MALAM tak SETENANG BULAN - Ifha Karima - Kwikku

Karya

Kompetisi Lihat lainnya

Proses Penjurian

Kompetisi Menulis Kwikku 2024

Kisah Gaib Pesantren

Kompetisi 500jt #3

Weekly Agenda Lihat lainnya

Bincang Santai bareng Dee Lestari

Bincang Santai bareng A. Fuadi

Bincang Santai dengan Penulis Khairul Damanik dan S. Prasetyo Utomo

Editor's Pick

Satu Pagi di CGK

Hari Esok Lagi Saja

All The Things I've Done To Save You

Selamat Datang di Toko Batavia

Tri Agustinauli

DY! Mr. Sleepyhead

Cindy Saraswati

Little Did We Know

Falcon Publishing

Teror di Kampung Sanes

Alfisyahrin Zulfahri Akbar

Di angkat ke Film

Alfian N. Budiarto

KPR (Kapan Pindah Rumah?)

Annisa Diandari Putri

CHERISH & RUELLE

Cek Ombak (Melulu)

How Are You, Really?

Rinai Bening Kasih

Sinar untuk Genta

PELANGI TANPA WARNA

Mahfrizha Kifani

Balada Sepasang Kekasih Gila

Novel

Genre → Drama

MALAM tak SETENANG BULAN

Oleh Ifha Karima

Mulai membaca

Berlangsung

Gratis untuk dibaca

Daftar Chapter 2

Blurb

Khadijah, perempuan tenang itu selalu tersenyum di siang hari. Namun, ketika malam menyambut, air mata selalu mengiringinya. Semakin pekat malam, semakin mencekam jiwanya.

Tokoh Utama

Khadijah Salsabila

Arkan Khalid Hakim

BAB 1: KHADIJAHKU

BAB 2: Kisah di Gunung Lunar

Kamu harus masuk terlebih dahulu untuk mengirimkan ulasan, Masuk

Belum ada Ulasan

Disukai

0

Dibaca

312

Tentang Penulis

Ifha Karima

|| Hanya Penulis Ulung

Bergabung sejak 2021-02-28

Telah diikuti oleh 158 pengguna

Sudah memublikasikan 5 karya

Menulis lebih dari 53,337 kata pada novel

Kunjungi Profil →

Rekomendasi dari Drama

Pharmaceutical Love

Shinta Jolanda Moniaga

GUKAPI: Lelaki yang Tak Suka Air Mata

tettyseptiyani02

MALAM tak SETENANG BULAN

Di Balik Romantisnya Suamiku

fransisca Lukito

Vennytha Sitorus

Rasa yang hilang

Mauliate Gendis

Fitri Handayani Siregar

Perempuan-Perempuan Sam

Pengakuan Psikopat

William Oktavius

Korupsi Dalam Puisi Sepotong Roti

Arroyyan Dwi Andini

Rekomendasi

MALAM tak SETENANG BULAN

SELALU ADA RUANG UNTUK PULANG

Penyesalan Ainur