Apakah kamu akan memberikan Novel ke ?
Berikan Novel ini kepada temanmu
Masukan nama pengguna
Blurb
Aku Kamala, seorang pecinta hujan. Bagiku hujan adalah tarian bulir-bulir air yang magis. Bukankah ajaib? Saat hujan kau dapat merasai riuh sekaligus hening dalam satu kesatuan yang indah.
Hujan mampu menjadi teman, dan dalam setiap kehadirannya, ia selalu berhasil membawa kembali cerita nostalgia.. dan juga-seringnya-dirimu.
Ya, dulu bahkan hujan menghadiahkan padaku-kehadiranmu-pertemuan kita. Saat itu-untuk pertama kalinya-ada seseorang yang tampak lebih menarik dibandingkan lukisan hujan bagiku. Seorang laki-laki yang kehadirannya menyisipkan rasa sejuk-yang sulit untuk kujelaskan. Bahkan sejuk itu masih bisa kuraba saat memori membawamu dihadapanku. Benar, sekarang hadirmu hanya mampu kurasai dalam bayangan memori, sejak bertahun lalu kau memilih menghilang dengan cara yang paling menyakitkan. Taukah kau lawan dari cinta? Bukan benci, tetapi tidak peduli dan lawan dari ‘kita" adalah sendiri.
Ada banyak yang belum usai dari kita-karena dulu pernah ada ‘kita"-bukan aku, bukan kamu, tapi kita dalam suatu kesatuan. Ada banyak yang perlu kita urai. Ada yang perlu kita bicarakan bersama dengan hujan.
Hujan, entah mengapa masih sering menghadirkan goresan bayangmu dalam tirai halusnya. Apakah ia sedang mempersiapkanku untuk kembali menemuimu?
Hujan mampu menjadi teman, dan dalam setiap kehadirannya, ia selalu berhasil membawa kembali cerita nostalgia.. dan juga-seringnya-dirimu.
Ya, dulu bahkan hujan menghadiahkan padaku-kehadiranmu-pertemuan kita. Saat itu-untuk pertama kalinya-ada seseorang yang tampak lebih menarik dibandingkan lukisan hujan bagiku. Seorang laki-laki yang kehadirannya menyisipkan rasa sejuk-yang sulit untuk kujelaskan. Bahkan sejuk itu masih bisa kuraba saat memori membawamu dihadapanku. Benar, sekarang hadirmu hanya mampu kurasai dalam bayangan memori, sejak bertahun lalu kau memilih menghilang dengan cara yang paling menyakitkan. Taukah kau lawan dari cinta? Bukan benci, tetapi tidak peduli dan lawan dari ‘kita" adalah sendiri.
Ada banyak yang belum usai dari kita-karena dulu pernah ada ‘kita"-bukan aku, bukan kamu, tapi kita dalam suatu kesatuan. Ada banyak yang perlu kita urai. Ada yang perlu kita bicarakan bersama dengan hujan.
Hujan, entah mengapa masih sering menghadirkan goresan bayangmu dalam tirai halusnya. Apakah ia sedang mempersiapkanku untuk kembali menemuimu?
Tokoh Utama
Kamala
Kano
Ulasan kamu
Ulasan kamu akan ditampilkan untuk publik, sedangkan bintang hanya dapat dilihat oleh penulis
Apakah kamu akan menghapus ulasanmu?
Disukai
0
Dibaca
600
Tentang Penulis
Dyah Ayu Ratna Hapsari
-
Bergabung sejak 2020-05-11
Telah diikuti oleh 46 pengguna
Sudah memublikasikan 1 karya
Menulis lebih dari 1,612 kata pada novel
Rekomendasi dari Drama
Novel
Suara
Rachella Andalia
Novel
Potongan Hujan
Dyah Ayu Ratna Hapsari
Novel
Balada Kacung: The Frontline Warrior
Gie Salindri
Novel
Pohon Imajinasi
Janeeta Mz
Novel
Sanubari
Shinta Jolanda Moniaga
Novel
The mosby
Fahmi Sihab
Novel
Pinjaman Berbunga Cinta
SURIYANA
Skrip Film
MORE THAN ME
Masella Dwi Lestari
Flash
Coretan Cinta
Sia Bernadette
Flash
Merindu di Safarwadi
Foggy FF
Cerpen
Berhenti Saja Kau Jadi Guru
Habel Rajavani
Cerpen
Pilkada Tanpa Pilihan
Yovinus
Novel
Chandlina
Al Szi
Novel
Sun's Economic.
Aurellia Angelie
Novel
ISYARAT
LeeNaGie
Rekomendasi