep di sini tanpa nanya apapun?

AJENG

Tante enggak akan minta kamu cerita sampai kamu mau cerita sendiri. Tante yakin kamu pasti punya alasan. Dan kenapa tante langsung minta kamu menginap di sini? Itu karena ... senyum kamu yang cantik.

Hana tampak malu-malu. Meski begitu dia tersenyum.

HANA

Oiya, tante. Di rumah ini tante tinggal sama siapa aja? Maaf kalo Hana jadi tanya-tanya gini.

AJENG

Di sini cuma ada tante dan anak tunggal tante. Ada bibik juga tapi enggak nginep.

Hana manggut-manggut menanggapi penjelasan Ajeng.

DISSOLVE TO

72.INT. RUMAH SAGA – KAMAR TAMU – PAGI

Kita melihat Hana sedang terlelap. Lalu dia terbangun dan tersentak sendiri. Hana memperhatikan ke arah langit-langit. Dia baru ingat kejadian semalam. Hana duduk di atas kasur. Dia mengembuskan napas panjang dan dalam. TERDENGAR SUARA pintu diketuk dari arah luar. Hana buru-buru menghampiri pintu dan membukanya. Di ambang pintu terlihat Ajeng berdiri.

AJENG

Tante bangunin kamu ya?

HANA

Enggak kok, tante. Barusan Hana udah bangun.

AJENG

Tante takut kamu terlambat kuliah. Tante tunggu di meja makan ya?

Hana mengangguk.

HANA

Hana rapi-rapi dulu ya tante.

Ajeng mengangguk dan berbalik pergi. Baru satu langkah, Hana menahannya.

HANA (CONT’D)

Tante, tunggu.

Ajeng berbalik lagi ke arah Hana.

AJENG

Ada apa sayang?

HANA

Emm ... makasih ya, tante.

Ajeng mengangguk dan tersenyum.

CUT TO

73.INT. RUMAH SAGA – RUANG MAKAN – PAGI

Kita melihat Ajeng sedang menyiapkan sarapan berupa nasi goreng dan telur ceplok. Lalu Hana datang dari arah tangga.

AJENG

Ayo duduk.

Hana duduk bersebrangan dengan Ajeng. Hana tampak sedikit canggung. Kemudian Ajeng mulai menyendokan nasi goreng ke piring dan menyerahkannya ke Hana. Setelah itu menuangkan susu putih ke gelas Hana.

HANA

Makasih ya, tante.

AJENG

Dihabisin ya. Kalau nambah lebih bagus lagi.

Hana mengangguk kecil sambil tersenyum tipis. Dia mulai menyantap nasi goreng. Beberapa saat kemudian mata Hana berkaca-kaca dan pelan-pelan keluar air mata. Ajeng memergokinya dan terkejut.

AJENG (CONT’D)

Lho, kamu kenapa nangis? Apa nasi gorengnya enggak enak ya? Mau sarapan yang lain? Kamu biasanya sarapan apa? Biar tante buatkan yang baru untuk kamu.

Hana menyantap nasi gorengnya dengan lahap. Air matanya terus menetes.

HANA

Enggak, tante. Nasi gorengnya enak banget.

Hana cepat-cepat menghapus air matanya. Lalu Ajeng berpindah duduk di sebelah Hana. Ajeng mengusap punggung Hana dan membelai rambutnya. Hana pun tidak tahan dan langsung memeluk Ajeng. Beberapa saat mereka mengurai pelukan.

HANA (CONT’D)

Maafin Hana, tante. Hana emang cengeng.

AJENG

Enggak ada salahnya kok nangis. Emang ada undang-undang yang melarang? Kamu lanjutin dulu ya makannya. Nanti kita bisa ngobrol lagi. Oke?

Hana mengangguk dan melanjutkan makannya. Ajeng tampak memperhatikan Hana dengan lekat.

CUT TO

74.INT. RUMAH HANA – RUANG MAKAN – PAGI

Kita melihat Alsa sedang menyantap sarapannya. Lalu Riko datang dengan wajah cemas.

RIKO

Apa kamu enggak punya nomor ponsel teman-temannya Hana?

Alsa tampak cuek dan tetap fokus dengan makanannya tanpa terlalu menghiraukan Riko.

ALSA

Enggak ada.

RIKO

Ke mana anak itu. Dari semalam ponselnya enggak aktif.

ALSA

Mungkin ada pelatihan tekwondo. Kadang suka sampe nginep.

RIKO

(kaget dan heran)

Tekwondo? Sejak kapan Hana ikut kegiatan kayak gitu?

Alsa bersiap pergi.

ALSA

Jangan tanya aku lebih jau soal itu. Om sendiri tau kalo aku enggak peduli apa yang mau dia lakuin. Aku berangkat dulu.

Alsa beranjak pergi. Baru beberapa langkah, dia berhenti karena Riko mengucapkan sesuatu padanya.

RIKO

Segitu bencinya kamu sama adik kandung kamu sendiri ya, Sa? Apa kamu enggak peduli kalau Hana mengalami masalah di luar sana?

Alsa berbalik menghadap Riko.

ALSA

Dia udah gede. Om Riko enggak perlu terlalu cemas. Dia pasti bisa ngurus dirinya sendiri. Dan kalo Om Riko masih penasaran di mana dia, Om Riko bisa lapor polisi.

Alsa berbalik lagi dan benar-benar pergi dari posisinya.

RIKO

Alsa!

Riko tampak tidak habis pikir dan semakin cemas pada Hana.

