Sajak Kelam Para Terbuang
#21
Lari yang Tak Pernah Selesai
Bagikan Chapter
Chapter Terkunci
Cuplikan Chapter ini
Kami duduk di bawah bayang jembatan yang bau kencing dan harapan busukSiang masih muda tapi kelelahan sudah tua di wajah kamiPerut kosong tak lagi mengeluhia sudah pasrah seperti kami yang belajar menelan lapar seperti menelan ludah sendiriUmar belum datang Katanya ada rute baru Katanya hari ini bakal lebih amanKatanya kita bisa dapat lebih banyak sebelum senja menjemput kita pulang ke emperan yang kami sebut rumahTapi yang datang bukan Umar Yang datang adalah suaraLARIAD
Beli Chapter
Baca chapter ini, detik ini juga
Rp1.000
atau 1 kunci
Beli Novel
Semua chapter akan terbuka
Rp20.000
atau 20 kunci
Chapter Sebelumnya
Chapter 20
Kami Tak Minta Dibela
Chapter Selanjutnya
Chapter 22
Yang Mati Tak Pernah Sempat Berpamitan
Sedang Dibicarakan