Sajak Kelam Para Terbuang
#22
Yang Mati Tak Pernah Sempat Berpamitan
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Kami ingin mendekat ingin pegang tangannya ingin pastikan bahwa Umar hanya pingsanTapi popor senapan menyambut wajahkuDUKDUKDUKSakit Tapi bukan yang bikin menangis Ini bukan air mata ini amarahTubuh kami dicabik Kami diseret seperti karung goniTak ada yang bantuTak ada yang tanya Semua mata hanya memandangi kami seperti kucing mati di pinggir jalanTubuh Umar ditinggalDinginTergeletak seperti kardus bekas yang tak layak dibawa pulangIa tidak dijemput ambulans Tidak diselimu
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1.000
atau 1 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp20.000
atau 20 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 21
Lari yang Tak Pernah Selesai
Chapter Selanjutnya
Chapter 23
Dunia Akan Lupa, Tapi Luka Kami Tidak
Sedang Dibicarakan