CUT TO

75.INT. RUMAH SAGA – RUANG TAMU – PAGI

Kita melihat Hana dan Ajeng sudah duduk berhadapan. Mereka tampak serius.

AJENG

Kalo kamu mau cerita, tante siap dengerin semuanya.

HANA

Emangnya tante enggak ke kafe?

AJENG

Udah ada karyawan tante yang juga pegang kunci cadangan. Khusus hari ini, tante mau ngobrol sama kamu aja.

Hana memandang Ajeng penuh haru.

DISSOLVE TO

76.EXT. KAMPUS – TAMAN – SIANG

Kita melihat Hana berbaring di sebuah bangku dekat pohon besar. Dia menutupi wajahnya dengan buku yang terbuka. Lalu sebuah tangan mengambil buku itu dari wajahnya. Hana menyipitkan matanya karena silau dan terkejut ketika Alsa sudah ada di hadapannya. Dia buru-buru mengubah posisi jadi duduk.

HANA

Kakak?

ALSA

Kalo kamu mau bermalam di luar, paling enggak kabarin orang rumah.

Wajah Hana berbinar.

HANA

Kakak khawatir sama Hana?

ALSA

Bukan aku tapi Om Riko. Gara-gara kamu, Om Riko terus nyalahin aku.

Wajah Hana berubah sedih.

HANA

Maaf, Kak. Hana enggak bermaksud ...

Alsa memotong ucapan Hana

ALSA

Kabarin Om Riko sekarang juga.

Alsa berbalik pergi begitu saja. Sementara Hana hanya bisa mengembuskan napas pasrah.

INSERT : dari kejauhan Bima melihat Hana dan Alsa mengobrol.

CUT TO

77.EXT/INT. KAMPUS – KORIDOR – PAGI

Kita melihat Alsa berjalan seorang diri. Lalu dari belakang Bima datang dan menyamai langkahnya dengan Alsa.

BIMA

Pagi, ratu es.

Alsa tidak menoleh ke Bima sama sekali. Dia seolah tidak menganggap Bima di sebelahnya.

BIMA (CONT’D)

Sebenernya elo ada hubungan apa sih sama cewek tadi?

Alsa langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke Bima.

ALSA

Kamu nguping?

Bima menggeleng sambil tersenyum.

BIMA

Sayangnya enggak. Posisi kalian terlalu jauh tadi.

ALSA

Aku enggaka ada hubungan apa-apa sama dia.

BIMA

Masa? Tapi kok, itu cewek kayaknya care banget sama elo. Kalian sahabatan. Atau kakak adek?

Alsa memandang Bima dengan tajam, lalu berjalan meninggalkan Bima.

CUT TO

78.INT. KAMPUS – RUANG LATIHAN – SORE

Kita melihat Hana masuk dan bingung saat melihat ruang latihan yang sepi. Hana celingak-celinguk. Lalu dia berjalan ke kantor yang ternyata juga sepi. Hana terkejut saat ada seseorang yang baru memasuki ruang latihan. Itu Dero.

DERO

Lho, kok elo di sini? Enggak ikut latihan sama yang lain?

HANA

Itu dia, Kak. Saya ke sini emang mau latihan. Tapi kok malah sepi?

DERO

Emangnya elo enggak tau kalo latihan sore ini di lapangan tengah?

Hana tampak terkejut.

HANA

Kok enggak ada yang kasih tau saya sih kak?

DERO

Kemarin pas elo di suruh lari sama salah satu senior, ada member baru yang diminta buat kasih tau soal ini ke elo. Mungkin dia lupa. Yaudah buruan gih ke lapangan.

Hana mengangguk dan cepat bergegas keluar ruang latihan.

CUT TO

79.EXT. KAMPUS – LAPANGAN TENGAH – SORE

Kita melihat para member baru sedang latihan tekwondo. Di paling depan ada Saga yang menggantikan pelatih utama. Lalu Hana datang dengan berlari. Napasnya tersengal. Hana yang sudah mengenakan dobok (baju latihan taekwondo) langsung berdiri di barisan paling belakang dan mengikuti interuksi dari Saga.

DISSOLVE TO

20 menit kemudian.

Semua member sudah duduk bersila di tengah lapangan. Mereka sudah selesai berlatih. Terlihat hanya Saga yang berdiri di depan.

SAGA

Jangan lupa persiapan untuk lusa.

Saga berjalan menjauh. Terlihat Hana tampak bingung. Hana berbicara ke seseorang di sebelahnya.

HANA

Maksudnya persiapan apaan?

MEMBER 1

Emang belum ada yang kasih tau elo kalo lusa kita ada latihan di luar?

Hana tampak terkejut.

HANA

(meninggikan suara)

Kenapa gue enggak tau soal itu?

Semua member yang lain memperhatikan Hana.

CUT TO

80.EXT. KAMPUS – LAPANGAN TENGAH – SORE (CONT)

Kita melihat Hana menghampiri Saga yang duduk di sisi lapangan. Wajah Hana tampak kesal.

HANA

Emang bener besok lusa mau ada latihan di luar?

SAGA

Iya.

HANA

Kenapa enggak ada yang ngasih tau gue?

SAGA

Sekarang kan udah tau.

HANA

Iya. Tapi kan gue enggak tau apa yang harus dibawa atau disiapin.

Saga mengambil kertas di dalam tasnya dan menyerahkannya ke Hana.

SAGA

Semua penjelasannya ada di sana. Tinggal kamu baca.

Saga pergi meninggalkan Hana begitu saja.

CUT TO

 

 

 

 

 

 

 

Suka
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar